Maaf jika banyak typo🍎
▶◽◀
Suho, Kris, Tuan Kim dan Jisoo juga sang bayi berkumpul di ruang tamu rumah Suho.
Suara tanginsan bayi itu tak kunjung mereda. Hingga tuan Kim yang mengambilnya dari tangan Jisoo, dan menatap sosok mungil itu. Tuan Kim tersenyum, wajahnya tampan sepurna. Pasti ibunya juga cantik.
"Dia tampan," ujarnya tersenyum. "Cucuku," lirihnya.
Jisoo menunduk melihatnya. Tampak sang ayah mertua bahagia dengan kehadiran sosok mungil yang kini berada dipangkuan tuan Kim.
"Ssttt.... ini kakek nak," ujar tuan Kim mencoba menenangkan anak itu.
Kris menatap bayi itu dengan pandangan sulit diartikan. Benar, bayi itu memang tampan. Wajahnya mirip dengan Suho, tapi bibirnya mirip dengan Irene. Kris tidak menyesal melakukannya. Tetapi rasa sesak sering hadir pada dirinya.
Merasa usahanya kurang berhasil, tuan Kim pun memberikannya pada Suho.
Setiap bersama Suho, bayi itu selalu tampak nyaman dan tangisnya pun perlahan mereda.
Tuan Kim tersenyum melihatnya. Ia menatap Jisoo yang sedang menunduk. Ia paham bagaimana perasaan menantunya itu. Tetapi jika semua sudah terjadi, maka yang harus dilakukan hanya menerima dan menjalaninya bukan?
Sementara itu, seakan lupa dengan masalah dan sekitarnya, Suho malah asik dengan anaknya. Kris dapat melihat sorot kebahagiaan pada teman dekatnya itu. Ia turut bahagia menatapnya.
"Kris," panggil tuan Kim.
Kris menoleh sebagai responnya.
"Ada yang ingin kamu sampaikan pada Suho?" Tuan Kim mengerti.
Kris mengangguk, ia menatap Suho dan Suho juga menatapnya bingung. Oh... tolonglah, ekspresinya tak cocok dengan lebam yang memenuhi wajahnya.
"Boleh, gue gendong anaknya Irene?" Tanya Kris dan Suho pun dengan hati-hati memberikannya.
Jisoo menunduk. Benar, itu anak Irene.
"Lo udah bikin gue kecewa Ho," ujar Kris menatap Suho. Kemudian, pandangan lelaki Wu itu tertuju pada malaikat kecil yang tampak tak tenang dipangkuannya.
"Lo nggak liat, betapa sempurnanya anak ini?" Kris tersenyum menatapnya. "Gue nggak nyesel serahin Irene buat lo Ho. Tapi gue kecewa sekarang,"
Suho menyeringit bingung. "Maksudnya?"
Kris memberikan kembali anak itu pada Suho. "Bohong kalo gue nggak suka sama Irene." Kris tersenyum miring. "Selama ini gue coba nganggep Irene seperti adek gue. Tapi kali ini gue nggak bisa ngelak. Gue suka sama Irene." Ujar Kris dan membuat Suho menatap dengan aneh.
"Tapi nggak usah khawatir. Setelah gue tau kejadian itu, dan gue tau kalo Irene cuma bisa bahagia sama lo....... disitu gue udah bertekad bakal bikin Irene bahagia sama lo. Tapi," Kris menjeda kalimatnya.
"Tapi kali ini lo bikin gue kecewa." Kris berdiri. "Cari Irene, jangan pisahin dia dari anaknya. Jika itu terjadi," Kris menatap Suho. "Jangan harap anak itu dan Irene jadi bagian dari keluarga kalian," ujar Kris kemudian berlalu pergi.
Suho menunduk, menatap anaknya yang nyaman dipangkuannya. Ia tetap mau bayi Kim ini ada didekatnya. Ia juga mau, Irene ada disisinya.
Tetapi, ia juga tak tega melakukan itu pada Jisoo.
Tapi lagi, jika ia tak bertindak, Kris akan mengambil anak itu dan Irene darinya. Suho akan kehilangan keduamya. Ia tak aksn rela, bayi Kim itu menjadi bayi Wu.
Mau tak mau, Suho harus bertindak dan mengambil resikonya.
Pintu rumah terbuka. Semua pandangan menuju kesana. Tampak seorang wanita memasuki rumah Suho dengan wajah kesalnya.
"Suho!" Bentaknya. "Gimana bisa kamu kurang ajar huh?!" Ini adalah ibu Kim. Ia datang dan langsung menjewer telinga sang anak hingga Suho mengaduh kesakitan.
"Bisa-bisanya kamu kayak gitu tanpa dibicarakan dulu sama istri kamu hah!" Marahnya dan semakin menarik telinga Suho.
"Akh! Ma..." rintih pria Kim itu.
Suara tangisan si kecil tiba-tiba muncul. Membuat ibu Kim menatap bayi itu dengan kagum. Ia melepaskan tangannya pada telinga Suho, kemudian mendekatkan wajahnya pada bayi Kim.
"Kamu sayang banget ya sama papa kamu?" Ujar ibu Kim mengerti kenapa bayi Kim itu menangis. Mungkin tak tega ayahnya disakiti.
"Tapi papa kamu itu harus dikasih pelajaran nak," ujar ibu Kim menatap kesal anaknya.
"Sini cucu mama," ibu Kim langsung merebut bayi Kim dari pangkuan Suho.
"Jisoo," panggil ibu Kim pada menantunya. "Bisa kita bicara nak?" Tanya ibu Kim dan diangguki Jisoo.
Cie... nggak ada Irene disini:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu dan Kamu_end-
Fanfic▶◽◀ ✔ Rumah tangga pasangan Kim itu memang tak harmonis seperti dulu lagi. Empat tahun mereka menikah, tetapi sebuah masalah datang diantara keduanya. __________ "Saya hamil anak bapak," ujar Irene dengan mata tertutup. "Gimana bisa?" Suho kaget men...