Maaf jika banyak typo🍎
▶◽◀
Bruk
Suho menghempaskan tubuh Jisoo dengan kasar pada sofa ruang tamu rumahnya. Tentu saja Jisoo terkejut dengan perlakuan kasar suaminya itu.
"Suho...." lirihnya.
Menghela nafas berat, Suho mulai mengatur emosinya. Ia menatap Jisoo yang matanya berkaca-kaca. Ia sebenarnya tak tega memperlakukan Jisoo sekasar itu. Tetapi karena emosi, Suho refleks berbuat kasar.
"Bang Donghae bilang apa ke kamu?!" Tanya Suho dengan nada tegasnya.
Jisoo menunduk. Punggungnya cukup nyeri, selain itu ia juga takut menatap tatapan tajam yang Suho berikan.
"Jawab Kim Jisoo!" Tegas Suho karena tak mendapatkan jawaban dari Jisoo.
"Kak Donghae cuma bilang liat kamu jalan sama aku seharian di mall," ujar Jisoo dengan kepala yang masih menunduk.
"Terus bilang apa aja selain itu?" Tanya Suho.
Jisoo menggeleng sebagai jawabannya. Suho mengalihkan pandangannya, kemudian Jisoo menegakkan kepalanya.
"Pertanyaan aku, siapa yang kak Donghae lihat bersama kamu?" Tanya Jisoo.
Suho terdiam. Haruskah ia jujur sekarang? Tetapi jika ia jujur, bagaimana dengan Irene dan calon anaknya nanti? Ia tidak mau kehilangan Irene, terutama calon anaknya.
"Suho, jawab aku!" Jisoo memberanikan diri untuk mendapat jawaban yang ia inginkan.
Suho menatap Jisoo. "Jika begitu, siapa laki-laki yang bersama kamu kemarin?" Karena tak mau ini beresiko pada Irene dan calon anaknya, Suho mengalihkan topik.
Jisoo tersenyum miring. "Jangan mengalihkan pembicaraan, Suho"
"Aku sudah bilang, aku nggak ada hubungan apapun sama laki-laki itu. Bahkan tau namanya aja nggak!" Tegas Jisoo.
"Bilang aja kamu nggak mau ngaku," Suho tak mau kalah.
"Aku sudah berkata yang sebenarnya!" Ujar Jisoo. "Jangan-jangan, kamu yang nggak mau ngaku karena tuduhan aku itu benar. Iya kan?"
Suho menatap tajam Jisoo. "Ya!" Ujarnya.
Jisoo terkejut dengan jawaban suaminya.
"Benar, tuduhan kamu memang benar. Apapun yang ada dipikiran kamu tentang perempuan yang bersamaku itu benar,"
Bagai terhantam batu sangat kuat, Jisoo sampai tak bisa berkata-kata. Ia benar-benar tak menyangka jika Suho akan seperti ini. Yang ia tahu, Suho selalu menghargainya sebagai seorang istri dan laki-laki itu juga selalu memperlakukannya dengan baik.
"Tapi yang perlu kamu tahu, kamu jangan pernah salahin dia. Kamu salahin diri kamu sendiri, kenapa kamu nggak bisa kasih aku keturunan!" Ujar Suho lagi yang membuat nafas Jisoo semakin sesak.
Bagai tertusuk duri dalam hatinya, Jisoo masih tak menyangka dengan ucapan Suho.
"Tapi, kamu bilang jika kamu akan nerima aku apa adanya. Termasuk tentang hal itu Suho," lirih Jisoo.
"Ya! Dulu memang aku begitu." Suho mendekatkan wajahnya pada Jisoo. "Tapi lama-kelamaan aku bosan! Aku bosan sama kamu yang egois. Kamu pikir, aku nggak tersiksa sama kondisi kamu? Aku juga pengen kaya teman-temanku yang mempunyai keluarga lengkap. Aku juga ingin punya anak!"
Suho menjauhkan wajahnya. "Aku selalu iri sama orang-orang yang datang ke suatu acara bersama anak dan istrinya. Aku juga ingin tahu bagaimana membesarkan seorang anak!"
Menghela nafas, Suho menatap Jisoo. "Tapi kamu nggak bisa memberikan itu!"
"Kamu nggak bisa Kim Jisoo! Kamu nggak bisa! Kamu nggak bisa kasih aku anak! Kamu cacat!" Ujar Suho dengan emosi yang tak terkendali.
Jisoo menangis mendengar kata-kata itu keluar dari mulut orang yang ia cinta.
Suho mengatur nafasnya. "Mulai sekarang, kamu renungkan itu! Terima semuanya dan jangan cari aku dulu!" Tegas Suho melangkah pergi.
"Kamu mau kemana?" Tanya Jisoo mencegah Suho.
"Aku mau tinggak sama calon anak aku! Tolong jangan larang atau nganggu kami!" Suho menghempaskan tangan Jisoo dan langsung bergegas keluar dari rumah tersebut.
Jisoo tak bisa berkutik. Ia hanya terduduk lemas dengan air mata yang terus mengalir. Rasanya sesak karena permyataan pahit yang terlontar langsung dari mulut suaminya sendiri.
Ia tak menyangka kenapa bisa Suho memberinya luka sesakit ini.
Ia marah, kecewa dan memyesal diwaktu bersamaan. Kesalahannya dahulu tentang menunda kehamilan hingga berakibat fatal dan tak bisa mempunyai keturunan.
Ia menyesal, tetapi ia juga tak rela jika Suho lebih memilih perempuan lain dibandingkan dirinya yang sudah lama bersamanya.
Nggak ada Irene disini:v
Kalau minimal udah 12 komentar 40 vote, baru lanjut lagi😉🍎
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu dan Kamu_end-
Fanfiction▶◽◀ ✔ Rumah tangga pasangan Kim itu memang tak harmonis seperti dulu lagi. Empat tahun mereka menikah, tetapi sebuah masalah datang diantara keduanya. __________ "Saya hamil anak bapak," ujar Irene dengan mata tertutup. "Gimana bisa?" Suho kaget men...
