Maaf jika banyak typo🍎
▶◽◀
Setelah menghilang beberapa hari ke luar kota untuk bisnis, Kris kini telah berada didepan pintu apartemennya. Ia berniat untuk memberikan Irene sebuah oleh-oleh.
Tetapi saat ia memasuki tempat itu, ia menatap heran. Tumben jam segini Irene belum bangun. Apa perempuan itu sudah berangkat kerja?
Kris pun mencoba ke kamarnya. Membuka pintu, dan matanya langsung melebar seketika. Kris terkejut saat melihat pakaian seorang pria dan pakaian Irene yang berserakan dilantai.
Pandangan Kris pun tertuju ke ranjang. Ia tersenyum miring kala mengetahui seorang lelaki tidur dan memeluk Irene. Senyum itu terpancar kala tahu lelaki tersebut adalah Suho.
"Kayaknya gue ganggu" gumamnya.
Ia meletakkan paper bag yang ia bawa di meja. Kemudian mengirim pesan pada Irene. Setelah itu ia pergi.
.
Jisoo sedang menunggu taksi atau bus lewat. Ia di halte sekarang. Hari ini kakaknya menyuruhnya datang ke sebuah acara. Tetapi kakaknya itu melarangnya datang bersama Suho.
Kris yang melihat perempuan itu pun menepikan mobilnya.
Betapa terkejutnya Jisoo saat melihat Kris menghampirinya.
"Mau apa kau?!" Ujar Jisoo menahan emosinya.
Kris menggeleng. "Hanya kasihan padamu,"
"Jangan sok baik padaku! Sudah cukup aku tertipu oleh sikapmu selama ini,"
Kris terkekeh menanggapinya. "Bukan aku yang menipumu. Tapi kamulah yang bodoh menanggapinya, nona Kim..."
"Lagian, jangan terlalu percaya kepada orang. Termasuk orang yang kamu cintai sekalipun," Kris tersenyum miring dan kemudian berlalu.
"Apa maksudmu?" Tanya Jisoo dan membuatnya berhenti melangkah.
"Nanti kamu juga tau. Persiapkan dirimu untuk hal itu!" Ujar Kris tanpa berbalik. Pria itu kembali meneruskan jalannya dan membuat Jisoo bingung memikirkan ucapannya.
▶◽◀
Di lain sisi, Irene dan Suho baru terbangun keduanya saling menatap beberapa saat dan Irene tersenyum. Suho membelai lembut surai milik perempuan Bae tersebut.
"Morning dad," Irene menirukan suara anak kecil, dan membuat Suho terkekeh.
"Morning too" balas Suho.
Irene tersenyum lebar. "Aku mau mandi dulu ya," ujarnya.
Suho hanya mengangguk. Mereka mandi secara bergantian.
Sembari menunggu Suho selesai mandi, Irene menyiapkan sarapan. Mereka kemudian makan setelah Suho selesai mandi.
"Tumben pagi ini nggak mual-mual," ujar Suho.
"Mungkin dia senang setelah dikunjungi ayahnya," Irene.
Suho terkekeh pelan. "Oh... begitu. Kenapa dia manja sekali?" Gemas Suho dan mengelus perut Irene.
Kini laki-laki Kim itu benar-benar merasakan yang namanya bahagia. Lihatlah, betapa manisnya Suho saat mengelus gemas perut Irene. Tampaknya ia memang sudah menerima ini semua, dan menerima perannya sebagai calon ayah.
Setelah mengantar Irene ke kantor Seungcheol, Kini Suho langsung menuju ke kantornya. Pria itu semakin semangat bekerja ketika mengingat nyawa yang berada di perut Irene itu.
Rasanya memang sangat bahagia. Sampai sampai ia lupa mengecek ponselnya lebih dulu.
Jisoo
Kakakku mengadakan pesta ulang tahun anaknya. Tapi dia tidak boleh kanu ikut. Jadi, aku akan disana sampai besok.Jisoo
Jaga diri ya, jangan lupa makan.Suho
Iya. Tidak apa-apa. Hati-hati ya...Suho menghela nafas setelahnya. Kenapa para saudara Jisoo sedendam itu padanya? Tapi kenapa pula, ia tak terlalu menyesal? Bukankah karena hal itu ia bisa mengetahui kehidupan anaknya?
Apa lagi sekarang Jisoo tidak akan pulang. Berarti malam ini Suho bisa menginap lagi di rumah Irene.
"Kapan kamu menikahiku,"
Ucapan Irene membuat Suho memikirkannya. Mungkinkah ini saatnya ia meresmikannya? Tidak! Lebih tepatnya bertanggung jawab tentang anak itu? Bukankah Irene juga bilang, jika perempuan itu akan menerimanya?
Dan... bukankah Suho mulai mencintai perempuan Bae itu?
"Apa harus sekarang?" Gumam Suho.
Jika sekarang, mungkin waktu yang bagus untuk mengurusinya. Jisoo sedang tidak di rumah, dan besok merupakan hari libur. Mungkin Suho bisa menghabiskan waktu bersama calon anaknya besok.
Tetapi, cincin yang ia pakai itu membuat dirinya kembali bimbang. Haruskah ia mengkhianati janji sucinya? Tapi, bukankah ia memang sudah mengotori hal suci itu?
Ia merasa bersalah pada Jisoo tentang ini. Ia merasa bersalah karena telah mengkhianati istrinya itu.
"Maaf," gumamnya menatap cincin tersebut.
Nah loh... Suho:::(
T. B. C.
Jangan lupa vote komennya🍎😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu dan Kamu_end-
Fanfiction▶◽◀ ✔ Rumah tangga pasangan Kim itu memang tak harmonis seperti dulu lagi. Empat tahun mereka menikah, tetapi sebuah masalah datang diantara keduanya. __________ "Saya hamil anak bapak," ujar Irene dengan mata tertutup. "Gimana bisa?" Suho kaget men...