Bab 10 - terbuai

1.1K 71 16
                                    

WARNING!!!

Sejak awal fansfiction Jodha Jallal yang saya buat berbau adult romance, so pasti ada adegan dewasa diatas 18++ ... dan untuk bab ini ada adegan dewasa yang terselip di dalam cerita.

So buat kamu yang belum berusia 18++ lebih baik skip atau melewati, karena saya tidak menyarankan kamu untuk membacanya. Terima kasih kalau kamu mengindahkan saran saya ini, happy reading buat yang 18++ keatas ...

♥♥♥♥♥♥♥

Saat itu mobil yang mereka tumpangi sudah membelah jalan raya. Sepanjang perjalanan, Salima nampak mendominasi percakapan diantara mereka.

Salima menceritakan betapa senangnya malam ini bisa berdansa berdua sama Jallal, sambil sesekali mencium pipi Jallal lalu merebahkan kepalanya di pundak Jallal yang kekar.

Dari belakang, Jodha hanya bisa diam membisu sambil menahan desiran rasa sakit di dadanya. Belum pernah Jodha merasa begitu cemburu seperti saat ini, Jodha lalu membuang tatapannya ke luar jendela mobil sambil tersenyum masam.

Jallal melihat semuanya dari kaca spion tengah sambil mendengarkan celoteh Salima yang tidak kunjung berhenti.

"Salima, turunlah! Lebih baik kamu istirahat dulu, nanti aku nyusul! Aku mau antar Jodha dulu," ujar Jallal, setelah menghentikan mobil di depan pintu lobby hotel. Salima bingung.

"Sayang, kenapa kita nggak antar Jodha dulu? Kenapa harus ke hotel?"

"Salima, mobil di belakang menunggu kita. Kamu mau turun atau tidak?" tanya Jallal dengan nada tegas penuh intimidasi.

Salima jadi takut, karena Jallal sepertinya sedang kesal, entah apa yang membuatnya kesal. Salima takut kalau Jallal marah, karena Jallal pernah membentaknya sekali.

Saat itu Salima merengek minta pergi bulan madu ke Abu Dhabi. Namun, Jallal enggan diajak berbulan madu ke Abu Dhabi. Jallal marah dan membentaknya, seharian Salima tidak diajaknya bicara.

"Okee, aku turun! Tolong, antar Jodha pulang yaa! Sampai ketemu besok ya, Jo!" Jodha hanya melambaikan tangannya ke Salima dengan malas.

Salima pun bergegas keluar dari mobil dan masuk ke dalam hotel. Jallal kembali melajukan mobil itu ke apartemen Jodha.

Sepanjang perjalanan, Jallal dan Jodha hanya terdiam dengan pikirannya masing-masing. Ada kesenjangan yang sangat panjang diantara mereka berdua.

Jodha malas untuk berbasa-basi sama mantan pacarnya ini, pening di kepalanya masih terasa, tanpa sadar Jodha memejamkan mata dan tertidur.

Tak terasa mobil yang dikemudikan Jallal telah sampai di apartemen Jodha, Jallal lalu memarkirnya di basement apartemen.

Dilihatnya wajah cantik itu masih terpejam dalam lelap, ketika Jallal membuka pintu mobil bagian belakang. Lama Jallal memandang wajah perempuan yang sangat dicintainya ini, wajahnya begitu polos.

Sudah lama Jallal tidak manatap wajah Jodha sedekat ini, Jallal bisa merasakan nafas Jodha yang menderu perlahan.

Sesaat Jallal terpana, ketika dada Jodha yang naik turun, mengikuti irama nafasnya, yang terpapar tepat di depan Jallal, tanpa sadar Jallal pun menelan ludah.

"Mau apa kamu?" tanya Jodha yang tiba-tiba terbangun dan menatap Jallal dengan tatapan heran, karena jarak diantara mereka begitu dekat. Jodha bahkan bisa membaui aroma wangi parfum Jallal yang sangat familiar di hidungnya.

"Aku mau gendong kamu, kita sudah sampai. Aku mau bawa kamu ke atas!"

"Kenapa nggak dibangunin? Aku bisa jalan sendiri! Gak usah pake gendong segala! Minggir!"

SCANDALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang