Pengorbanan seorang gadis demi kebahagiaan kakak dan keluarganya.
Demi sang kakak, yang sakit-sakitan, Jodha rela melepas kekasih tercinta untuk sang kakak, Salima.
Tapi apakah Jallal, sang kekasih, juga ikhlas menerima semua ini ?
Apakah hubun...
Sejak awal fansfiction Jodha Jallal yang saya buat berbau adult romance, so pasti ada adegan dewasa diatas 18++ ... dan untuk bab ini ada adegan dewasa yang terselip di dalam cerita.
So buat kamu yang belum berusi 18++ lebih baik skip atau melewati, karena saya tidak menyarankan kamu untuk membacanya. Terima kasih kalau kamu mengindahkan saran saya ini, happy reading buat yang 18++ keatas ...
♥♥♥♥♥♥♥
Di apartemen Jodha ...
Matahari sudah meninggi ketika Jallal mengerjap-ngerjapkan matanya karena silau yang menerpa. Jallal terbangun dari tidur lelapnya setelah semalaman bercinta, menyalurkan hasratnya yang lama terpendam bersama Jodha, sang kekasih. Jallal tersenyum kecil sambil melirik ke arah Jodha yang masih tertidur dalam pelukkannya.
Wajah Jodha yang polos dan cantik terlihat sangat nyaman terbaring di atas dada Jallal yang putih bak pualam. Perlahan dibelainya wajah ayu itu, wajah yang sangat dirindukannya setiap saat. Jallal merasa puas karena bisa mendapatkan Jodha kembali.
Jallal menarik nafas lega, hingga membuat Jodha sedikit menggeliat. Jallal jadi semakin gemas menatapnya. Baru kali ini Jallal merasakan getaran yang begitu dahsyat ketika bercinta bersama Jodha, satu perasaan yang sangat sulit dilukiskan, yang tidak pernah dirasakannya ketika sedang bercinta sama Salima.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebutuhan bathin yang diberikannya ke Salima selama ini, baginya hanyalah formalitas belaka, tidak ada perasaan yang mendalam seperti yang dirasakannya kali ini bareng Jodha.
Jodha adalah candu bagi Jallal, ingin rasanya Jallal terus menerus merasakan ledakan maha dahsyat itu di tubuh Jodha, apalagi mendengar desahan dan erangan Jodha yang membahana di seluruh ruangan membuat Jallal semakin bergairah. Hanya dengan mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Jallal bereaksi menggila seperti ini.
Jallal tersenyum lagi sambil membayangkan apa yang telah mereka lakukan semalam, entah berapa lama mereka berdua terbuai dalam alunan asmara. Yang pasti Jallal ingin melakukannya lagi saat ini sama Jodha.
Dibelainya lagi rambut Jodha yang hitam panjang dan ditelusurinya kulit Jodha dengan telunjuknya, mulai dari kening, hidung hingga bibirnya yang mungil, yang selalu pasrah bila Jallal melumatnya rakus.
"Hmmm ... selamat pagi ...!" sapa Jodha dengan suara paraunya sambil mendongak ke atas dengan matanya yang masih terpejam.
Ingin rasanya Jodha berlama-lama tidur di atas dada Jallal, aroma maskulin dari pejantannya ini membuat Jodha merasa nyaman. Jodha lalu menggeliat kecil dan mulai membuka kedua bolamatanya.
"Selamat pagi, sayang ... nyenyak tidurnya?"
Jodha mengangguk pelan sambil tersenyum manis. Jodha teringat pada apa yang telah mereka lakukan semalam. Jodha sadar, kalau apa yang telah mereka lakukan ini salah, tapi Jodha juga tidak ingin kehilangan Jallal. Jodha telah menyerahkan semuanya untuk Jallal. Cintanya hanya untuk Jallal.