BAB 39 - nggak bisa move on

532 63 14
                                    

"Aku heran deh sama laki-laki ini! Maunya apa sih dia? Dulu ... dia marah-marah sama aku sampai ngebenci aku kayak gitu, ngajak ngomong juga nggak, ketemu juga ogah, menghilang sampai bertahun-tahun! Tau-tau sekarang ... begitu ketemu, ngajakin nikah! Iiih ... enak banget!"

Jodha terus saja menggerutu sambil melajukan mobilnya memasuki halaman parkir kantor Jallal. Moti yang duduk di sebelahnya, hanya bisa terdiam dan menjadi pendengar setia, tanpa menginterupsi ocehannya.

"Tahu gini! Lebih baik waktu itu aku terima aja lamaran Laurent atau Nicholas!" Jodha masih saja menggerutu sambil keluar dari mobil, setelah memarkirkan mobilnya.

"Nicholas ... model yang dari Italia itu?" sela Moti sambil ikut keluar dari mobil Jodha dan berjalan menghampirinya.

Jodha pun mengangguk. "Iyaa ... setiap kali ada acara fashion show, kalau pake model dia, dia selalu aja deketin aku. Hingga akhirnya dia nekat nglamar aku! Coba aja waktu itu aku iyain, nggak bakalan gini deh jadinya!" rutuk Jodha sambil berjalan bersisian bareng Moti ke gedung perkantoran yang ada di depannya.

"Kalau si Jamal ... gimana? Yang model dari Indonesia itu! Apa masih sering nemuin kamu?" sela Moti yang semakin penasaran dengan kisah cinta Jodha selama ada di Paris.

Karena kalau Jodha mau membuka hatinya, dari dulu sudah banyak laki-laki yang antri menunggu kepastian cintanya. Namun, sayang ... Jodha lebih memilih untuk sendiri, karena saat itu Jodha belum bisa move on dari Jallal.

Tapi kali ini setelah Jodha bisa move on dari Jallal dan melupakan semua kenangan buruk diantara mereka, Jallal malah hadir kembali dalam hidupnya. Dan siang ini, Jodha sudah berada di depan gedung perkantoran Jallal yang megah dan mewah.

"Non Jodha!"

Jodha dan Moti menoleh ke arah suara yang memanggil Jodha dari kejauhan. Di kejauhan nampak seorang laki-laki berlari-lari ke arah Jodha dan Moti dengan seragam hitam-hitam-nya. Dia adalah Patrick, sopir pribadi Jallal!

"Aah kebetulan sekali! Pucuk dicinta ulam pun tiba!" bathin Jodha senang sambil menatap Patrick yang berdiri di depannya. "Aku bisa nanya-nanya ke Patrick tentang Jallal!"

"Nona Jodha! Nona Jodha mau kemana? Mau ketemu sama Tuan Besar? Sama Tuan Bharmal?" tanya Patrick sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah.

"Nggak! Aku nggak mau ketemu sama Bapak, tapi aku mau ketemu sama Ja-- ... maksudku sama Pak Jallal! Dia ada di kantor kan?" tanya Jodha sambil menunjuk ke atas gedung.

"Kalau Pak Jallal ada, Non! Tapi kalau Tuan Bharmal nggak ada! Dari pagi Tuan Bharmal sudah pergi!" sahut Patrick.

"Oooh gitu yaa ... oke, makasih yaa! Kalau gitu aku naik ke atas dulu!" ujar Jodha lagi sambil berbalik dan hendak beralih ke Gedung. Namun, tiba-tiba Jodha balik lagi menghadap ke Patrick. "Patrick, boleh aku tanya sesuatu?"

"Tanya apa, Non?"

"Apa ... kamu tahu ... kalau Pak Jallal itu ada hubungan special sama Bu Rukayah?"

Patrick pun mendelik dan teringat perintah bossnya barusan via telfon. "Patrick, dengar ucapanku! Nanti atau kapan atau suatu saat nanti ... Nona Jodha tanya tentang aku dan Bu Rukayah. Kamu bilang aja kalau memang benar aku ada hubungan sama Bu Rukayah, kalau perlu kamu kasih bumbu-bumbu sedikit lah!"

"Bumbu ...? Bumbu apaan, Boss?" tanya Patrick polos.

"Patrick! Maksudku ... kamu bisa tambah-tambahin ceritanya tentang aku dan Bu Rukayah, pokoknya yang bombastis lah! Biar Non Jodha percaya! Ngerti maksudku?" sahut Jallal sambil menahan amarahnya.

SCANDALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang