Pengorbanan seorang gadis demi kebahagiaan kakak dan keluarganya.
Demi sang kakak, yang sakit-sakitan, Jodha rela melepas kekasih tercinta untuk sang kakak, Salima.
Tapi apakah Jallal, sang kekasih, juga ikhlas menerima semua ini ?
Apakah hubun...
Sebulan kemudian ... dua minggu setelah pernikahan Sukaniya dan Surya ...
"Non Jodha!"
Jodha menoleh, dilihatnya Mbok Inah menghampirinya sambil membawa sebuah amplop kertas coklat besar yang didekapnya di depan dada. "Ada apa, Mbok?" tanya Jodha heran.
Sore itu Jodha sedang duduk santai di atas ayunan yang berada di tepi kolam renang sambil mencoret-coret gambar sketsa model baju buatanya.
"Ini, Non ... ada kiriman foto-foto pernikahannya Non Sukaniya kemarin!" sahut Mbok Inah sambil menyodorkan amplop kertas coklat itu ke Jodha.
"Orangnya mana, Mbok? Masih di depan?" tanya Jodha penasaran sambil menerima amplop kertas coklat itu.
Mbok Inah menggeleng. "Orangnya sudah pergi, Non! Katanya yang dikirim itu baru sebagian, yang sebagian lagi baru minggu depan, sekalian sama album foto katanya! Tadi Mbok sudah nyuruh nunggu, tapi orangnya buru-buru, katanya ada kerjaan penting lainnya yang masih nunggu!"
"Yaa ... udah nggak papa, Mbok! Makasih yaa ... oh iya, Mbok ... Bapak sama Ibu sudah pulang?"
Mbok Inah kembali menggeleng. "Belum, Non! Mereka masih ada di rumah Non Salima!"
"Ya udah ... Mbok! Oh iya, bisa minta tolong satu lagi?" tanya Jodha lagi sambil menunjukkan gelas kosong yang dipegangnya ke Mbok Inah. "Tolong bikin jus jeruk lagi yaa, udah habis ni! Terimakasih!"
Mbok Inah hanya mengangguk sambil mengambil gelas itu dari tangan Jodha, kemudian berlalu meninggalkan Jodha yang masih asyik duduk di atas ayunan. Jodha kemudian mulai membuka amplop kertas coklat tersebut perlahan.
Namun, suara sobekan kertasnya terasa begitu keras. Jodha baru menyadari kalau sore ini rumahnya sangat sepi, setelah berhari-hari ramai, dipadati oleh banyak orang yang sibuk berlalu-lalang mempersiapkan acara pernikahan Sukaniya yang berlangsung selama tiga hari, kali ini yang tersisa hanya sepi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menikah, Sukaniya langsung diboyong oleh Surya, suaminya ke New York, Amerika, sedangkan Shivani harus kembali bertugas sebagai dokter di pulau yang masih menjadi bagian Pulau Sumatera. Sementara Salima dan Salim sudah diboyong Jallal ke rumah baru mereka sebelum acara pernikahan Sukaniya. Jadi mulai saat ini rumah besar ini, benar-benar terasa sepi. Jodha menghela nafas dalam sambil memperhatikan foto-foto yang sudah dicetak oleh fotografer yang mereka sewa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.