Pengorbanan seorang gadis demi kebahagiaan kakak dan keluarganya.
Demi sang kakak, yang sakit-sakitan, Jodha rela melepas kekasih tercinta untuk sang kakak, Salima.
Tapi apakah Jallal, sang kekasih, juga ikhlas menerima semua ini ?
Apakah hubun...
"Jo, aku mau ngomong sama kamu!" desak Jamal sambil menggeret tangan Jodha, ketika Jodha keluar dari ruang kerja Leon.
"Apaan sih, Jamal! Lepasin! Kamu mau ngapain sih?" jerit Jodha kesal sambil mengibaskan tangan Jamal kasar. Moti pun kaget, karena Jamal tiba-tiba saja menggeret tangan Jodha.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, Jo," sahut Jamal kesal sambil menatap Jodha lekat.
"Kalau kamu mau ngomong, ngomong saja! Nggak usah pake geret-geret segala!"
"Tapi aku mau ngomongnya sama kamu, Jo. Aku pengin ngomong berdua saja sama kamu," pinta Jamal melas.
"Tapi aku nggak pengin ngomong berdua sama kamu, Jamal! Kamu bisa ngomong di sini, Moti kan sahabatku. Puspa ... tolong kamu keluar dulu yaa, kamu istirahat dulu aja!" pinta Jodha sambil menoleh ke Puspa.
Puspa bergegas keluar dari ruang kerja Jodha, sementara Leon masih asyik di kotak kacanya dengan mannequin-mannequinnya. Bisa dipastikan kalau Leon pasti akan sibuk di sana.
"Sekarang ... nggak ada orang lagi selain kita bertiga, jadi kamu mau ngomong apa?" sindir Jodha dengan nada ketus.
"Okee ... baiklah ... aku cuma mau ngingatin kamu aja, Jo. Apa kamu sudah mikir baik-baik mau balik lagi sama mantan suamimu itu dan nikah lagi sama dia?"
Kedua bolamata Jodha membulat dan menoleh ke arah Moti. "Motiiii ... kamu yang kasih tahu dia?" Moti hanya bisa meringis sambil menganggukkan kepalanya.
"Nggak usah nyari siapa yang ngasih tahu ke aku! Yang jelas ... aku nggak terima, Jo! Aku nggak terima kamu balik lagi sama dia. Apa kamu lupa? Gimana kondisimu dulu waktu laki-laki bangsat itu meninggalkanmu dan menuduh kamu macem-macem!"
"Jamal! Jaga bicaramu! Bagaimana pun juga dia itu mantan suamiku!" Jodha pun meradang saat Jamal menghina Jallal di depannya.
"Tapi kamu juga harus mikir, Jo ... apa kamu lupa bagaimana dulu kamu terpuruk gara-gara dia, bagaimana sakitnya hati kamu dituduh yang macam-macam sama dia! Aku tahu semua itu, Jo ... karena akulah saksinya, aku yang lihat bagaimana perjuanganmu dulu! Lalu ... sekarang kamu bisa memaafkannya begitu saja dan balik lagi sama dia? Enak banget!"
"Memangnya kenapa? Apa peduli kamu?" sindir Jodha kesal.
"Karena aku sayang kamu, Jo!"
"Kalau kamu bener sayang sama aku, seharusnya kamu nggak manfaatin aku waktu itu, Jamal! Tapi kamu membiarkannya!" bentak Jodha lantang.
"Jo, sudah ... Jo ... Jamal, pleaseee ... aku mohon, lebih baik kalian jangan bertengkar," sela Moti yang jadi tidak enak melihat situasi jadi semakin tegang dan panas diantara mereka berdua.
"Nggak papa, Mo ... aku cuma ingin Jodha tahu. Aku sudah mencoba minta maaf untuk peristiwa itu! Berkali-kali aku minta maaf sama kamu, Jo! Waktu itu aku khilaf! Itu semua aku lakukan karena aku sayang kamu!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.