Siang itu selesai menikmati makan siang di hotel, Jallal, Jodha dan Salima segera melesat ke pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di kota Paris, Galeries Lafayette. Sebuah tempat belanja kalangan kelas atas di dunia.
Bentuk interiornya yang megah dan berkelas membuat mall ini memang diperuntukkan untuk kalangan kelas atas. Salima pun terkagum-kagum ketika memasuki ke dalam mall tersebut, dimana terdapat berbagai macam butik barang branded seperti, Chanel, Louis Vuitton, Hermes dan lain sebagainya.
"Jo, gila! Lihat ... tenantnya branded semua!"
"Paris itu memang merupakan salah satu tempat untuk berburu barang branded, kak! Karena sebagian besar asal barang branded itu kan berasal dari Paris, macam Chanel, Dior, Kenzo dan masih banyak lagi!" sahut Jodha sambil berjalan bersisian di sebelah Salima.
"Tepat! Dan sebagian besar negara di Eropa menerapkan sistem Refund Tax atau pengembalian pajak pada wisatawan termasuk belanja sebesar 10-15%. Itulah kenapa harga barang branded di Paris jauh lebih murah!" Jallal ikut menimpali ucapan Jodha.
"Pantes aja banyak yang belanja barang branded di Paris!" ujar Salima sambil mleihat-lihat beberapa tenant brand yang berada di sisi kanan kiri mereka. "Kamu inget sama Veronica, Jo ... dia kan demen banget beli barang branded di Paris!"
"Veronica, temen SMA-mu itu, kak?" Salima mengangguk dengan matanya yang masih menatap ke etalase-etalase tenant branded itu. "Kata temenku di kampus, kalau kita mau nyari barang branded dengan harga murah, kita bisa belanja di La Vallee Village sama Marques Avenue!" ujar Jodha setengah berbisik sambil ikut-ikutan menatap ke etalase tenant itu.
"Oh ya? Sampai berapa persen murahnya?"
"Katanya sih bisa nyampe 70% lebih murah. Tapi ini bukan barang palsu atau KW lho, kak! Tapi barang sisa stok dari butik aslinya yang belum laku terjual. Yaa kaya cuci gudang gitu deh! Brandnya juga macam-macam, ada Gucci, Burberry, Jimmy Choo dan masih banyak lagi."
"Kalau gitu, kapan-kapan kita ke sana ya, Jo! Kamu kudu temenin kakak belanja! Nah, sekarang kita cari gaun dulu yuuk buat dinner nanti malam. Kamu kan belajar di sekolah fashion, jadi kamu harus jadi fashion stylistku kali ini!"
"Tapi bentar dulu ... karena kalian mau pada belanja, aku nggak ikutan! Lebih baik aku ngopi di caffe depan itu yaa, daripada ngikutin kalian belanja!" Salima dan Jodha saling melirik satu sama lain, ketika mendengar keluh kesah Jallal. "Kalau gitu aku nunggu di sana yaa!" sela Jallal sambil menunjuk sebuah café yang ada di depan salah satu tenan branded.
Tak lama kemudian, Jodha dan Salima sudah mulai berburu gaun malam yang akan mereka kenakan untuk dinner nanti malam bareng Jallal.
Semua brand mereka coba satu per satu, berbagai warna, motif dan model, semuanya mereka coba. Hingga akhirnya pilihan Salima jatuh pada gaun berwarna kuning tanpa lengan yang panjangnya menutup mata kaki.
Sementara Jodha memilih baju koktail terusan sampai ke lutut, tanpa lengan dari bahan satin warna magenta, yang membalut ketat di tubuh Jodha, dengan rok spannya.
Kali ini Jodha memang sengaja ingin menggoda Jallal dengan pakaian ketatnya, yang pasti akan membuat Jallal terpukau. Jodha tersenyum penuh arti.
Setelah selesai belanja berbagai macam baju dan kebutuhan fashion lainnya dari brand-brand ternama, Salima dan Jodha melanjutkan perjalanan mereka ke sebuah salon yang ada di di mall itu.
Salima dan Jodha memang sengaja untuk merias diri dan menata rambut di sana, setelah Jallal memutuskan untuk bertemu dengan mereka di restaurant yang telah dipesannya untuk dinner nanti malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL
RomancePengorbanan seorang gadis demi kebahagiaan kakak dan keluarganya. Demi sang kakak, yang sakit-sakitan, Jodha rela melepas kekasih tercinta untuk sang kakak, Salima. Tapi apakah Jallal, sang kekasih, juga ikhlas menerima semua ini ? Apakah hubun...