Pengorbanan seorang gadis demi kebahagiaan kakak dan keluarganya.
Demi sang kakak, yang sakit-sakitan, Jodha rela melepas kekasih tercinta untuk sang kakak, Salima.
Tapi apakah Jallal, sang kekasih, juga ikhlas menerima semua ini ?
Apakah hubun...
"Jadi pada intinya, rasa depresi atau trauma umum itu sudah tidak ada dalam diri anda ya?" tanya Dokter Handy, Dokter sexology yang dikenalkan istri teman Jallal. Siang itu Jallal dan Jodha menemui Dokter Handy, seorang pakar sexology yang merupakan teman Inez, istri Prayudha, rekan kerja Jallal.
Seorang dokter paruh baya dengan penampilannya yang dandy dan trendy, sehingga meskipun sudah terlihat beberapa kerut di sekitar wajahnya, tidak mengurangi sisi maskulinnya yang begitu kuat. Dengan rahang yang kuat dan wajah penuh senyum, plus matanya yang berkilat sempurna, membuat sisa ketampanannya di masa lalu masih terlihat dengan jelas di wajahnya yang bermahkota rambut yang telah memutih. Jodha merasa nyaman bertemu dengan dokter tua yang trendy ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Itu dulu, Dok!" sahut Jodha sambil menganggukkan kepala. "Dulu itu ... aku itu menyalahkan diri sendiri, sedih mulu, marah, putus asa dan merasa dunia ini nggak adil ke aku! Bahkan aku sempat nyaris mau bunuh diri." Jallal segera memegang tangan Jodha untuk memberikan kekuatan pada istrinya sambil menatap padanya.
"Iyaa, itu bentuk dari depresi, Nyonya ..." sela Dokter Handy. "Semua itu sudah berlalu di masa lalu, karena Nyonya Jodha sudah bisa menyembuhkan diri sendiri dengan berkonsultasi dengan Dokter Claira, yaitu dengan mengikhlaskan semuanya, berusaha untuk positif thinking, legawa dan memaafkan pelaku, bukan begitu?" Jodha menganggukkan kepalanya lagi.
"Lalu ... untuk kejadian semalam itu apa ya, Dok?" sela Jallal penasaran dengan kondisi Jodha, Dokter Handy dan Inez pun tersenyum.
"Kalau yang dialami oleh Nyonya Jodha saat ini adalah trauma hypoactive sexual desire disorder atau HSDD. Dimana hasrat sexual Nyonya Jodha menurun dan enggan untuk berhubungan sexual, ini semua dikarenakan aktivitas sexual yang kalian lakukan, mengingatkan kembali terhadap peristiwa buruk yang pernah dialami Nyonya Jodha," jelas Dokter Handy.
"Yaa itu benar ... Dokter Claira juga bilang kayak gitu," sela Jodha spontan. "Semua itu katanya ada di dalam sini!" ujar Jodha lagi sambil menunjuk ke pelipis kiri dan kanannya dengan jari telunjuk.
"Betul, Nyonya! Semua itu ada di dalam pikiran kita, jadi ini saatnya Nyonya Jodha merubah mindset! Merubah pikiran anda sendiri tentang apa itu hubungan sexual dengan pasangan anda," jelas Dokter Handy sambil menyenderkan kepalanya di kursi kerja.
"Lalu pengobatan apa yang harus dilakukan, Dok? Selain merubah mindset tadi?" sela Jallal yang masih saja penasaran.
"Perawatan atau pengobatan untuk hypoactive sexual desire disorderpada setiap orang itu berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Kalau disebabkan oleh adanya permasalahan dalam hubungan, perbincangan mendalam dengan pasangan bisa jadi solusi yang tepat yang bisa menyelesaikan HSDD yang dialami," jelas Dokter Handy sambil mengulas senyumnya yang menawan.
"Nah, untuk kasus Nyonya Jodha ini ... perawatannya bisa dengan terapi seks dengan suami anda sendiri, Nyonya ... atau juga bisa dengan terapi hormon atau mengkonsumsi obat, tapi saya rasa Nyonya Jodha tidak perlu mengkonsumsi obat."