AX 38 - Denial Approval

218 38 16
                                    

Ig: @Anantapio26_

Vote dan komennya astor tunggu yauw :)

Nanta mengedarkan pandangannya. Ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki di restoran mewah seperti ini.

"Ini restoran atau kafe?"

"Caffe and resto."

"Jadi yang bener yang mana?"

"Semuanya bener."

"Maruk banget."

"Maruk?"

"Rakus."

Laisa tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ini pertama kalinya aku ke tempat yang kayak gini," jujur Nanta.

"Jadi, aku yang pertama bawa kamu ke sini?"

Nanta mengangguk. Sedangkan Laisa merasa tersanjung sendiri. Ia mengulum bibirnya sambil terus menatap Nanta dan sekaligus menahan semburat merah di pipinya.

"Udah, yuk? Mama udah nunggu kamu," ajak Laisa menggandeng tangan Nanta. Membawanya untuk menghampiri mama yang sedang duduk di tempat pesanannya.

"Siang, Ma," sapa Laisa sesampainya.

"Hai, Sayang," balas mama lembut. Dengan hangat ia pun mengecup pipi anak semata wayangnya. Laisa pun membalas kecupan mamanya.

"Ini, Ma. Nanta. Yang sering aku ceritain ke Mama," ujar Laisa memperkenalkan Nanta pada sang mama.

"Halo, Tante." Nanta menyapanya dengan santun.

"Iya." Mama Laisa menatap Nanta dari ujung rambut hingga ujung sepatunya. Hingga beberapa saat kemudian. "Pacar kamu rapi, ganteng juga," puji mama kemudian.

"Terima kasih, Tante." Nanta menunduk hormat.

"Ya sudah. Silakan duduk."

Nanta menurut. Ia berusaha untuk tetap tenang di hadapan Mama Laisa. Ternyata rasanya membuat jantungnya begitu berdebar keras.

"Papa ke mana, Ma?" tanya Laisa membuka obrolan.

"Tadi, sih, sama papa. Tapi karena ada meeting, papa harus duluan." Lantas mama beralih pada Nanta. "Oh iya, mau pesan apa? Silakan."

Nanta melirik Laisa dengan pandangan bingung. "Kebetulan saya satu selera dengan Laisa, Tante. Iya kan, La."

Laisa mengangguk sambil menahan tawanya. "Iya."

"Pantes aja nih, ya kalian. Ternyata seleranya sama," komentar mama Laisa hanya percaya saja.

Padahal lain halnya dengan Nanta yang tidak mengerti apa-apa mengenai menu makanan di tempat semewah ini.

"Triknya boleh juga," gumam Laisa kecil hanya terdengar oleh Nanta.

Nanta langsung menoleh. Menatap Laisa yang sedang membaca menu-menu makanan.

Kemudian seorang pelayan datang dan Laisa menyebut menu makanan yang dipesannya. Entah itu apa, Nanta tidak mengerti dan yang ia lakukan hanyalah diam sambil menatap meja makan.

"Oh iya. Ada menu yang harus kamu coba. Dan ini menu makanan kesukaan aku," ujar Laisa pada Nanta dan laki-laki itu hanya mengangguk.

"Oh iya, nama lengkapmu siapa?" Mama mulai membuka obrolan.

"Sebenernya nama lengkap saya Tanio Ananta Sadewa. Tapi karena kata ibu itu terlalu panjang jadi, cukup Ananta Sadewa."

"Dan dipanggil Nanta?"

AXIOMATIC (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang