AX 42 - Colouring You

197 31 17
                                    

Ig: @Anantapio26_

Vote dan komen yauwww

"Seharusnya aku tadi nggak nurutin apa kata kamu."

Nanta hanya terkekeh dengan kejadian yang baru saja dialaminya bersama Laisa. Dan kini terpampang wajah Laisa yang merah karena harus menahan malu.

"Uji nyali, La."

"Ya tapi kan nggak segitunya juga, Ananta. Kamu tau nggak, sih? Sku malu banget."

"Nggak apa-apa. Biar kamu nggak mudah ngelupain aku."

Kalimat yang Nanta lontarkan membuat Laisa seketika membungkam mulutnya. Ia menoleh ke arah Nanta yang terlihat hanya tenang-tenang saja.

"Emang nggak ada cara lain?" Laisa melirih. Menahan rasa sesak yang mendesak relung hatinya.

Menyadari bahwa air mata Laisa yang akan tumpah lagi, Nanta terdiam.

"Maaf, ya? Aku udah bikin kamu malu," ujar Nanta bernada menyesal karena perilaku konyolnya.

Lagi dan lagi Laisa tidak mampu menahan air mata di pelupuknya. Dalam diam ia menangis, bukan menangis karena ia harus sedih dengan permintaan maaf Nanta. Melainkan karena rasa harunya kepada Nanta yang berusaha untuk membawanya menikmati dunianya yang memang selalu berbeda.

"Kamu aneh." Laisa memukul pelan bahu Nanta.

Sedangkan Nanta, ia sukses dibuatnya menjadi bingung. Sekarang gadis di hadapannya malah tertawa meski air matanya belum berhenti membasahi kedua matanya.

"Kok ketawa?" Nanta mengernyit.

"Kamu berhasil bikin aku bingung karena aku nggak tahu harus sedih atau bahagia," jawabnya kemudian memeluk Nanta.

Nanta mengembuskan napasnya. "Nggak usah bingung. Kamu harus bahagia. Kalo kamu sedih artinya aku gagal jadi pacar."

Laisa tak mampu berkata-kata lagi. Ia hanya bisa menenggelamkan wajahnya di pelukan Nanta. Padahal ia tahu di mana sekarang posisinya. Di trotoar jalan depan mal dengan suasana ramai. Tapi ia tidak akan memedulikan hal itu. Yang ia pedulikan adalah bagaimana menikmati cara Nanta membalas pelukan dengan hangat.

"Udah, La. Konsernya sebentar lagi mulai. Yuk?" ajak Nanta lembut.

Laisa mengangguk.

Nanta merunduk. Dengan jemarinya ia menghapus air mata gadisnya. Kemudian kembali menggandengnya dan pergi menuju lokasi konser yang tidak jauh dari sana.

🐟🐟🐟

Terdengar riuh dengan alunan melodi yang mampu menenangkan keluh saat mulai memasuki ruangan besar dan gelap dengan lampu sorot warna-warni. Panggung di depan nampak berdiri dengan memenuhi seni estetika yang fungsional.

Ruangan besar ini semakin mengalun riuh saat band iseng bertanggungjawab Banda Neira mulai memasuki area panggung. Laisa yang tengah berdiri di sampingnya pun ikut bersorak senang.

"Selamat siang," sapa seorang wanita dengan setelan kaus hitam kasual di atas panggung.

Semua menjawab, "Siang!"

Ramai. Nanta yang tidak terlalu menyukai suasana ini hanya bisa menyunggingkan senyumnya tatkala melihat Laisa bahagia.

"Terima kasih untuk teman-teman yang sudah hadir. Sebuah kehormatan bagi saya bisa membawakan lagu di depan teman-teman semua secara langsung."

"Saya akan membawakan lagu dengan judul Biru dari album yang patah tumbuh, yang hilang berganti sebagai pembukaan."

Semua terlihat bahagia. Apalagi saat suara petikan gitar mulai mengisi ruang. Sorak penuh semangat pun bergemuruh.

AXIOMATIC (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang