"Izura."
Izura menengok, yang dia lihat pertama kali ternyata hanya Simon. Untunglah, dia pikir tadi adalah guru piket. Jika ketahuan bisa gawat dia.
"Hallo kawan, pagi yang cerah yah," sapa Izura kikuk saat Simon menatapnya dalam. Pemuda berambut berantakan itu bersandar ditembok, bersikap cool walaupun nyatanya tidak sama sekali. Hanya tampang nya saja yang cool. Kelakuannya cuma bikin orang geleng-geleng kepala.
"PAK, INI IZURA TERLAMBAT!"
Plak!
Izura memukul jidatnya sendiri dan berekspresi masam, benar kan dugaannya, "mati gue. Dasar SALMON GA TAU DIRI."
Orang yang diteriaki Izura hanya tertawa tanpa dosa dan melenggang pergi. Bersamaan dengan itu, datanglah Pak Anton, guru piket hari itu. Izura mati-matian menelan salivanya susah payah, juga ketika tatapan tajam dan ucapan menusuk guru itu terlontar.
"Kamu bapak hukum. Bersihin gudang sampai bersih."
Netra Izura melotot penuh kaget.
"APA PAK? GUDANG. OH TIIIDAKKK."
"Ga usah banyak ngeles, ayo kerjain!" Izura menghormat penuh patuh dan berucap lantang.
"Siap pak."
.
.Di sinilah Izura sekarang, bersama debu-debu kotor juga barang-barang usang. Dengan gerutuan tidak jelas, Izura terus membersihkan gudang itu. Menumpuk barang bekas, membersihkan lantai, rak kotor dan aktivitasnya terhenti saat lemari yang baru akan dia bersihkan barusan mengeluarkan suara.
KRIET.
Pintu lemari terbuka dengan sendirinya. Membuat bulu kuduk Izura meremang seketika, Izura berdehem mencoba menetralkan debaran jantungnya namun karena akal sehatnya tak berjalan lancar. Maka, reflek dia melempar sapu ke sembarang arah. Berlari tunggang langgang serta menjadi pusat perhatian.
"HWAA ADA SE-SETANNN!"
"ALLAHU AKBAR, IBU TOLONGIN IZY BU. ADA SETAN. AAA."
"AAA TOLONG ADA SETAN."
"TOLONG."
"SETANNYA MAU MERKOSA GUE. HWA!"
Semua siswa-siswi SMA Taruna yang sedang jamkospun keluar dari kelas, berbondong-bondong menyaksikan teriakan Izura yang menggelegar kepenjuru koridor.
Izura sendiri akhirnya bisa ditenangkan oleh kakak kelasnya dan diberi air mineral.
Sedangkan, di tempat Darren berada, dia sedang kebingungan. Pasalnya barusan, saat dia pulang ke rumah, tergantung indah sebuah note di sana.
Dari pada bertanya-tanya, segera saja dia membuka note itu dan membacanya. Note yang tersaji dengan tulisan tangan itu mampu membuat kening Darren berkerut.
'Lo itu benalu, tetap diam tapi ngerusak jantung kehidupan gue.'
Hanya itu tulisan di kertas kecil berbentuk love ini. Tak ada inisial nama atau apapun. Darren tak tahu pasti siapa yang melakukannya. Tapi ya sudah, apa pedulinya. Mungkin hanya pekerjaan orang iseng.
.
."Hhaha lo ogeb kok dipelihara sih Zy."
Gelak tawa dari kedua teman Izura terdengar bersahutan. Apa yang mereka tertawakan? Tentu saja Izura. Karena pada dasarnya yang Izura lakukan malah ditertawakan para senior dan guru-guru.
"Tau gitu gue rekam. Aaa ada setan aaa." ucap Tresa menirukan ekpresi Izura yang sengaja dibuat buat. Izura menanggapinya dengan cengiran, seolah tak ada beban dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan! Siapa Pengirimmu?(TAMAT)
Teen Fiction"Hey, boy. Cewe sekalinya dikasih harapan pasti bakal tetep bertahan. Dia ga akan terus berjuang kalo elo ga buka jalan." ~dia~ Sama seperti Izura. Mendapat Bunga rahasia tanpa identitas membuatnya yakin bahwa si pengirim selalu bersamanya ... orang...