37. First kiss Izura

86 24 55
                                    

Izura takjub, seorang pria dihadapannya kini sedang manari-nari di kolam renang-Darren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Izura takjub, seorang pria dihadapannya kini sedang manari-nari di kolam renang-Darren. Mereka memang sudah merencanakan acara renang ini. Walaupun Izura hanya menemani tak berniat ikut. Gadis ini merasa ada sesuatu yang janggal dihatinya. Terlebih mereka Izura diam-diam pergi ke rumah Darren. Hanya agar kakaknya tidak curiga.

"Izura!"

"Kenapa? Renang aja. Gpp kok, gue lagi ga mau kena air, nanti berubah jadi mermaid. Lo kabur ntar." Darren menyembulkan kepalanya dari air. Menunjukan senyum menawannya yang akhir-akhir ini sering Izura lihat, tampan. Apalagi dengan rambut basah Darren, menambah kadar ketampanannya berkali lipat.

BYUR.

Darren dengan sengaja mencipratkan Izura air, tentu saja Izura jadi kewalahan menangkisnya. Otomatis basah lah baju Izura sebagian.

"Lo mermaid, gue pangeran kodoknya."

"Lebay tau ga Darren, stop kek gitu. Gue ga suka."

"Iya, lo sukanya kan sama gue," tampik Darren kembali menyelam. Meninggalkan Izura dengan kekehan kecilnya. Dia terduduk lesu di atas kursi kayu, menggelengkan kepalanya melihat Darren riang dikolam sana.

Setelah berbulan-bulan mengenal Darren, baru kali ini Izura menengok Darren seceria itu. Tatapan mata Izura beralih ke kanan. Tepat pada sebuah vas bunga beraroma mawar. Lengkungan di wajah Izura terlihat amat jelas. Benar dugaannya bahwa Darrenlah orang dibalik semua mawar itu. Darren ga bisa bohongin gue.

Aktivitas itu Izura dan Darren lakukan selama hampir 2 jam. Karena tak mau dicurigai Katherine, Izura pun pulang lebih cepat. Tentu saja setelah meminta izin pada Darren.

Baru saja tangannya memegang pagar rumah Izura. Suara Simon memberhentikan Izura tepat di sana.

"Simon. Tumben lo ke sini, mau apa? Lo mau minta tolong gue kan?"

"Ge'er Bu Haji. Gue cuma mau ajak elo ke lapang. Udah lama kita ga tanding-tanding nih, gatel tangan gue pengen ngalahin elo," ucap Simon angkuh sambil menggosok hidungnya geram.

"Lo pikir gue takut. Ayok, ga ada sejarahnya Izura takut kekalahan." Izura tersenyum meremehkan Simon. Gadis ini berkacak pinggang menatap Simon yang menggosok terus hidungnya.

"Kenapa sih Mo. Lo mimisan yah?"

Haciww....

Simon menghela napas lega, "akhirnya bersin juga. Gatel idung gue. Hah! Lo ngomong apaan Zy?"

"Lupain," lirih Izura menahan tawa.

Simon menarik baju Izura seolah jijik, "Salmon lo ngapain. Heh? Lo pikir gue kuman pake dijingjing kek gini."

"Terus mau gue gusur. Mau gak?"

"Ga waras lo. Untung temen kalo bukan udah gue gibas sekalian."

Ditepisnya tangan Simon dengan kasar, sekarang balik giliran Izura yang menggusur Simon. Menarik paksa kerah baju pemuda itu, tanpa rasa peduli. Beberapa kali Simon meringis pun tetap Izura biarkan.

Katakan! Siapa Pengirimmu?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang