51. Kebenaran tentang Simon

93 27 34
                                    

Sinar mentari telah mekar kembali, sang surya sudah menjunjung tinggi di angkasa sana. Menampakan kegagahannya.

Izura sendiri tengah termenung, menatap seseorang yang sangat dia kenal sedang terbaring lemah diruangan tersebut. Izura hanya bisa menengok dari luar, tak dapat masuk karena tidak diijinkan dokter. Di sana terbaring sosok pemuda yang malam tadi membuatnya kalang kabut.

Kepalanya diperban dengan kaki dan tangan yang bernasib sama. Simon, dia belum sadarkan diri dari kemarin saat kecelakaan. Izura menyalahkan diri sendiri akhirnya. Dia merasa ini adalah kesalahannya.

Izura kini menemukan sesuatu yang tak pernah dia dapatkan jawabannya—hatinya.

Cinta adalah sesuatu yang rumit. Serumit itulah Izura menemukan penerang jiwanya. Dia tak bisa kehilangan Simon, dia tak mungkin membayangkan hidup tanpa sosok itu. Dia—mencintai Simon Erlangga.

Bukan Darren.

Matanya terpejam perlahan sampai tepukan dipundaknya yang menyadarkan ia dari lamunan. Izura menilik, ternyata Meripuli tengah berdiri disampingnya.

"Izura."

Izura mengangguk, "iya tante."

"Kemari Nak," Izura duduk di tempat yang diperintahkan oleh mamahnya Simon, "Angga selalu menceritakan tentangmu pada mamah. Dia bilang kamu gadis yang baik, gadis pemimpi yang penuh antusias."

Izura tercekat. Sebegitu cinta kah Simon padanya? Kenyataannya juga sudah terbukti bahwa Simon lah pengirim semua mawar itu. Izura harusnya bahagia.

"Dia selalu memarahi mamah saat mawar dibelakang rumah mamah petik. Dia akan marah dan bilang bahwa mawar itu hanya untuk gadis impiannya, orang yang dia kagumi dalam diam."

"Simon sudah mengirimkan berbagai macam bunga mawar untukmu. Itu murni dari hasil dia memelihara mawar sepanjang tahun. Itulah alasan Angga tak pernah mengijinkan kamu ke belakang rumah. Kebun mawar itu sengaja Angga buat untuk kamu. Dia mencintai mu dengan tulus Izura," jelas Meripuli yang diangguki Izura. Bahkan air mata sempat menggenangi pelupuk mata Izura. Begitu besar cinta Simon terhadapnya, sedangkan Izura hanya menjadi beban saja.

"Izy. Boleh bertanya tante?"

"Boleh."

Senyum simpul Izura terpampang jelas di bibirnya, "sejak kapan Simon menyukai Izy?"

Meripuli menggenggam tangan Izura, mengelusnya pelan lalu menyerahkan sesuatu. Sebuah amplop tanpa nama juga identitas, meripuli tersenyum haru, "mamah ga tau, cuma itu yang mamah temui di laci kamar Angga kemarin sore. Agaknya itu buatmu."

Izura menerimanya dan berterima kasih, lalu dengan perlahan Izura membuka dan membaca surat itu.

To: Izura Anara Liza

Namanya Izura, gadis bersurai yang mampu membuat siapapun tersenyum di dekatnya.

Izura, gadis manis dengan seribu keunikannya.

Izura, seorang pemimpi yang ingin mendapatkan cinta pemuda bernama Darren.

Izura, gadis cantik dengan segala kesedihannya.

Dibenci sang kakak, menahan perih, luka dan nestapa. Dibawah air matanya sendiri dia pernah berjanji akan melepaskan cinta orang terkasihnya. Dialah Izura, gadis tangguh yang selalu berdiri setelah meraih luka.

Izura Anara Liza, seseorang yang mempunyai kepribadian tegas nan anggun.

Seorang gadis dengan sejuta kejutan di dalamnya. Bersama senyum, dan tawa yang selalu memanjakan hari.

Katakan! Siapa Pengirimmu?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang