34. Zael beneran pacaran

77 28 53
                                    

"Perasaan ga bisa ditipu, karena mereka tau yang terbaik buat pemiliknya."

Dari: 'Simon Erlangga'
.....

Apa yang harus Izura lakukan?

Mengatakan kebenaran pada Darren, atau melupakan Darren.

Di sisi lain ada cintanya yang meminta dibalas Darren. Dan di lain sisinya lagi ada kakaknya yang akan terluka jika hal itu terjadi.

Sedangkan, yang Izura tidak pernah harapkan selalu datang setiap harinya.

Mawar merah itu tak kunjung berhenti terkirim. Izura semakin kalap juga bingung dibuatnya. Angannya kembali terputar pada kejadian saat dia dan Darren pertama bertemu. Saat itu Izura sangat tak menyukai lelaki kota depan rumahnya. Hingga sekarang dia malah terjebak cinta rumit yang entah bagaimana cara menghadapinya.

Jika seperti ini hanya ada satu yang selalu Izura lakukan. Menelpon Simon. Sebagai sahabat yang baik, Simon selalu ada di dekatnya. Tak peduli apa yang terjadi, maka dari itu Izura menyayangi Simon apa adanya.

Ponselnya sudah tergenggam, tanpa ragu lagi Izura menghubungi Simon. Menunggu Simon mengangkat telponnya.

"Apaan Zy? Malam-malam begini malah nelpon gue. Lo tau ga gue lagi ngerjain soal Fisika nih."

Izura merebahkan tubuhnya, menatap langit-langit kamar.

"Ga percaya gue. Dari kapan lo suka Fisika. Lagian lo anti sama belajar kan?"

"Gue kan mau lebih pinter dari lo."

Gelengan kepala Izura menandakan bahwa dia ragu dengan ucapan Simon diseberang sana. "Mo!"

"Apaan? Lo rindu, maaf guenya enggak."

"Lo kalo ngomong bikin naek darah mulu. Ini loh, gue mau cerita tentang Darren. Dia tadi bilang kek gini 'kalo lo yang kirim note, mungkin gue bakal suka sama lo'. Gue bingung dong Mo."

"Masalah cinta nih. Yah elo sih, cinta-cintaan mulu, masih kecil juga. Lo tuh harusnya belajar-belajar sama belajar. Bocah dilarang main cinta -cintaan."

Bibir Izura tercabik kesal. Simon nampak menyebalkan malam ini, tak sama sekali menenangkan hatinya.

"Emang elo tau cinta apaan, heh!"

"Tau lah, dia kan kakak kelas kita. Yang menjabat jadi calon ketua OSIS itu loh. Masa elo ga tau sih."

"ITU KAK CHINTA DODOL."

"Lah apa bedanya? Kan sama-sama cinta."

"Tau ah rese lo. Gue mau nenangin diri malah jadi stres ngomong sama lo. Ga bikin hati gue adem lo. Kasih solusi atau saran kek. Ini malah. Au ah pusing."

"Lo jangan tanya gue. Tanyain sama hati lo sendiri. Nyamannya sama siapa? Perasaan ga bisa ditipu, karena mereka tau yang terbaik buat pemiliknya."

Izura terdiam. Ucapan Simon ada benarnya, Izura tersentak karenanya. Simon selalu tau apa yang dia maksud.

"Mo!"

"Apaan lagi sih, guk."

"Kalo gue nyamannya sama elo gimana?"

Hening. Simon terdiam mencerna setiap inci dari perkataan Izura barusan. Namun setelahnya dia tertawa ngakak.

"Hahaha, lo bercanda yah. Lucu kok lucu, sumpah lucu banget hahah."

"Mati aja lo Simon." Tapi tunggu, Izura pun ikut tertawa. Memang, dia juga gila nampaknya.

.
.

Katakan! Siapa Pengirimmu?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang