Telah usai satu minggu atas kepergian Dery dari kehidupan Katherine. Rumor gosip Katherine pun menyebar secepat kilat tanpa keluarga Izura ketahui. Buming ke seantero sekolah.
Tepat siang ini, Izura bersama Simon dan Darren mengajak Katherine ke taman. Mencoba menghilangkan sedikit kesedihan sang kakak. Banyak orang yang sedih melihat keterpurukan Katherine. Gadis itu seolah kehilangan semangat hidupnya.
"Lo mau es krim?" tanya Darren kepada Katherine yang wajahnya tetap semendung kelabu. Tak ada kilau bahagia di raut wajahnya. Berbeda dengan Izura, tampang secerah matahari selalu ia tampakan.
"Boleh," jawab Katherine tanpa semangat.
"Gue juga mau, elo ga mau nawarin ke gue juga. Sedih banget sih idup gue." Izura ikut menimpali. Bibirnya mengerucut dalam, berpura-pura sesedih mungkin.
"Iya gue teraktir semuanya."
Senyum Izura terbit setelahnya. Dia membuntuti Darren di sampingnya, seperti anak kucing pada induknya. Tak terpisahkan, tentu saja membuat Darren risih. Katherine dan Simon duduk dengan tenang di bangku taman. Sedangkan Izura sedang menghentak. Menyamakan langkahnya dengan Darren.
"Ngapain lo?"
"Ngikutin elo lah. Apa lagi, kan nanti kalo ada yang harus gue bantu bisa secepatnya gue bantuin." Izura berucap penuh keseriusan.
Balasan dari Darren hanya gelengan kepala saja. "Darren, lo kok ga pulang ke Jakarta lagi. Emang di sana elo ga sekolah? Atau lo mau pindah ke sini yah?"
"Gue homeschooling."
"Lah kenapa? Lo punya penyakit atau lo ga suka sekolah kaya biasa. Nih gue saranin yah, elo sekolah di tempat gue aja. Gimana?"
"Gak!"
"Emangnya kenapa sih?"
"Ntar mereka tergila-gila."
Hening.
Setelah itu gelak tawa Izura terdengar menggelegar. Memukul-mukul bahu Darren karena merasa lucu pada pemuda itu. Tawa Izura berhenti saat Simon memekik.
"IZY,GUE IKUT ANJIR."
Simon terengah-engah dihadapan Izura, napasnya sedikit memburu. Izura yang tengah terkikik gekipun seketika bungkam, "lo ninggalin gue sama kakak lo itu. Serem tau, matanya ga ngedip-ngedip, gue pikir kerasukan."
Pletak.
Izura menatap horor pada Simon. Berkaca pinggang lalu mencubit keras lengan pemuda itu, "lo kalo ngomong ga bisa disaring dulu apa, kesel gue jadinya."
"Gue ngomongin fakta, kok lo marah. Dasar betina ga ada akhlak." Simon mensejajarkan langkahnya dengan Darren, ikut berhenti tepat di depan penjual es krim. Darren menatap pertengkaran itu dengan jengah.
"Elo yang ga ada akhlak, ikan salmon nyasar ke darat."
"Gue ngalah aja deh sama si Piggy. Orang ganteng musti ngalah sama orang jelek."
"SALMONNN LO NGEHINA GUE."
"Yang mana, ga tau deh gue lupa ingatan. Secara gue itu orang yang sibuk pake banget," cerocos Simon santai. Seakan tak ada beban sama sekali di kehidupannya. Jika Simon adalah Tom maka Izua adalah Jery. Dimana ada Tom pasti ada pertengkaran dengan Jery. Sama seperti Izura dan Simon.
"Salm...."
"Kalian bantuin gue." Darren berujar dingin tanpa penolakan. Nyali Izurapun ciut, secepat yang dia bisa Izura melaksanakan perintah Darren, begitupun Simon.
"Etdah tu orang dingin banget. Kalo minum teh manis enak deh deket dia," bisik Simon membuat Izura menakutkan alis. Izura cukup bingung dengan pernyataan Simon barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan! Siapa Pengirimmu?(TAMAT)
Teen Fiction"Hey, boy. Cewe sekalinya dikasih harapan pasti bakal tetep bertahan. Dia ga akan terus berjuang kalo elo ga buka jalan." ~dia~ Sama seperti Izura. Mendapat Bunga rahasia tanpa identitas membuatnya yakin bahwa si pengirim selalu bersamanya ... orang...