42. Izura Mimisan

62 23 30
                                    

Izura menghela lelah, langkahnya terasa begitu berat kali ini. Tujuannya—rumah Darren—untuk mengatakan segalanya. Izura telah bertekad, dan itu cukup kuat. Izura yakin.

Bahkan gadis ini masih menggunakan baju sekolahnya lengkap. Dia mengetuk pintu rumah Darren dengan gamang, tak lama dari itu orang yang dia cintai pun datang.

Muncul dari balik pintu dengan senyuman yang Izura suka. Manis.

"Kenapa? Rindu kan? Iya kan? Jujur aja."

Izura menelan pahit air liurnya, dia harus kuat membicarakan ini dengan Darren. Izy pasti bisa!! Dia bertekad.

"Gue mau ngomong penting sama lo," cetus Izura serius. Tak ada keraguan pada kata-katanya, Izura menatap pemuda ini tanpa seulas senyumpun. Hanya tampil dengan wajah cuek.

"Ga biasanya lo serius. Ada apa hem?"

"Mulai sekarang berhenti deketin gue."

Kaget. Darren melongo tak percaya, dia belum bisa mengambil kesimpulan dari ucapan Izura barusan. Apakah maksudnya gadis ini tak mau bersamanya lagi.

Darren tersenyum canggung, "maksudnya apa? Jangan bercanda, gue ga suka."

"Lo pikir gue main-main," ulang Izura penuh ketegasan. Izura menampik perasannya sendiri, dia juga tak tega melihat ekspresi sedih Darren. Makanya dia hanya menatap manik Darren sesekali.

"Lo ada masalah kan? Makanya kek gini."

"Mulai sekarang, lo harus jauhin gue. Anggap aja cinta diantara kita cuma mimpi sesaat. Gue juga akan berusaha lupain elo, lupain perasaan gue ke lo." Izura menatap nanar sosok Darren. Terdiam kaku dengan tatapan kian melembut.

"Lo udah suka sama yang lain," selidik Darren mencari kebenaran.

"Enggak," Izura menggeleng pasti, "ga ada yang lain, Darren. Ga ada. Gue cuma mau elo bahagia, kak Ketty juga. Gue ga mau jadi penghalang kak Ketty untuk bahagia."

Izura berhenti lalu melanjutkan perkataanya lagi, "lupain gue, silahkan bahagia sama kak Ketty."

Darren menggeleng, dengan ragu dia menggenggam tangan Izura. Mencari kebohongan dinetra gadis bersurai ini, tapi na'as apa yang Darren cari tak sama sekali dia temukan.

"Gue bahagia sama elo, Izura."

Sesak, Izura melepaskan tangan Darren dengan perasaan itu. "Dan elo kebahagiaan kak Ketty, Darren. Pertahanin kakak gue, demi cinta kita."

"Gak. Gue gak mau. Gue bakal bilang sama Ketty kalo gue ga cinta dia tapi cinta sama lo." Darren berbalik berniat pergi.

"Silahkan lakukan itu Darren. TAPI JANGAN HARAP BISA KETEMU GUE LAGI."

Pria itu tertegun. Dengan raut keheranan dia kembali menghadap Izura. "Maksud lo."

"Sekali lo bikin kak Ketty sakit hati maka jangan harap ada maaf dari gue." Izura mendekat dan berhenti tepat di depan Darren. "Gue cuma minta elo lupain cinta gue. Tapi pertahanin perasaan kak Ketty. Kita masih ketemu kok, hubungan kita balik ke awal lagi. Sebagai teman."

"Gak dan enggak akan pernah."

Darren melembut, "gue akan jujur Izura. Biar mereka semua tau kalo kita saling cinta."

Izura mundur, air matanya hampir saja menetes, "kalo lo lakuin hal itu. Gue akan pergi selamanya dari hidup lo."

"Maksudnya?"

"Jangan salahin gue kalo nanti gue pergi, ga akan kembali lagi ke kehidupan lo."

Izura menambahkan, "cukup lupain gue, pertahanin kak Ketty. Kebahagiaan gue ada di kakak gue sendiri." setelah itu Izura telah benar-benar pergi. Menghilang dari pandangan Darren.

Katakan! Siapa Pengirimmu?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang