"kata orang 'tak kenal maka tak sayang', tapi kok gue sama dia udah kenal tetep gak sayang-sayang."
Dari: 'Izura'
...."Sampai," ketus Darren di depan rumah Izura. Bukannya tersinggung Izura malah terkekeh menatap Darren gemas. Selalu saja tingkah pemuda itu membuatnya tersenyum.
"Gue juga udah tahu Darren. Ga usah lo kasih tahu juga gue udah nyaho. Tapi yah harusnya lo itu bersikap baik ke gue, karena gue suka curhat sama kakak gue tentang kecuekan elo terhadap cewe. Sampe-sampe kak Ketty kaget," celoteh Izura berbohong. Hanya untuk membuat Darren terhenyak saja. Karena faktanya Darren selalu antusias terhadap semua yang berhubungan dengan Katherine.
"Lo gosipin gue."
"Iya, gue gosipin elo. Yang jelek-jeleknya gue omongin semua ke kakak gue kak Ketty. Lo tau reaksinya, dia kaget sampe ga percaya gitu. Tapi sekarang dia udah percaya kalo lo itu kagak baek dijadiin temen." Darren melotot, dia melepas sabuk pengamannya perlahan dan kembali menatap Izura. Tatapan yang tak mampu Izura utarakan.
"Gue baik kok."
"Elah bo'ong mulu lo, kena azab baru tau rasa. Udah ah gue mau pulang, babay Darren." Belum sempat Izura pergi, tangannya sudah dicekal lengan kekar Darren. Semakin membuat jantung Izura berdegup kencang. Apa-apaan Darren ini?
"Lo mau gue baikin." Darren bertanya serius. Alisnya sampai terangkat penuh pertimbangan.
"Mau banget nget-nget."
Darren memikirkan sesuatu, sebuah pertimbangan. Nampaknya Darren akan mengambil keputusan yang serius.
'Gua janji bakal bikin hati lo berpaling dari kak Ketty dan mulai cinta sama gue, sesulit apapun itu pasti bakal ada celah buat gue dapetin Darren," batin Izura ikut berucap.
"Pulang aja, ini dah sore. Besok gue ajak elo main," tandas Darren. Tangannya mengacak gemas rambut Izura, meninggalkan rona merah di pipi Izura. Benarkah yang barusan itu Darren? Sunghuhkan. Apa pemuda tidak terpaksa melakukan semua ini?
"MAKASIH DARREN. GUE SENENG HARI INI. IBU IZY PULANG." Izura masuk ke rumah dengan teriakan menggelegar yang membuat Darren tersenyum tipis.
"Gadis aneh."
.
."Izy, gue mau ngomong sama lo!"
"Apaan kak?" tanya Izura tak berniat lebih. Kakaknya ini pasti ingin melakukan hal aneh lagi. Izura memilih duduk di sofa dengan camilan ditangan. Menyantapnya santai.
"Anter gue ke luar yah," pinta Katherine menepuk bahu Izura. Sedikit membuat Izy curiga akan apa yang akan dilakukan sang kakak selanjutnya.
"Buat apa? Nyari angin. Tuh makan aja AC nya kalo kurang angin," papar Izura tak berperasaan. Biarkan saja, agar kakanya mengerti bahwa ia tidak boleh melakukan hak gegabah lagi. Seperti kemarin.
"Dek, gue minta tolong loh."
"Tumben lo baik sama gue. Jangan bilang mau bikin gue susah lagi," selidik Izura menyamakan tingginya dengan Katherine. Bukannya marah, Katherine malah terkekeh dan menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan! Siapa Pengirimmu?(TAMAT)
Teen Fiction"Hey, boy. Cewe sekalinya dikasih harapan pasti bakal tetep bertahan. Dia ga akan terus berjuang kalo elo ga buka jalan." ~dia~ Sama seperti Izura. Mendapat Bunga rahasia tanpa identitas membuatnya yakin bahwa si pengirim selalu bersamanya ... orang...