4 tahun kemudian
Pagi ini, langit begitu cerah. Kicauan burung di luar juga sahut menyahut ikut menyambut hari ini adalah hari bahagia yang sudah lama ditunggu-tunggu.
Suara derai tawa terdengar begitu merdu dan menggelitik telinga yang berasal dari luar ruangan. Namun, dibalik suara tawa itu ada hati yang berdebar.
Upacara pemberkatan pernikahan Matt dan Leonyca di laksanakan di Gereja Katedral Jakarta, yang dihadiri oleh keluarga kedua mempelai dan juga jemaat gereja, dan resepsinya di rumah Dave dan Nadia."Ma...." sentuhan hangat di bahu gadis itu membuat perhatiannya sedikit teralih. Devany terlihat anggun dan awet muda memakai gaun berwana biru muda metalik.
"Ony jangan takut, ya Nak. Santai saja." Devany mengelus bahu Leonyca. Tubuh mungil Leonyca terbalut gaun pengantin berwarna putih. Mewah dan pas di tubuhnya. Wajahnya di poles make-up yang tidak terlalu tebal sehingga terlihat natural.
"Aku berdebar-debar, Ma." Leonyca mengusap peluh di keningnya. Padahal ruangan itu dingin.
Devany tersenyum, dia berjongkok di depan Leonyca dan memakaikan high heals berwarna senada dengan gaun Leonyca. High heals itu terdapat beberapa berlian dan sangat mewah.
"Putriku sangat cantik." Devany berdiri, dia mengusap sudut matanya karena terharu.
"Mama...." Leonyca berdiri, memeluk Devany.
Devany mengusap punggung Leonyca, lalu melepaskan pelukan mereka.
"Ony sudah siap? Acara sebentar lagi di mulai." Leonyca dan Devany menoleh pada suara itu. Ternyata Jackson. Lelaki itu menatap Leonyca dengan mata melebar.
"Sudah, Bang." Leonyca menatap dirinya sekali lagi di cermin.
"Sangat cantik." Puji Jackson. Jackson terlihat sangat tampan memakai jas berwarna hitam dan kemeja berwarna putih. Lengkap dengan dasi kupu-kupunya.
"Terima kasih, Bang."
"Papa menunggu di luar," bisik Jackson, dia mendekati Leonyca dan menggandeng tangan adiknya itu.
"Iya, Bang." Lalu mereka keluar dari ruangan itu. Benar, Nick sudah menunggu di depan pintu.
Jackson menyerahkan tangan Leonyca pada Nick yang terharu melihat putrinya. Dia mengusap sudut matanya dan menerima tangan Leonyca.
"Ony sudah siap, Nak?" Leonyca mengangguk.
Akhirnya mereka melangkah keluar dari ruangan dan memasuki gereja. Leonyca semakin berdebar saat semakin dekat ke altar. Yang mana sudah ada Matt menunggunya di sana.
Mereka terus melangkah, Leonyca benar-benar menjadi pusat perhatian karena sangat mencolok. Hingga kini sudah sampai di depan altar, Nick menyerahkan tangan Leonyca pada Matt. Matt tersenyum lebar.
Leonyca melangkah satu langkah dan mereka saling menatap. Jantungnya semakin berdebar-debar melihat Matt yang begitu tampan mengenakan jas berwarna hitam.
Mereka duduk bersandingan di depan mimbar.
Sementara Nick bergabung bersama Devany.
Lalu acara dimulai.
Acara pernikahan Matt dan Leonyca berjalan dengan lancar dan sakral. Mereka berdua begitu lancar mengucapkan janji nikah dan saling menyematkan cincin pernikahan. Matt mengecup kening Leonyca yang sudah sah menjadi istrinya.
Setelah itu, Matt dan Leonyca melakukan sungkeman secara bergantian pada orangtua mereka yang mana moment ini adalah moment mengharukan.
Waktu berjalan sangat cepat, hingga upacara pemberkatan selesai dan mereka melanjutkan resepsi di rumah Dave dan Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREDESTINATION
Teen Fiction[Seri Kedua My Little Girl] Klise, ketika dua insan manusia yang saling mencintai, tapi mereka terikat hubungan darah. •Matt Morris Christover (21) sudah menyukai bahkan mencintai keponakannya sejak lama. •Leonyca Reyner Reland (16) gadis yang benar...