11 | Cih, modus

17.2K 675 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Alya melempar tasnya asal dan duduk disebelah astrid yang sedang menonton tv namun dikagetkan dengan kehadiran putrinya.

"Astaga alya bikin mama kaget mulu sih! " astrid menjewer telinga alya.

Alya berteriak kesakitan"Auw mama kuping alya kenapa dijewer sih"

Astrid melepaskan jewerannya "Darimana? kenapa sore gini baru pulang"

"Dari rumah sakit"

Astrid segera menatap cemas putrinya "Alya kamu sakit? kenapa gak bilang mama sih"

"Alya gak sakit"

"Terus ngapain kesana? bukannya kamu benci rumah sakit ya"

"Alya habis ketemu om levin"

Ekspresi astrid langsung sumringah "Ternyata anak mama agresif sekali. Kamu udah gak sabar ya ketemu sama calon suami"

Alya mencebikan bibirnya kesal "Mama sok tau deh. Alya kesana itu pengen ngebatalin perjodohan ini! "

"Apa! "

Melihat wajah merah mamanya, alya langsung menyela "Tapi om levin gak mau"

Seketika astrid kembali senang "Baguslah"

Sebuah paperbag melayang kepaha alya "Ini apa ma?"

"Gaun. Malam ini kamu akan dinner bersama levin"

Mata alya membelalak "Gak mau! " alya kembali melempar paperbag itu kearah astrid "Mama aja yang dinner sama dia, alya ogah"

Astrid mematikan acara tv dan beranjak dari sofa "Berani kamu kabur dari acara dinner ini, siap siap aja uang jajan kamu mama potong!"

Alya menganga mendengar ancaman astrid "Mama kok tega sih sama alya!"

***
Tarikan dikupingnya membuat tidur alya terganggu.

"Alya bangun" teriak astrid "Kamu harus segera bersiap. Levin sebentar lagi sampai"

Pusing mendengar omelan astrid, alya terpaksa bangun "Alya udah bangun. Mama puas?" ucapnya tersenyum masam.

Astrid mengelus rambut alya "Puas sekali. Sekarang mandi, waktumu tidak banyak lagi sayang"

Alya menatap pantulan dirinya dicermin "Pantes aja om levin ngebet banget nikah sama gue, gue cantik dan seksi gini siapa sih cowok yang bisa nolak pesona seorang alya riani"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alya menatap pantulan dirinya dicermin "Pantes aja om levin ngebet banget nikah sama gue, gue cantik dan seksi gini siapa sih cowok yang bisa nolak pesona seorang alya riani"

"Alya cepat turun! " alya bergegas keluar kamar, takut astrid kembali mengomelinya.

Levin yang tengah mengobrol bersama david terhenti setelah kedatangan alya.

"Kenapa dia selalu berpakaian terbuka"

"Alya kenapa lama, levin jadi menunggu lama" ucap david.

"Nggak papa om"

Levin berdiri dari duduknya dan bersalaman pada orang tua alya. Setelah itu menarik alya keluar rumah.

"Demen banget sih narik gue kek kambing! " ucap alya kesal.

Diluar, levin menatap tajam alya "Baju kamu apa tidak ada yang lebih sopan? ini terlalu terbuka dan saya tidak suka!"

"Halah bullshit! gue tau semua cowok suka cewe yang berpenampilan seksi gini kecuali cowok gay"

"Kamu.." levin tidak jadi melanjutkan ucapannya, tangannya membuka pintu mobil dan mendorong tubuh alya masuk.

"Woy pelan pelan dong. Pala gue kejedot nih"

Dan levin tidak peduli. Ia terlanjur kesal pada alya.

Sesuai dugaan levin. Baru saja mereka masuk kedalam restoran, alya sudah menjadi pusat perhatian cowok yang ada disana.

Tangan levin mengepal. Ia tidak suka jika miliknya dilihat seperti itu, tatapan melecehkan.

Alya menengang ketika levin memeluk pinggangnya mesra. Tangan besar dan berurat itu membuat bulu kuduk alya meremang.

"Saya memelukmu agar mereka berhenti menatapmu dengan tatapan sialan itu"

"Cih, modus" cibir alya pelan, namun tetap membiarkan tangan levin pada pinggangnya.

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang