JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.Pagi ini kelas alya tengah heboh membicarakan tentang murid pindahan yang katanya dari London.
"Pada kenapa sih?" alya heran sepanjang koridor, alya perhatikan semua cewe disekolahnya sibuk berdandan agar tampil cantik dan ketika sampai didepan kelasnya alya makin heran bahkan kedua sahabatnya mawar dan bella juga hiasannya sangat mencreng.
"Weyy pada kenapa sih, kok dandan semua. Ada acara ya disekolah kita?"
Vika menyahuti ucapan alya ketika melihat mawar dan karin masih asik bercermin "Lo gak tau ya al, kalo kelas kita kedatangan siswa pindahan dari london dan katanya sih cowok makanya semua anak cewek sibuk dandan"
"Lah gue kira apaan, lebay amat sampe dandan segala. Untung lo gak ikutan vik" ucap alya pada vika.
Alya keringat dingin didepan teman temannya. Salah alya sendiri sih yang tidak memperhatikan penjelasan bu sinta, dan berakhir dirinya yang disuruh maju untuk menjawab soal yang ada dipapan tulis.
Tok Tok Tok
"Masuk!" ucap bu sinta lantang.
Masuklah cowok dengan wajah blasteran. Tubuhnya yang tinggi dan berkulit putih membuat anak cewek dikelas alya mabok kepayang dan anak cowoknya jadi sebal karena mereka pasti akan tersingkirkan.
"Kamu siswa baru itu kan?"
"Iya bu"
Mata alya dan cowok itu tanpa sengaja bersitubruk. Namun dengan cepat alya memutuskan tatapan mereka.
"Baik. Perkenalkan diri kamu"
"Nama gue ervan william, semoga kalian bisa nerima gue dengan baik dikelas ini"
"Aaaaa ganteng banget, suaranya juga merdu"
"Ervan udah punya pacar?"
"Gue gak punya pacar" jawab ervan dengan singkat diakhiri dengan senyum tipisnya.
Makin menjadi, semua anak cewek heboh menanyakan ervan ini dan itu membuat bu sinta jadi pusing.
"Ckck lebay amat" gumam alya.
"Semuanya diam! ervan silahkan duduk dikursi yang kosong itu"
Ervan mengangguk. Namun sebelum itu ervan menghampiri alya yang tampak kesulitan mencari jawaban.
"Ini soal yang mudah" bisik ervan.
Alya menatap sengit pada ervan. Apa cowok itu tengah meledaknya, baru saja alya ingin membuka suaranya ervan sudah lebih dahulu merampas spidol ditangan alya dan menjawab soal itu dengan mudah.
"Perfect" ucap teman sekelas alya serempak, kecuali anak cowok.
"Ervan kenapa kamu mengerjakan soal itu. Seharusnya alya yang kerjakan"
"Kasian bu. Wajahnya udah pucet" sontak saja jawaban dari ervan menimbulkan tawa meledak.
Alya langsung cemberut. Apalagi bu sinta ikut terkekeh, apa semua orang menertawakan kebodohannya.
•••
Alya menatap dua sahabatnya yang terlihat antusias membicarakan ervan, tanpa bosan bosannya."Gaes"
"Apa?" mawar dan bella menatap alya seakan menunggu kalimat lanjutannya.
"Kalian ngerasa gak sih vika udah jarang ngumpul bareng kita"
"Udah biasa kali al, vika pasti sibuk belajar dan belajar"
"Kok gue ngerasa gak gitu ya"
Tak lama revan datang. Ia langsung bergabung bersama alya dkk.
"Alya sepulang sekolah ikut gue yuk"
"Van tega banget sih lo cuma ngajak alya doang kita enggak, iya gak bel?"
"Iya. Padahal kan gue sama mawar juga pengen ikut"
Revan menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Lain kali gue pasti ngajakin kalian, tapi untuk sekarang gue cuma pengen berdua sama alya"
"Yaudah deh" mawar dan bella pasrah karena tidak diajak.
"Jadi gimana al. Mau kan?"
"Oke tapi gue gak bisa lama lama. Ntar mas vin nyariin lagi"
Revan mengangguk, ada perasaan tidak senang ketika alya masih saja mengingat suaminya itu.
"Eum gue pergi dulu. Entar langsung ketemuan diparkiran al"
"Oke"
Setelah kepergian revan. Mawar dan bella langsung menatap alya dengan aneh.
"Kenapa? liatin gue gitu amat"
"Gue curiga revan suka sama lo al"
"Iya! cara revan natap lo, ngomong sama lo, kek orang yang lagi jatuh cinta"
Alya tertawa mendengarnya "Sok tau deh kalian, revan gak mungkin suka sama gue"
"Yee malah gak percaya"
"Gak mungkin" alya meyakinkan dalam dirinya, jika revan tidak mungkin suka karena mereka sudah berteman lama.
- ERVAN WILLIAM -
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅
RomancePerjodohan antara Alya si-ratu bullying dengan Levino seorang dokter muda yang mempunyai banyak penggemar. Umur yang terpaut beberapa tahun membuat keduanya memiliki sifat berbeda jauh, akankah mereka dapat bertahan dalam hubungan itu. "Turutin se...