JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.Alya terusik dari tidurnya karena merasakan beban yang cukup berat menimpa tubuhnya.
"Guling gue kok jadi berat gini sih" alya membuka matanya dengan paksa dan mendapati wajah polos levin yang tengah tidur nyaman didadanya.
"Gila pantes aja berat" alya mendorong levin cukup keras sampai membuat levin mengaduh karena terantuk meja sebelah kasur.
Levin mendelik kearah alya. Bukankah mereka sudah saling mengutarakan cinta tapi kenapa sikap kejam istrinya masih saja melekat.
"Baru pagi loh, kamu udah kdrt sama aku" levin menyilangkan tangannya didada dengan raut cemberut.
Alya tersenyum geli melihat ekspresi lucu levin. Alya mengira levin akan marah padanya ternyata malah sebaliknya hanya ada sikap ngambek.
"Mana yang sakit sini aku elus, maaf tadi aku dorongnya terlalu kencang"
Mendengar itu levin terlihat senang. Tubuhnya ia geserkan untuk makin dekat pada alya "Ini sakit banget sayang"
"Ututu bayi gede aku kesakitan ya kasian banget sih" alya mengelus ngelus rambut levin sesekali menciumnya gemas.
Kepala levin mengangguk ngangguk membenarkan ucapan alya. Tak lupa tangan levin bertengger dipinggang alya, nyaman sekali.
"Sayang bibir aku juga pengen dicium katanya, jangan cuma kepala doang. Harus adil"
Alya yang gemas dengan tingkah levin tanpa sadar menjambak rambut levin kuat "Jangan gitu dong mas aku jadi malu tau"
Levin mengaduh membuat alya tersadar dan langsung meminta maaf "Astaga mas! maaf maaf aku gak sengaja jambak kamu, kamu sih pake acara bertingkah kaya gini aku kan jadi salting"
"Kok jadi aku yang salah"
Melihat raut levin yang kembali cemberut membuat alya dengan cepat mengecup bibir itu berkali kali.
"Mau lagi" levin merengek membuat alya jadi kesal.
"Om satu ini udah dikasih malah ngelunjak"
•••
Mawar menyenggol bella "Liat tuh temen kita, kek nya lagi seneng banget"Bella mengangguk "Sepemikiran. Gimana kalo kita tanya langsung aja daripada nebak gak jelas"
"Kuy!" bella dan mawar mengapit alya ditengah tengah dan menatapnya penuh kekepoan.
"Kenapa nih"
"Lo kelihatan seneng banget al. Cerita lah"
"Ogah ini rahasia"
"Tega banget lo al sama kita main rahasia rahasiaan" cibir bella.
Alya mengendikan bahunya "Gue gak peduli yang penting gue happy"
"Taik lo! " mawar dan bella meneriaki kuping alya kiri kanan. Alya mendelik kesal sedangkan vika tertawa menatap tingkah lucu teman temannya.
Sepulang sekolah alya memesan taksi. Namun taksi yang dipesan belum juga menampakan batang hidungnya.
Sebuah motor ninja berhenti didepan alya, Orang itu menaikan kaca helmnya.
"Belum pulang neng?"
Alya terkekeh karena candaan revan "Lo gak liat gue masih disini, berarti belum pulang lah!"
"Naik, gue anterin sampe rumah" alya tersenyum sumringah, revan tau saja jika dirinya butuh tumpangan untuk segera pulang.
Revan tidak langsung membawa alya pulang akan tetapi ke kafe "Kita makan dulu ya"
"Tapi lo yang bayar"
"Duit gue banyak. Pesan sepuas lo"
"Dih sombong banget lo van" alya terkekeh dan memasuki kafe bersama revan.
Brian menyeruput kopi nya dengan mata jelalatan. Kali aja kan ada cewe sesuai kriteria nya "Anjir itu kan alya bini levin, sama siapa tuh"
Tanpa basa basi levin mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto alya yang tengah tertawa bersama revan.
"Ibu saya gpp kan dok?"
Levin mengangguk "Iya. Ibu mu masih dibawah pengaruh obat nanti juga akan sadar, sekarang biarkan dia istirahat. Kamu juga"
"Makasih dok"
"Hem" levin berjalan keluar dari kamar pasiennya dan tepat setelah itu ponselnya berbunyi tanda ada notif masuk.
Mata levin menajam melihat chat dari brian "Sialan! berani sekali dia membuat alya tertawa"
![](https://img.wattpad.com/cover/230773428-288-k459704.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅
RomancePerjodohan antara Alya si-ratu bullying dengan Levino seorang dokter muda yang mempunyai banyak penggemar. Umur yang terpaut beberapa tahun membuat keduanya memiliki sifat berbeda jauh, akankah mereka dapat bertahan dalam hubungan itu. "Turutin se...