26 | Gadis nakal

16K 532 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Alya memaksakan diri untuk pergi kesekolah, ia sangat bosan sudah dua hari levin melarangnya sekolah.

"Siapa yang kasih izin kamu sekolah?" nada datar nan dingin itu menghentikan gerakan alya yang tengah memasukan bukunya kedalam tas.

"Om gue enggak tahan, dua hari om ngurung gue dikamar. Ini cuma keseleo bukan pincang"

Levin menghela nafasnya lelah, mengurus alya ternyata lebih sulit daripada mengurusi ponakannya yang masih belita.

"Kaki kamu belum sembuh"

"Udah sembuh! nih liat" alya meloncat loncat didepan levin.

Levin menghentikan aksi alya "Baik saya kasih izin kamu jadi stop, kaki kamu masih ditahap penyembuhan jadi jangan terlalu banyak gerak"

Alya pun senang. Karena levin mau mengalah, jarang jarang loh sebelumnya alya lah yang selalu mengalah.

Mobil levin berhenti disisi jalan, alya yang menyuruhnya. Katanya tidak ingin membuat heboh teman temannya jika levin nekat menerobos masuk kedalam halaman sekolahnya.

"Tangan"

"Oh" levin memberikan beberapa lembar uang seratusan "Cukup?"

Alya mendengus sebal "Bukan itu!" alya dengan cepat mencium tangan levin dan keluar dari mobilnya "Tapi makasih ya duitnya hehe"

Bibir levin tertarik membentuk senyuman, matanya masih mengawasi alya yang berlari lucu karena gerbang sekolahnya yang hampir tertutup.

"Istri gue unik" levin menjalankan mobilnya ketika alya sudah tidak terlihat lagi.

Seseorang melihat interaksi alya dan levin, tangannya mengepal "Jalang lo selalu bikin gue kesel"

•••
Alya melambaikan tangannya ketika bella baru masuk kelas.

"Telat mbak" ledek alya.

Bella mengangguk "Em biasa supir gue kalau bawa mobil lelet banget kek siput"

"Haha anjir siput gak tuh" celetuk mawar ikut nimbrung, sedangkan vika sibuk membaca buku.

Ulangan yang diadakan mendadak membuat alya, bella dan mawar panik karena tidak sempat belajar. Cih padahal mana pernah mereka belajar itu cuma akal akalan saja.

Alya menyerah, kepalanya menoleh kebelakang kearah meja vika dan mawar "Vik bagi contekan dong"

Mawar menatap iba pada alya "Gue yang duduk sebelahan aja enggak dikasih apalagi lo alya, udah cap cip cup aja ribet amat"

Alya mengangguk mengerti "Bener juga, sejak kapan gue mikirin nilai"

Orang yang pertama kali selesai adalah alya, setelah itu disusul oleh mawar dan terakhir bella.

Vika menggelengkan kepalanya sangat hapal dengan kelakuan ketiga temannya.

Alya membuka pintu rumah sangat pelan, ia lupa waktu dan baru pulang pada malam hari.

"Semoga aja om levin lembur dirumah sakit" ucap alya penuh harap.

"Darimana kamu baru pulang jam segini?"

Langkah alya berhenti. Tubuhnya bergerak pelan menatap arah samping, disana levin menatapnya tajam.

"Om udah pulang, kenapa enggak lembur aja?"

Levin menghampiri alya dan mencium bau alkohol ditubuhnya.

Lantas levin menarik alya membawanya kekamar mandi "Gadis nakal"

"Auw sakit!" tubuh alya ditempelkan levin kedinding kaca yang ada dikamar mandi, tak lama air shower mengalir membasahi alya dan juga levin.

"Apa apaan sih, lepas! " alya memberontak tapi levin tidak mau melepaskannya.

"Tubuh kamu bau alkohol alya, kamu minum! berapa kali saya harus bilang jangan pergi keclub lagi, apalagi minum. Kamu itu cewek"

Mata levin tanpa sengaja menatap seragam alya yang tembus pandang karena basah.

Alya tidak punya cara lain. Lututnya menendang perut levin kuat sehingga dirinya terlepas dari kungkungan levin "Gue emang dari club dan minum, itu hak gue. Lo enggak berhak ikut campur apalagi ngelarang gue!"

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang