JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.Seharian alya menghilang entah kemana. Levin sampai pulang kerumah untuk mencari keberadaan istrinya itu namun belum ketemu juga.
"Sayang kamu kemana sih" levin mengusap wajahnya kasar, bingung kemana lagi harus mencari alya.
Alya berada dirumah mertuanya, kedua temannya ikut dalam rencana yang alya buat. Brian pun tidak ketinggalan ia sampai rela meninggalkan pekerjaannya.
Bella terkikik ketika melihat ponsel brian terus berbunyi "Kak brian coba deh angkat dulu. Entar dokter levin bisa curiga kalo kak brian ikut gak ada kabar"
"Parah lo al kasian dokter levin dia pasti bingung nyari lo. Awas ye ntar dimarahi"
"Sekali kali war, kak brian jangan angkat dulu. Biarin mas levin pusing sendiri"
Mereka kembali melanjutkan meniup balon, acara kali ini sederhana saja tidak ada mengundang orang lain cukup ortu alya dan ortu levin dan teman temannya, itupun sudah cukup.
"Kak brian serius dikit kek niupnya" bella merampas balon itu dari mulut brian dan meniupnya "Gini niupnya elah, gitu aja gak bisa"
Brian tercengang, tangannya perlahan menutup mulutnya "First kiss gue"
"First kiss apaan! " ketika tersadar, bella langsung menabok lengan brian "Ih pikiran kak brian jorok banget, ini gak bisa dianggap ciuman kali"
"Tapi kan balonnya habis dari mulut gue"
"Y-ya tapi" kedua pipi bella memerah, membuat brian makin menjadi untuk menggoda bella.
Alya menyenggol lengan mawar memberi kode kearah bella dan brian yang adu bacot, mawar langsung paham keduanya tertawa bersama.
Levin terbangun dari tidurnya ketika ponselnya berdering karena adanya panggilan masuk dari ririn. Menatap arah jam yang menunjukan pukul 11 malam levin mengacak rambutnya gusar "Ck kenapa gue bisa ketiduran sih, istri gue aja masih belum ketemu"
"Kenapa mom?"
"..."
"Levin masih ada urusan mom, nanti aja levin kerumah"
"..."
Levin berdecak kesal. Ririn memang pemaksa, dengan malas levin mengiyakan untuk kerumah mommnya. Levin bahkan takut jika nanti orang tuanya menanyakan alya, bagaimana levin menjawabnya.
Sudah sampai didepan rumahnya. Levin melangkah gontai memasuki rumahnya, suasana sepi kemana mommnya yang tadi memaksanya pulang kerumah.
"Mom" teriak levin namun tidak sahutan.
Levin menaiki tangga menuju kamar orang tuanya namun disana kosong, lalu levin mengelilingi rumahnya "Ck mom mana sih! awas aja sampe gak ada gue ngambek seminggu" gumam levin sambil berjalan ketaman belakang tempat terakhir yang belum dilihatnya.
"Surprise!"Levin terkejut melihat semua orang berkumpul ditaman belakang. Ada orang tuanya, mertuanya, brian, kedua teman alya dan terakhir alya istrinya.
"Sayang" levin berlari memeluk alya, levin sangat lega mendapati istrinya baik baik saja "Kamu kemana aja hm, aku cari kemana mana"
"Udah bro pelukannya, ayo sekarang kita rayain hari lahir lo"
"Sialan lo bri, gue panik nyari alya tapi lo malah diem aja"
Brian terkekeh "Namanya juga kejutan, kalo gue kasih tau ntar gak seru dong"
"Udah. Sayang berdoa lah, lalu tiup lilinnya"
Levin menutup matanya dan berdoa dalam hati setelah itu meniup lilin diatas kue.
"Yey"
Satu persatu memberikan levin kado, dan terakhir levin menunggu kado dari istrinya.
"kamu gak kasih aku kado nih" levin menengadahkan kedua tangannya didepan alya.Alya tersenyum sangat manis, dan menggenggam kedua tangan levin.
"Dirumah sayang" bisik alya pelan tak lupa memberikan kecupan dipipi levin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅
RomancePerjodohan antara Alya si-ratu bullying dengan Levino seorang dokter muda yang mempunyai banyak penggemar. Umur yang terpaut beberapa tahun membuat keduanya memiliki sifat berbeda jauh, akankah mereka dapat bertahan dalam hubungan itu. "Turutin se...