JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.Baru saja tiba dirumah, levin sudah menagih janji alya yang katanya ingin memberikan kadonya dirumah.
"Mana?"
"Gak sabaran banget sih mas vin. Tunggu disini, aku mau kekamar mandi dulu"
Selang menunggu alya yang masih berada dikamar mandi, levin memilih memainkan ponselnya dulu untuk menghilangkan rasa bosannya.
Sedangkan dikamar mandi alya mengatur nafasnya yang tidak stabil entah kenapa rasa gugup menggerogoti dirinya setelah memakai baju laknat itu.
Kembali alya menatap tubuhnya dipantulan cermin, dimana tubuh seksinya terlihat jelas akibat lingerie super mini pilihan bella. Sahabatnya itu benar benar meresahkan.
"Hufth" alya menghembuskan nafasnya dan memegang gagang pintu "Alya tunjukin sisi liar lo"
Levin belum menyadari keberadaan alya disisinya karena terlalu fokus dengan chat brian yang unfaedah itu.
"Apasih brian gak jelas banget" gerutu levin sambil menggelengkan kepalanya.
"Mas vin" panggil alya dengan suara lirih.
"Iy--"
Levin tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Istrinya kenapa sangat seksi malam ini membuat levin argh panas dingin.
"Ih jangan diliatin gitu banget a-aku malu"
"Kamu goda aku hm. Dengan kamu kayak gini aku gak jamin kamu bakal selamat sayang"Glek. Mendengar ucapan levin, alya jadi takut dan ingin kabur. Omong kosong dengan kado itu.
Melihat pergerakan alya, levin dengan cepat menarik pergelangan tangan alya sampai terjatuh kepangkuannya.
"Kamu pikir bisa lari dari aku"
Ottoke, kenapa malam ini alya merasa levin seperti om mesum yang siap menerkamnya alya kan jadi enak eh takut maksudnya ehe.
"Oh ya sayang hadiahnya aku suka" bisik levin dan menghembuskan nafasnya ditelinga alya.
Alya benar benar merinding. Semoga alya masih bisa melihat hari esok.
Dan terjadilah sesuatu yang ehem, keduanya menikmati sambil ditemani sinar rembulan dari balik balkon.
Dua minggu telah berlalu setelah alya dan levin melakukan hubungan suami istri.
Kini alya tengah bersantai dibalkon ditemani levin yang memeluknya dari belakang.
Ditengah kemesraan itu, alya merasa perutnya tidak enak seperti ingin muntah. Karena tidak tahan alya melepaskan pelukan levin dan berlari kekamar mandi.
Levin mengikuti alya karena cemas, dikamar mandi alya muntah muntah. Levin dengan telaten memijit pelan tengkuk belakang alya agar membuatnya nyaman.
"Magh kamu kambuh?"
"Gak tau, pagi tadi aku udah makan"
"Muntahnya udahan?"
Alya mengangguk lemah. Levin pun menggendong alya membawanya keatas kasur mereka.
Melihat gelagat alya, levin jadi curiga. Ia pun menelpon temannya yang merupakan dokter kandungan.
Ziara datang dengan pakaian dokternya, levin menyambutnya dengan ramah dan membawanya kekamar menemui alya yang sedang tidur.
"Gue periksa ya"
"Oke"
Ziara memeriksa denyut nadi alya dan juga jantungnya, kerutan didahi ziara membuat levin khawatir.
"Gimana ra?"
"Selamat vin lo bakal jadi bapak"
"What!" levin terlihat senang "Jadi bener alya hamil"
Ziara mengangguk dengan senyumannya "Sekali lagi selamat ya, gue permisi"
Levin mengantarkan ziara sampai teras rumahnya, setelah itu kembali masuk dan membaringkan tubuhnya disebelah alya.
"Aku gak sabar kasih tau kamu tentang ini sayang"
Alya bangun dari tidurnya dan merasakan beban berat diatas perutnya, tanpa melihat alya sudah tau jika itu tangan levin yang kebiasaan selalu memeluknya disaat tidur.
"Mas bangun"
Levin membuka matanya "Kamu udah bangun"
"Hem udah"
Levin merubah posisinya jadi bersandar dikepala kasur, memandang alya lembut "Aku punya kabar baik buat kamu sayang"
"Apa?"
"Tadi waktu kamu tidur, aku manggil dokter zaira untuk meriksa keadaan kamu. Dan kamu tau dia bilang apa"
"Apa?"
"Kamu hamil, kita sebentar lagi jadi orang tua sayang"
Alya sangat senang mendengarnya, perlahan tangan alya mengelus perutnya "Aku hamil mas vin, kyaa aku seneng banget"
Levin membawa alya kedalam pelukannya. Kebahagiaan levin makin bertambah dengan kehadiran anaknya diperut alya.
"I love you my wife"
"Hu'um i love you too my possessive husband"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅
RomansaPerjodohan antara Alya si-ratu bullying dengan Levino seorang dokter muda yang mempunyai banyak penggemar. Umur yang terpaut beberapa tahun membuat keduanya memiliki sifat berbeda jauh, akankah mereka dapat bertahan dalam hubungan itu. "Turutin se...