JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.Alya hanya tersenyum menanggapi omelan levin yang mengatakan jika alya kurang berhati hati dan selalu ceroboh.
"Kamu bikin aku cemas terus, kamu mending homeschooling aja sayang biar aman"
Mawar yang menyaksikan perbucinan sahabatnya dan dokter levin sangatlah iri, seandainya mawar bertemu cowok seperhatian dokter levin mungkin mawar akan berteriak senang.
"Al lo udah siuman. Syukur lah, maap gue baru dateng"
Mawar memperhatikan raut bella yang tidak seperti biasanya. Jika tebakan mawar tidak salah bella pasti tengah ada masalah yang dihadapinya.
"Gue pikir lo gak akan dateng"
"Gak mungkin lah, masa gue biarin lo sendiri jagain alya"
Levin menatap jam tangannya, masih ada waktu. Kini tatapan tajam levin mengarah pada bella dan mawar.
Levin berdehem sebelum memulai percakapan "Bella saya beri kamu waktu, katakan semuanya yang kamu tau tanpa sedikitpun yang terlewat"
Bella menegang. Takut jika sesuatu yang sengaja ia sembunyikan sudah diketahui oleh dokter levin, maka tamatlah riwayat vika meski bella sangat membenci segala tingkah laku vika terhadap alya tapi vika pernah jadi sahabatnya yang menemani suka maupun duka.
Alya mengernyitkan dahinya tanda tidak mengerti dengan niat suaminya "Mas vin kamu ngomong apasih, jangan bikin bella takut"
"Bel lo gak lagi ngerahasian sesuatu kan dibelakang kita"
Melihat teman istrinya itu bungkam. Levin pun angkat suara "Oh kamu memilih bungkam padahal kamu tau segalanya, berarti kamu orang selanjutnya yang harus saya curigai. Kalian berdua sebaiknya pergi dan jauhi alya"
Alya dan mawar terkejut mendengar perintah levin yang tidak masuk akal.
"Mas vin kamu kenapa sih. Kenapa suruh bella dan mawar jauhi aku, mereka teman aku"
"Bel jangan diem aja! lo akhir akhir ini aneh selalu ngilang pas gue butuh bantuan saat alya celaka. Lo gak seperti yang gue pikir kan"
Bella menggelengkan kepalanya. Kenapa jadi dirinya tertuduh, bella hanya tidak ingin vika terkena masalah dengan membongkar segala kejahatannya.
"Vika dia pelaku dari kecelakaan alya"
"Bel lo kenapa nuduh vika, gue yakin pasti bukan vika orangnya dia --"
"Gak al gue tau semuanya. Bahkan yang dorong lo dari tangga juga ulah vika"
Alya tak sanggup berkata kata lagi. Alya memilih diam dan menundukan kepalanya, kenapa harus sahabatnya sendiri.
"Lo yakin bel vika pelakunya?" mawar sangat berharap jika bella hanya keliru, mawar tidak ingin persahabatan mereka rusak.
Levin menyalakan video diponselnya dan memperlihatkan itu pada mawar sedangkan alya tidak sanggup melihatnya.
Pecah sudah tangis mawar. Vika temannya yang paling mereka anggap baik dan polos ternyata bermuka dua.
"Gue gak nyangka bel vika ngelakuin hal itu"
"Gue juga" balas bella sedih, tatapannya mengarah pada alya yang menangis dalam diam "Al tanggapan lo gimana? kita apain vika?"
Levin sangat kasian melihat istrinya yang terlihat sedih.
"Gue gak tau" alya menutup wajahnya dengan selimut.
Levin memberi kode pada kedua teman alya untuk keluar. Dikamar itu kini hanya ada alya seorang diri dengan segala pikirannya yang berkecamuk.
"Gue salah apa sama lo vik. Bukannya kita sahabatan kenapa lo tega nyelakain gue"
Alya mogok makan dan membuat levin harus berekstra sabar agar tidak emosi dan membunuh vika karena sudah membuat keadaan istrinya seperti ini.
"Alya dengan kamu yang bersikap gini membuat aku tambah ingin menghabisi teman mu itu"
"Jangan apa apakan vika. Dia temen aku, meskipun dia sedikit jahat"
"Oke" levin lebih baik mengalah "Sekarang makan. Jika kamu melewati makan mu kali ini aku benar benar akan membunuhnya sayang"
Alya yang tau ucapan suaminya bukan sekedar ancaman segera memakan buburnya dengan hati dongkol.
Ancaman sialan
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅
RomancePerjodohan antara Alya si-ratu bullying dengan Levino seorang dokter muda yang mempunyai banyak penggemar. Umur yang terpaut beberapa tahun membuat keduanya memiliki sifat berbeda jauh, akankah mereka dapat bertahan dalam hubungan itu. "Turutin se...