63 | Satu kelompok

7.9K 297 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Alya memutuskan keluar, menunggu levin diteras mungkin bukan hal yang buruk.

Baru saja kaki alya menginjak lantai teras semilir angin langsung menyapanya membuat helaian rambutnya bertebangan.

"Sayang" panggilan lembut itu menyadar dirinya dari lamunannya.

"Mas vin kapan pulang"

"Baru aja sayang. Kamu lamunin apa sih diluar gini hm, yuk masuk nanti kamu masuk angin"

"Gak lamunin apa-apa, ayuk masuk"

Levin merangkul alya mesra dan alya mengambil tas kerja levin untuk ia bawakan.

"Aku mandi dulu"

"Jangan lama, aku tunggu dimeja makan"

Alya menata semua masakannya. Menaruh segala macam menu diatas piring milik levin.

"Rajin banget sih istri aku"

Alya terkekeh dan menyuruh levin untuk duduk.

"Gimana?" alya bertanya dengan mata berbinar binar.

Levin mengunyah makanan buatan alya dengan pelan mencoba meresapi rasanya, menatap istrinya dan tersenyum jahil.

"Keasinan sayang"

"Masa? padahal tadi cicip pas kok rasanya"

"Hu'um aku gak boong"

Alya seketika murung, tangannya menarik piring levin yang nasinya masih sisa separuh "Jangan dimakan kita pesen aja"

Levin menarik kembali piringnya dari alya "Aku bercanda enak kok, malah enak banget sayang bumbunya pas"

Alya cemberut merasa dikibuli suamimya "Suka banget jailin istrinya sih"

"Maapin" levin mengenggam tangan alya dan mengecupnya sekilas.

Didalam kamar levin sangat manja pada alya, kepalanya berbaring dipaha alya.

"Kamu pulang tadi naik apa? maap aku gak ingat ngabarin kamu kalo aku sibuk dan gak bisa jemput"

"Gpp mas aku maklumi kok, aku tadi pulang dianterin ervan"

"Ervan?"

Alya menunduk untuk menatap wajah tampan suaminya "Ervan cowok yang pernah kamu temui dihalte waktu itu, dia teman sekelas aku"

"Oh. Kamu deket sama dia?"

"Gak juga, sebatas kenal aja"

"Dengerin aku, bukannya mau larang kamu atau apa tapi ada baiknya kamu lebih berhati hati lagi sayang, aku takut cowok itu cuma pura pura baik"

Alya mengangguk "Mas vin tenang aja ervan baik kok"

"Semoga aja"

Levin menyudahi obrolan mereka dengan menutup matanya, levin memang kurangnya jam tidur membuatnya mengantuk.

Dikoridor alya hampir saja terjatuh akibat kaki vika jika tidak ervan yang menolongnya.

"Vik lo apa apaan sih!"

Vika tersenyum tipis "Sorry gue gak tau lo mau lewat tadi"

Alya menahan rasa kesalnya jika vika bukanlah temannya mungkin sudah ia beri pelajaran.

"Van makasih udah nolongin gue"

"Sama sama al, yuk kekelas bareng gue"

Disaat ervan melewati vika, tatapan mereka bertemu dan saling melempar senyuman miring.

Dikelas sedang ada tugas kelompok. Dan alya mendapat teman kelompok bersama ervan, sedangkan mawar dan bella.

"Al lo mau ngerjainnya dimana?"

"Gue sih terserah lo aja"

Bella datang bergabung dengan alya dan ervan, bella menatap ervan tajam "Jagain temen gue, awas sampe kenapa napa habis lo!"

"Bella jangan gitu" tegur alya "Maapin temen gue van"

Ervan mengangguk saja lalu berlalu keluar kelas entah kemana.

"Al lo mau bareng kita ngerjainnya, gue takut ninggalin lo cuma berdua sama ervan" ucap mawar.

Alya menghela nafasnya menatap kedua temannya "Kalian terlalu berpikiran buruk sama ervan, dia baik kok percaya sama gue"

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang