14 | Yes berhasil

16.8K 593 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Levin mendorong pelan tubuh alya agar berbaring dikasur.

"Bolehkah saya mencium kamu alya?"

"Cium?" tanya alya dengan jantung berdegup kencang.

"Iya, apa boleh?"

Tanpa sadar alya mengangguk membuat levin tersenyum.

Alya menutup matanya ketika bibir levin menyentuh bibirnya.

Alya menutup matanya ketika bibir levin menyentuh bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alya! "

"Alya kamu tidur?" levin mengguncang tubuh alya.

"Hah" alya membuka matanya dan bari sadar dirinya masih dipinggir jalan, apa tadi itu hanya mimpi.

Levin tidak habis pikir kenapa bisa alya tertidur ditempat seperti ini "Lain kali jangan tidur sembarangan untung gak ada orang jahat"

"Iya"

"Nih minum" levin memberikan satu botol minuman pada alya.

Alya menatap botol itu lalu menatap mata levin, alya pikir levin meninggalkannya ternyata ia sudah berburuk sangka.

"Kenapa? gak suka?"

"Eum suka! " alya langsung mengambilnya dari tangan levin dan meneguk isinya sampai sisa setengah "Makasih"

Levin tersenyum "Ayo kita pulang" tangan levin mengelus rambut alya.

Sepanjang jalan alya diam. Sibuk dengan pikirannya.

***
Alya sudah berada dikamarnya. Setelah lari pagi levin langsung mengantarkan alya pulang.

Ponselnya terus berdenting membuat alya berdecak kesal "Ganggu banget sih"

Matanya membelalak membaca pesan dari group yang berisi alya, bella, mawar dan vika.

Didalam group teman temannya ribut mencari alya.

Alya segera vidcall digroup. Seketika teman temannya nyerocos.

"Kemana aja sih lo?"

"Iya gak nongol nongol"

"Gue sibuk. Kenapa?"

"Alya ada yang nantangin lo balapan, terima gak nih?"

"Berani banget nantangin gue. Kek nya dia belum tau siapa alya riani"

"Al jangan deh, takutnya lo kenapa napa"

"Vika lo remehin skil gue dalam balapan! lo tenang aja temen lo ini pasti baik baik aja"

"Malam ini ya jam 9"

Alya mengangguk dan mematikan vidcall. Senyumnya terukir, sudah lama tidak memakai mobil balapnya.

Alya sangat gelisah menatap jam tangannya, sebentar lagi jam 9 dan dia belum berangkat.

Pasalnya diluar kamar ada david dan astrid yang tengah duduk bersantai. Tidak mungkin alya meminta izin untuk keluar malam, bukannya mendapat izin malah kena omel.

Alya menemukan ide cemerlang, ia keluar balkon dan menatap pohon mangga kesayangan mamanya, persis didekat balkon alya, bisa dijadikan alat untuk turun kebawah.

"Yes berhasil!" pekik alya senang.

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang