17 | Pedofil

17.4K 636 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Levin duduk dikursi dekat brankar yang ditempati alya. Untung saja operasinya berjalan lancar dan alya sudah dipindahkan kekamar rawat inap.

Bella masuk sendirian karena mawar sudah pulang lebih dulu, tangannya membawa dua gelas kopi.

"Buat dokter" bella memberikan salah satu kopinya dan levin terpaksa menerimanya sebatas menghargai, padahal levin masih marah perihal kecelakaan alya tadi.

"Terimakasih"

"Eum dokter" bella menarik satu kursi dan duduk didekat levin "Ada hubungan apa sama alya?"

"Kamu tidak perlu menanyakan hal yang tidak harus kamu ketahui" balas levin dengan nada dingin.

Bella meneguk ludahnya pelan, suasana menjadi dingin apa hanya dia yang merasakannya. Namun bella sedikit tertarik pada dokter levin karena kepribadiannya yang lumayan dingin.

"Tapi dok.."

"Lebih baik kamu pulang, ini sudah malam" potong levin cepat. Ia merasa terganggu dengan kehadiran teman alya.

Bella tersenyum menutupi rasa kesalnya, susah sekali mendekati dokter levin "Oke. Kalau begitu bella pulang dulu dokter levin"

Hanya gumaman yang didengar bella. Lantas bella keluar ruang rawat alya dengan perasaan campur aduk.

Setelah kepergian bella. Levin menggenggam tangan alya dan menciumnya "Kamu gadis yang kuat alya, saya yakin kamu pasti cepat sadar"

Dan ucapan levin benar, tak lama alya membuka matanya. Silau dari cahaya lampu membuat mata alya berkedip menyesuaikan penglihatannya.

"Mau minum" ucap alya pelan.

Levin bergegas mengambilkan minum untuk alya dan membantunya duduk.

"Udah?" tanya levin, alya mengangguk.

Mata alya tanpa sengaja menatap tangannya yang terpasang infus "Tangan gue! " pekik alya.

"Tangan kamu kenapa? " levin ikut panik melihat alya yang histeris"

"Om lepasin infus ini, kenapa ada benda sialan ini sih nempel ditangan gueee!"

Levin menahan tawanya, apa alya benar benar tidak menyukai hal berbau rumah sakit.

"Setelah kamu sembuh baru dilepas"

"Mau sekarang!" paksa alya.

"Enggak bisa alya, nurut bisa? "

Melihat gelagat alya yang ingin mencabut infusnya levin segera mengancamnya "Berani kamu cabut, saya nikahin kamu besok"

Tangan alya langsung diam, menatap horor pada levin "Om! gue itu enggak suka sama lo, jadi jangan bahas bahas tentang nikah"

Levin tersenyum "Lebih baik kamu istirahat biar cepat sembuh dan pulang"

Alya menarik selimutnya yang merosot, matanya sama sekali tidak bisa terpejam.

"Om bisa enggak sih pernikahan kita dibatalin aja"

Levin yang sedang menatap ponselnya berhenti dan berganti menatap alya.

"Enggak bisa alya"

"Kenapa! om enggak mungkin suka sama anak sma kan"

Levin mengendikan bahunya "Entahlah, jika anak sma nya itu kamu mungkin saya suka"

"Om pedofil! "

"Kamu ngatain saya alya?"

"Enggak tau, kalau ngerasa sih ya alhamdulillah" ucap alya dengan memutarkan matanya songong.

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang