JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.Baru saja levin dapat bernafas lega setelah turun dari kapal terbang yang membuat jantungnya hampir copot, kini alya kembali menarik tangannya memasuki tempat yang paling dibenci levin yaitu rumah hantu.
"Om berani kan?" alya bertanya dengan mata meneliti raut levin yang sangat datar, sulit ditebak.
Sebisa mungkin levin bersikap biasa saja meski batinnya menjerit ingin pulang, levin sungguh tidak menyukai hantu.
"Kamu jangan meremehkan saya alya, saya sangat berani"
Alya menahan tawanya "Oke. Ayo kita masuk om"
Glek, levin meneguk ludahnya dengan kasar "Mati gue" batin levin kembali menjerit ketika hantu menghadang langkah mereka.
"Eum alya bagaimana jika kita kewahana lain saja, mumpung kita belum jauh dari pintu masuk"
"Ck udah terlanjur om, lanjut yuk jalannya"
Levin sama sekali tidak mau menggerakan kakinya "Alya saya sebenarnya takut hantu"
Alya terkekeh. Lucu sekali melihat wajah levin yang keringatan, apa dia sungguh ketakutan "Pegang erat tangan gue, sampe hantu itu berani megang om ntar gue tonjok"
Levin mengangguk mempercayai ucapan alya "Alya itu apa! lemarinya gerak gerak sendiri" teriak levin heboh.
"Palingan hantu" jawab alya enteng, dengan melirik malas pada lemari yang bergoyang goyang.
Teriakan demi teriakan terdengar dari luar, membuat levin dan alya saling tatap "Kita harus keluar! " ucap keduanya barengan.
Namun api sudah menyebar cepat disekeliling dan menutupi jalan keluar. Banyak hantu gadungan yang ribut menyelamatkan diri masing masing.
Levin memeluk alya agar tidak terluka "Kamu tidak apa apa kan? saya akan mencari jalan keluar untuk kita"
Alya mengangguk dipelukan levin, dimata alya levin sangat gentleman. Huh sangat senang rasanya disituasi ini eh! .
"Alya ikut saya!" levin menarik tangan alya menuju arah jendela yang tidak terlalu besar tapi bisa dijadikan jalan untuk keluar.
"Om harus banget jalan ini?"
"Gak ada waktu alya, ini satu satunya jalan. Ayo naik kebahu saya" alya menurut dan perlahan menaiki bahu levin untuk menjangkau jendela yang lumayan tinggi.
Setelah berhasil melompat. Alya menunggu levin dari luar, namun suaminya itu sama sekali tidak terlihat membuat alya mulai cemas.
"Om lo gpp kan didalem? cepet keluar apinya mulai gede!"
Levin baru saja ingin menjangkau jendela tetapi suara tangisan anak kecil mengurungkan niatnya. Levin kembali masuk untuk mencari asal tangisan itu.
Suara mobil pemda terdengar. Beberapa petugas mulai berhamburan untuk memadamkan api, sebelum itu alya disuruh untuk menjauh.
"Pak suami saya masih didalem, tolong selamatin suami saya"
Alya menatap api yang semakin membesar, kakinya tidak bisa diam"Om gue mohon lo harus selamat, imbalannya gue janji bakal nembak lo"
Levin memeluk gadis kecil yang terlihat menangis dengan luka dikakinya "Gadis manis mau permen?"
Gadis kecil itu menerima permen dari levin dengan isak tangisnya "Ayo kita keluar dari sini" levin menggendong gadis kecil itu dengan sisa tenaganya yang sedikit.
Untung api mulai padam. Jadi levin bisa menemukan jalan keluar. Alya yang melihat levin keluar dengan selamat pun jadi menangis bahagia.
Levin menurunkan gadis kecil itu dari gendongannya, menatap alya dengan senyumannya dan setelah itu tak sadarkan diri.
"Om levin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅
RomantizmPerjodohan antara Alya si-ratu bullying dengan Levino seorang dokter muda yang mempunyai banyak penggemar. Umur yang terpaut beberapa tahun membuat keduanya memiliki sifat berbeda jauh, akankah mereka dapat bertahan dalam hubungan itu. "Turutin se...