22 | Keputusan

13.6K 545 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Alya terus memperhatikan levin, tidak menyangka cowok yang sering ia panggil dengan sebutan om pedofil itu ternyata mempunyai sisi manis.

"Om"

"Apa?"

"Gue mau mandi, gerah"

Levin mengangguk "Mau dibantuin?"

Alya langsung menggeleng "Enggak usah! gue bisa sendiri, lagian kaki gue enggak pincang"

"Yaudah" levin berjalan menuju balkon memberi sedikit waktu untuk alya membersihkan dirinya, tentu tanpa kehadiran levin takut nantinya jadi canggung.

Alya mengumpat tidak jelas didepan cermin, tangannya terlalu pendek untuk menurunkan resleting dibelakang gaunnya "Sialan! masa gue harus minta bantuan dia sih"

"Om levin! "

Mendengar teriakan yang memanggil namanya, levin segera masuk kedalam kamar "Kenapa belum mandi?"

"Tolongin, tangan gue enggak nyampe belakang"

Glup. Suara ludah yang ditelan paksa, dengan gemetar levin mendekat pada alya.

"Cepetan elah, lama banget"

Levin menurunkan resleting gaun alya tanpa aba aba, membuat alya tak siap mencegah gaunnya yang merosot kebawah kakinya.

"Om mesum! sialan! tubuh gue" alya berlari kearah kamar mandi, meski beberapa kali hampir terjatuh karena gaunnya.

"Saya tidak sengaja" levin berbalik badan dengan telinga yang memerah, sungguh tubuh alya sangat menggoda iman.

***
Alya berkutat didapur bersama ririn, mommy mertuanya.

"Mom ayam ini udah dicuci belum?"

"Belum sayang"

Levin bersandar dipintu kulkas sambil menatap kearah alya. Kakinya bergerak mendekat, tidak perlu menunggu lama rambut alya terkuncir rapi.

"Om levin" ucap alya kaget dengan perlakuan levin yang selalu diluar nalar.

Semua makanan sudah tertata rapi diatas meja.

Ririn menyendokan nasi untuk james dan melirik alya "Alya ambilin nasi buat suami kamu"

Mendengar itu alya tersenyum canggung. Tangannya mengambil piring dari tangan levin dan menyendokan nasi dan beberapa lauk pauk.

"Makasih"

Selesai makan, mereka semua bersantai diruang keluarga.

"Ehem" levin berdehem, membuat semua perhatian mengarah padanya.

"Ada apa levin? " tanya james.

"Karena levin sudah menikah, levin ingin meminta izin untuk pindah rumah"

Ririn terlonjak kaget segitu cepatkah putranya ingin meninggalkan rumah. Apalagi ririn baru saja merasakan mempunyai anak perempuan.

"Levin jangan pergi, mom enggak setuju"

"Ini sudah keputusan levin mom"

Alya hanya diam tidak tau harus berbuat apa, ia sendiri pun kaget levin sama sekali tidak memberitahunya bahwa mereka akan pindah rumah.

"Alya jangan pergi ya, mom mau kamu tetap disini" ririn menatap sedih kearah alya.

"Eum alya.."

"Kita tetap pindah" potong levin cepat.

Alya bungkam batinnya menyumpahi levin. Kesal sekali, kenapa levin mempunyai sifat dingin pada kedua orang tuanya.

"Mas" ririn mencari pembelaan.

James menggeleng "Biarkan mereka, hargai keputusan putra kita. Dia sudah menikah, sudah sepantasnya tinggal dirumah sendiri"

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang