JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.Alya sudah diperbolehkan untuk pulang. Hal itu membuat alya senang, ia akhirnya terbebas juga dari tempat memuakan seperti rumah sakit.
"Aku udah sembuh mas vin gak usah dipapah gini juga" alya merasa malu ditatap begitu banyak orang, dikarenakan levin yang ngotot ingin memapahnya atau mungkin sekalian modus.
"Jangan hirauin mereka sayang"
Sampailah mereka didalam mobil, alya langsung melayangkan tatapan tajamnya pada levin.
"Apa?" tanya levin bingung karena ditatap seperti itu oleh alya.
"Gak ada!" alya
"Ngambek hm"
"Gak ada mas vin. Udah jalanin mobilnya cepet"
Levin menghela nafas dan menjalankan mobilnya sesuai perintah sang nyonya besar.
Keesokan harinya. Alya memaksa ingin masuk sekolah meski levin melarangnya.
"Aku anterin" levin pun mengalah karena alya sepertinya sudah bosan berdiam diri tidak melakukan apapun.
"Yey!! " pekik alya senang, tak lupa kecupan singkat dipipi levin "Makasih mas vin"
Dipintu kelas alya berpapasan dengan vika. Dengan senyuman ingin menyapa alya urungkan ketika vika menatapnya datar bahkan melewatinya begitu saja.
"Pagi al" sapa mawar dan bella.
"Pagi" balas alya lesu dan duduk dikursinya.
"Tumben dokter levin bolehin lo masuk sekolah, bukannya lo baru balik dari rumah sakit al?"
"Gue paksa hehe. Habisnya gue bosen tau gak ngapa ngapain, mending sekolah kan bisa ketemu kalian"
"Menurut lo dia nyesel gak sih, asli mukanya tanpa dosa gitu gak ada kata maaf sama sekali" sindiran mawar jelas tertuju untuk vika.
"Syut" alya menggelengkan kepalanya menandakan mawar untuk diam dan tidak mengungkit kejahatan vika.
"Al lo jadi orang jangan terlalu baik. Cewek spesies muka dua gitu harus dikasih jera biar paham" kini bella yang angkat suara, matanya bahkan menatap nyalang kearah vika.
Alya menghela nafas lalu diam. Biarlah kedua temannya ingin melakukan apa susah juga melarang mereka yang sedang emosi.
Tak lama guru datang dan memulai pelajarannya, rasa kantuk pun tidak terelakan lagi.
Alya salah satunya. Mulutnya tak henti hentinya menguap membuat alya memilih izin untuk ketoilet.
Setelah mendapat izin alya pun melenggang pergi.
Sedang asik membasuh wajahnya dengan air, alya dikagetkan dengan kehadiran vika disampingnya.
Selesai dengan urusan kantuknya alya bersandar ditembok sambil memperhatikan vika.
"Vika jujur sama gue, gue pernah ada salah yang mungkin nyakitin lo?"
"Mau tau kesalahan lo apa? salah lo kenapa hidup didunia ini, kenapa lo gak mati aja hah!"
"Lo kenapa sampe tega ngomong gitu sama gue"
"Lo sok berkuasa, suka nyakitin orang, sok cantik, bahkan lo udah buat dia pergi"
Alya tercengang mendengar semua yang dikatakan vika. Apa vika iri padanya selama ini? lalu dia yang dimaksud vika siapa.
"Dia siapa yang lo maksud?"
"Revan. Gue suka sama revan dan lo ambil dia dari gue, mungkin lo gak pernah nyadar dulu kita pernah satu smp"
Alya bungkam, tidak bisa berkata kata.
"Benarkan? Lo gak mungkin ingat sama cewek cupu yang jauh dari kata terkenal, lo sama dua temen lo itu ngerundung gue pas tau gue suka sama revan temen kalian, kenapa? apa cewek cupu kaya gue gak pantes bersanding sama revan hah? oke gue maklumin saat itu, tapi lo lagi lagi bikin gue muak dengan tingkah lo yang ngerebut cowok yang gue suka. Dokter levin gue suka sama dia tapi lo malah nikah sama dia"
Mata alya memanas. Apa benar vika adalah cewek yang pernah dirinya bully waktu smp. Astaga alya benar benar menyesal, pantas saja ketika vika mengajaknya berkenalan pas awal masuk sma alya merasa familiar dengan wajahnya.
"Gue minta maap vik, gue gak tau kejahatan gue jadi boomerang gini. Kenapa lo gak jujur dari awal kalo lo suka sama revan mungkin gue bisa bantuin kalian, dan soal levin itu murni kebetulan gue dijodohin sama dia"
"Stop! gue benar benar benci sama lo alya! lo perebut segalanya, andai lo mati waktu itu mungkin gue bisa dapetin hati revan atau dokter levin"
Setelah itu vika pergi meninggalkan alya seorang diri, merenungi segala kejahatan yang dulu ia lakukan.
"Gue yang salah. Maapin gue vika"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅
عاطفيةPerjodohan antara Alya si-ratu bullying dengan Levino seorang dokter muda yang mempunyai banyak penggemar. Umur yang terpaut beberapa tahun membuat keduanya memiliki sifat berbeda jauh, akankah mereka dapat bertahan dalam hubungan itu. "Turutin se...