31 | Mampus

12.7K 485 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

"Gila badan gue capek banget bersihin tuh toilet mana bau lagi!" keluh alya sambil merentangkan tubuh lelahnya diatas kasur "Heum gue harus kasih dia balesan yang setimpal"

Dirumah sakit. Tepatnya diruang kerja levin, suster baru saja masuk dan memberitahu levin bahwa sebentar lagi waktunya operasi.

Tubuh levin sebenarnya sudah lelah akan tetapi apa daya memang begini jika ingin menjadi seorang dokter, harus merelakan waktu dan tenaga.

Teringat akan istrinya. Levin mengirim pesan singkat sekedar memberitahu bahwa levin pulang terlambat.

-My wife
Saya pulang terlambat, tetap dirumah dan jangan nakal sweety

Levin tersenyum menatap isi chatnya untuk alya, terlihat lebay seperti bukan gayanya yang terkesan dingin.

•••
"Vin" brian memanggil sambil berlari pelan kearah levin untuk menyamakan langkah mereka.

"kenapa?"

"Lo mau langsung pulang?"

"Iya"

"Yah jangan pulang dong, temenin gue clubbing"

"Gue gak mau. Gue mau langsung pulang, capek"

"Gak mau. Gue mau berdua sama lo! Ayolah vin sekali kali" ucap brian dengan tampang melasa andalannya jika ingin meminta sesuatu pada levin.

Kasihan melihat tampang brian, levin akhirnya mengangguk "Cuma sebentar"

"Oke! " brian terlihat semangat sekali membuat levin menggelengkan kepalanya.

Brian menarik narik tangan levin agar cepat masuk. Pasalnya levin terlihat ogah ogahan. Bunyi musik yang keras dan bau asap rokok memenuhi ruangan itu membuat levin ingin sekali pulang.

"Vin kita duduk disana" brian kembali menarik levin membawanya duduk diarah pojokan.

Brian memanggil pelayan dan memesan minuman dengan kadar alkohol rendah.

"Vin diem aja lo daritadi"

Levin berdehem "Asal lo tau aja gue terpaksa kesini gara gara lo!"

Brian cengengesan "Sekali kali vin senengin gue lah"

Pesanan brian datang. Brian menyodorkan satu gelas kepada levin "Minum. Tenang gak bikin lo mabok"

Levin menerimanya. Karena kebetulan dirinya haus. Tak lama seorang gadis dengan pakaian seksi mendekati levin dan duduk dipangkuannya.

"Mau ditemenin" godanya dengan suara diiringi desahan, tangannya menelusuri kancing baju levin.

Brian sudah was was karena tau bagaimana sifat levin.

Bruk. Gadis itu terjatuh dengan memalukan, levin menatapnya tajam dengan raut murka "Kamu hanya gadis malam berani sekali menyentuh saya! pergi"

Tuh kan. Apa yang dipikiran brian jadi kenyataan, siapa suruh gadis itu salah sasaran.

"Vin tenangin diri lo" brian sedikit kasian melihat gadis tadi yang pergi dengan raut takut sekaligus malu.

"Gimana gue mau tenang, berani banget tuh cewe jalang sentuh gue. Semua yang ada didiri gue punya alya cuma dia yang boleh sentuh"

Brian meneguk ludahnya kasar. Sejak kapan sahabatnya ini mulai bucin, apakah efek setelah menikah memang seperti itu. Brian baru tau.

"Iya dokter bucin" goda brian lalu tergelak menatap levin yang kesal.

Levin tidak lagi menanggapi ucapan brian. Begitupun brian yang kini sibuk dengan para gadis yang mendekatinya.

"Shit! " levin beranjak dari duduknya dengan raut marah membuat brian menghentikan aktivitasnya yang tidak senonoh.

"Vin kenapa lo?"

Tapi levin tidak menghiraukan ucapan brian. Membuat brian bingung dan mengikuti levin dari belakang.

Levin memelintir tangan cowo yang mencoba menyentuh seorang gadis yang kini menatap levin kaget.

"Jangan sentuh dia dengan tangan kotor mu itu!" setelah memelintir levin mendorong cowo itu sampai terjatuh.

Brian berdehem pelan, sepertinya akan terjadi keributan pada pengantin baru didepannya ini.

Levin mencekal kuat tangan alya "Berani kamu datang ketempat ini tanpa izin dari saya"

Alya mencoba melepaskan cekalan levin tapi sayang ia tidak sekuat itu "lepasin gue!"

"Pulang sekarang!"

"Gue gak mau!'

"Kamu ingin melihat saya marah"

Alya menatap kedua temannya. Duh gara gara levin sepertinya alya akan disidang nantinya.

Mawar dan bella juga menatap alya dengan tatapan ingin tau.

Alya yang takut levin akan membuat keributan akhirnya menyerah dan mengikuti langkah levin setelah berpamitan pada sahabatnya.

Brian, tentu ditinggal begitu saja. Membuatnya mendumel tidak jelas.

"Masuk!"

"Ish nih gue masuk, sabar kek"

Setelah alya masuk. Levin memutari mobil dan duduk disebelah alya.

"Gadis nakal akan tetap menjadi nakal meski diancam beberapa kali. Nanti saya akan memberikanmu hukuman bukan ancaman lagi"

Alya agak merinding mendengarnya.
Mampus lo alya! batinnya berteriak.

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang