Alya telah memiliki seorang anak laki laki yang cukup tampan, dimana ketampanan itu diwariskan dari suaminya levino andreyan.
Ardava kennath andreyan namanya. Anak laki laki yang sering dianggap dingin oleh temannya disekolah, bagaimana tidak dava sangat irit ngomong bahkan teman sekelasnya sangat jarang mendengar suaranya.
Meski begitu dava sama sekali hangat jika didepan orang tuanya, terutama pada sang mommnya dava akan sangat manja.
5 tahun yang lalu...
Alya sungguh senang ketika bangun dari tidurnya, levin membertahu bahwa dirinya hamil. Tapi tak dipungkiri alya cukup kesal karena setelah itu sikap posesif levin makin bertambah.
Alya dilarang pergi sekolah, levin bahkan memaksa alya untuk sekolah dirumah saja sampai lulus. Untung saja alya memiliki sahabat seperti bella dan mawar yang sering menemaninya dirumah, jika tidak mungkin alya akan mati kebosanan.
Hari demi hari perut alya makin besar membuatnya sulit bergerak dan mengharuskannya memakai kursi roda atas paksaan suami posesifnya itu. Alya merasa dirinya seperti orang penyakitan.
Mendengar berita kehamilan alya. Revan pun langsung pulang keIndonesia untuk menemui alya.
Melihat revan yang bertamu dirumahnya, alya senang ia sangatlah rindu pada sahabatnya itu, tiba tiba rasa ngidam pun muncul.
"Mas vin kayaknya aku ngidam deh"
"Kamu mau apa sayang?" levin jadi suami sungguhlah sabar alya jadi beruntung menjadi istrinya.
Tatapan alya kearah revan membuat levin curiga "Aku bakal turutin apapun asal jangan yang aneh" peringat levin.
"Mau digendong revan"
"No! aku gak setuju sayang"
"Baby yang mau" ucap alya dengan wajah memelas.
Brian sudah ketawa ditempat duduknya melihat levin yang kesal atas keinginan alya. Sedangkan revan tampak santai saja sambil memasang wajah songong pada levin.
"Vin turutin aja elah, paling alya minta gendong bentaran doang kok. Lo mau kalo gak diturutin anak lo ntar ileran"
"Mau sekarang gendongnya al?" revan sudah berdiri dari duduknya.
"Diem disitu! saya gak izinin kamu gendong alya"
Mendengar revan yang dimarahi levin, alya menangis.
"Tuh tuh lo sih vin, alya jadi nangis kan" emang kompor sekali brian.
"Sayang kok nangis?"
"Kamu gak sayang lagi sama aku dan juga baby"
"Kata siapa sayang, aku sayang banget sama kalian berdua"
"Tapi -- tapi huwaa"
Levin jadi serba salah. Dan akhirnya dengan berat hati levin mengizinkan alya untuk digendong.
"Sayang udah nangisnya aku bolehin kok, revan cepet sini gendong istri saya"
"Daritadi kek"
"Apa kamu bilang!"
"Eh enggak kok"
Tangis alya berhenti. Tangannya langsung direntangkan, revan dengan enteng mengangkat tubuh berat alya.
"Duh romantis banget sih"
"Bri lo mending diem!" peringat levin dengan nafas memburu menahan cemburu.
"Sensian amat cemburu ya" ejek brian namun setelah itu mukanya kena lemparan bantal dari levin.
"Udah gendongnya, sini istri saya" levin mengambil alih alya dari revan dan kini alya digendongan levin.
"Al entar kalo mau digendong lagi, bilang aja gue siap kok"
"Brian cepat usir cowok ini!! " teriak levin emosi.
Kehamilan alya sudah menginjak bulan kesembilan dan sebentar lagi baby nya akan keluar.
Mengelus perutnya alya bersenandung menuruni tangga. Sekarang alya sedang sendiri dirumah karena levin kerumah sakit dan pembantu yang biasanya membantu alya sedang pulkam.
Ting tong
Alya berjalan kearah pintu dan membukanya, terlihatlah karin dengan senyum sinisnya.
"Lo ngapain kesini?"
"Gue boleh masuk. Ada yang mau gue omongin sama lo"
"Hem" dengan terpaksa alya menyuruh karin masuk.
Brak
"Apa apaan lo! " sentak alya marah ketika karin menutup pintu rumahnya tak santai.
Karin terkekeh dan berjalan mendekat pada alya "Gue habis ditolak sama levin"
"Terus?"
"Kalo levin gak bisa gue dapet, lo juga harus ngerasain itu"
"Maksud -- " brak "Auw"
Belum habis ucapan alya, karin mendorong tubuh alya sampai terhempas cukup keras dilantai.
Alya tidak bisa bergerak, perutnya sangat sakit dan air pun mulai mengalir dari selangkangannya "Karin tol-tolong bayi gue"
"Gue gak sebaik itu bakal nolongin lo bahkan gue berdoa supaya lo sama bayi lo itu mati"
Plak
Ririn menampar wajah karin "Beraninya kamu ngelukain menantu saya! kamu bakal berurusan sama saya"
Untung saja ririn dan astrid datang diwaktu yang tepat, tadi niat mereka ingin menjenguk alya yang lagi sendiri.
Ririn segera menelpon levin dan mengatakan semuanya. Tentu saja levin marah besar ia akan membalas perbuatan karin.
Setelah mendapat tamparan itu karin langsung melarikan diri dengan mobilnya, tapi diperjalanan mobilnya dihadang oleh beberapa orang berbaju hitam.
Sejak saat itu karin hilang bagai ditelan bumi.
Untungnya alya mendapat penanganan cepat, dan bayinya selamat tanpa cacat sedikitpun.
Sepasang tangan kekar mengelus bahu alya "Mikirin apa hm?"
"Gak lagi mikirin apa apa mas vin"
Levin mengangguk percaya saja. Tangannya menuntun alya kearah cermin dan memeluknya dari belakang.
"Cantik banget sih kamu sayang, aku takut nanti banyak cowok yang liatin kamu"
"Masa aku harus tampil jelek sih mas vin, hari ini kan hari bahagia mawar aku harus tampil cantik"
"Hm tapi nanti kamu gak boleh jauh jauh dari aku"
Tepat hari ini. Revan akan menikah dengan mawar, kedua sahabatnya itu entah kenapa bisa berjodoh mungkin sudah takdir.
"Daddy sama mommy ngapain sih dikamar, dava nunggu lama banget" teriak bocah diluar sana dengan nada kesal.
Levin mendengus selalu saja anaknya itu menganggu waktunya yang sedang bermesraan dengan sang istri.
Revan dan mawar saling menatap lalu tersenyum setelah itu mawar melempar bunganya kesembarang arah.
Bella mendorong brian karena ingin mendapatkan bunga itu. Kesal karena didorong brian pun mendorong bella lalu keduanya saling dorong mendorong dan sampai akhirnya bunga itu jatuh ketangan keduanya.
"Awas tangan lo, bunga ini gue yang dapet"
"Eh buta mata lo, nih bunga gue yang duluan dapet"
Brian dan bella saling berebut bunga itu membuat mereka jadi perhatian publik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅
RomansaPerjodohan antara Alya si-ratu bullying dengan Levino seorang dokter muda yang mempunyai banyak penggemar. Umur yang terpaut beberapa tahun membuat keduanya memiliki sifat berbeda jauh, akankah mereka dapat bertahan dalam hubungan itu. "Turutin se...