47 | Kotak musik

8.7K 333 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

"Siapa yang kasih izin kamu keluar?" levin memandang alya dengan tatapan menghunus "Kamu..masuk!"

Alya meniup poni rambutnya kesal dengan kaki yang dihentakan alya masuk rumah "Aku keluar tanpa izin aja kamu udah marah marah loh, lalu gimana sama aku? kamu mesra mesraan sama mantan terus juga anterin dia pulang huh sweet banget"

Levin mencekal tangan alya dan mendorongnya kedinding "Aku cuma nolongin dia"

"Nolongin?" alya terkekeh "Apa cara nolongin dia dengan cara peluk pelukan gitu oh aku baru tau"

"Alya tolong dengerin aku dulu sepertinya ada yang mau.. "

"Stop mas! aku muak sama kamu, kamu gak pernah mau jujur sama aku. Kalo kamu masih ada perasaan sama dia yaudah cerain aku"

"Alya!" levin meremas kedua bahu alya dengan emosi "Gampang banget kamu ngucapin kata cerai, apa jangan jangan kamu yang pengen cerai biar bisa jalin hubungan sama revan, asal kamu tau aja kelakuan kamu sama revan gak pernah lepas dari pengawasan aku"

"Oh jadi kamu mata matain aku. Kamu gak percaya sama aku, oke gpp"
alya menepis tangan levin dibahunya.

Dikamar terjadi keheningan. Alya maupun levin sama sama diam membisu.

"Alya"

"Aku tidur disofa"

"Gak. Ngapain kamu tidur disitu, kamu sengaja ngejauhin aku"

"Iya!"  alya berjalan menuju sofa dengan satu bantal ditangannya.

Mata levin mengawasi gerak gerik alya yang mulai menutup matanya, sepertinya bersiap tidur.

"Sialan semua ini gara gara karin, jadi nyesel gue nolongin dia " gumam levin.

•••
Dipagi hari alya membuka matanya dan mendapati dirinya sudah berada dikasur, sedikit bingung bukankah alya tidur disofa.

"Pasti ulah mas levin" pikir alya "Lalu mas levin mana. Sepagi ini udah gak ada"

Sebuah note diatas meja dekat kasur menarik perhatian alya.

"Makan, aku udah buatin sarapan buat kamu. Jangan marah lagi aku minta maaf"


Alya tidak bisa menahan senyumannya. Suaminya gemesin sekali "Coba aja gak bikin kesel gue pasti udah meluncur kerumah sakit dan cium mas levin"

Selesai mandi. Alya memutuskan memakan nasi goreng buatan levin, rasanya enak alya sedikit meringis karena kalah saing sama levin "Coba aja gue jago masak"

Alya masuk kedalam sebuah taksi pesanannya. Maklum sampai sekarang levin masih saja melarangnya menggunakan mobil untuk berangkat sekolah, kan alya jadi ribet sendiri.

Seseorang tersenyum miring menatap kepergian alya. Sudah sebulan alya tidak menyadari jika ada seseorang yang menguntitnya.

Revan berjalan menuju kelas alya menimbulkan pekikan senang oleh para gadis, mereka tak kuasa menatap ketampanan revan yang makin hari makin bertambah.

Revan malah bertemu dikoridor, ternyata alya baru datang pikirnya dan langsung mendekati alya.

"Mau kemana van?"

"Tadi sih pengen kekelas lo eh sekarang gak jadi karena udah ketemu lo disini"

"Mau ketemu gue, kenapa?"

"Ikut gue" revan merangkul alya dan hal itu sukses menjadi bahan gosipan jika revan dan alya memiliki hubungan.

"Mereka temenan atau pacaran sih"

"Gak mungkin cuma temenan, liat deh cara revan ngerangkul alya duh sweet banget"

Revan dan alya yang mendengarnya merasa bodo amat. Biarlah mereka dengan pikirannya masing masing.

"Duduk. Gue ada sesuatu buat lo" alya menurut dan duduk dikursi yang ada ditaman sekolah.

"Bikin penasaran aja sih lo"

Revan terkekeh mendengar ucapan alya "Tunggu bentar, gue ambilin dulu" tidak lama, revan sudah datang dengan dengan membawa kotak musik "Nih buat lo"

Alya menerimanya "Wah cantik banget, ada beruangnya lagi, makasih van"

"Lo suka?"

"Suka"

"Udah ketebak sih, lo kan penggemar beruang" ledek revan.

"Haha lo bener. Gue heran deh kenapa suka beruang ya"

 Gue heran deh kenapa suka beruang ya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang