37 | Awal

11K 390 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Kepergian levin dalam pantauan mawar, bella dan vika. Mereka berdiri dipembatas.

"Jadi ngapain dokter levin kesini?"

Alya ikut menatap kebawah dimana levin yang masuk kedalam mobilnya dan mulai menjalankannya.

"Ck kemaren gue coret mobil bu tuti eh malah ketauan dan gue dikasih surat panggilan orang tua. Gue minta tolong levin buat wakilin"

Bella memainkan dagunya berlagak mikir "Apa mereka gak curiga kalo dokter levin yang wakilin, kan kalian gak ada hubungan keluarga"

"Itu dia! om levin malah kasih tau bu tuti sama bu mega kalo kita udah nikah"

"What! " Mawar bella vika berteriak membuat telinga alya sakit, apalagi mawar paling keras teriakannya.

"Ish gak usah teriak kali"

"Lo gak takut dikeluarin dari sekolah alya" bella memegang lengan alya panik.

Alya menggeleng "Gak. Mereka gak akan berani bocorin soal ini"

"Kok bisa" tanya mawar.

Alya tersenyum miring "Bisalah, sekolahan ini milik mertua gue"

Sekali lagi alya mendapat teriakan keras "Sialan kalian! gue bisa tuli mendadak"

Waktu istirahat telah tiba namun alya tidak berniat keluar kelas.

"Kantin yuk gaes"

"Ayo gue laper nih"

Alya tetap diam dibangkunya membuat mawar dan bella mendekatinya.

"Alya! lo denger kan kita kekantin"

"Gue pengen dikelas aja, lagian bentar lagi kek nya gue mau ketoilet deh"

"Aduh pake acara ketoilet segala, vik lo ikut kekantin kan?"

"Iya"

"Lo gimana al? mau kita temenin ketoilet dulu terus baru kekantin"

"Jangan! kalian duluan aja ntar gue nyusul"

"Beneran ya awas boong"

"Iya"

Alya merasa lega setelah buang air kecil.  Tangannya membuka pintu namun tidak mau terbuka"

"Lah kenapa nih pintu, apa macet atau arghh sialan! siapa sih yang ngunci gue dari luar. Mau gue hajar kalo ketemu"

Alya mendengar suara langkah kaki lalu beberapa orang yang tengah bergosip entah sedang membicarakan apa. Alya tidak peduli dia hanya ingin cepat cepat keluar.

"Woy lo yang diluar, tolong buka pintunya gue kekunci didalem!"

Amel crolin. Gadis tercantik setelah alya, dia sedang menata riasan diwajahnya "Berisik banget sih tuh orang! ganggu gue aja"

"Kek nya tuh orang kekunci deh mel, apa kita buka aja"

Amel nampak tidak peduli. Riasannya lebih penting.

"Sialan mereka pura pura gak denger atau gimana sih! " geram alya, pintunya alya tendang "Lo yang diluar buka gak! gue alya riani, jangan sampe kalian korban selanjutnya yang bakal gue bully"

Tangan amel yang tengah memoles lipstik dibibirnya berhenti "Alya riani" gumamnya pelan.

Amel menatap kedua temannya "Isi air diember terus kalian siram dia"

"Tapi mel"

"Berani lo ngelawan gue!"

"Enggak"

"Yaudah, cepetan! "

Tubuh alya basah kuyup terkena siraman dari atas, suara cekikikan terdengar dari luar "Woy anjing lo siram gue! awas aja entar gue bales satu satu"

"Gue gak takut alya riani" amel memberi kode pada teman temannya untuk segera pergi.

Alya kenal dengan suara itu, suara amel gadis yang selalu memusuhinya.

"Amel crolin awas lo! " ucap alya penuh dendam.

•••
"Alya mana sih kok lama banget. Bentar lagi waktu istirahat habis"

"Apa alya dikelas"

"Gak mungkin tadi kan dia bilang bakal susulin kita kesini"

Vika berdiri membuat mawar dan bella menatapnya bingung "Kita susulin alya ketoilet"

"Oke"

Alya yang kedinginan merasa senang ketika mendengar suara teman temannya "Gaes gue dikunci dari luar, bukain plis. Gue kedinginan"

Mawar menempelkan telinganya didaun pintu "Kok bisa al! siapa sih yang isengin lo"

"Gak tau, tapi tadi gue denger ada suara amel sama temen temennya. Mungkin ini ulah dia kali"

"Yaudah al. Lo mundur gue mau dobrak pintunya" dalam hitungan detik pintu terbuka lebar, mawar bella dan vika kaget melihat kondisi alya.

"Astaga alya! seragam lo basah"

"Nih pake jaket gue" vika memakaikan jaketnya pada tubuh alya.

Bella keluar dari toilet dan mencari keberadaan revan, untuk meminta pertolongan. Melihat kondisi alya, bella berani jamin sebentar lagi temannya itu akan pingsan.

"Al lo masih kuat kan jalan?" tanya mawar cemas.

Seusai mengangguk. Alya tak sadarkan diri membuat nawar dan vika panik.

"Astaga alya!" bella yang datang bersama revan ikut panik.

"Syukur deh van ada lo disini, cepet bawa alya kerumah sakit! "

Revan segera menggendong alya. Sepanjang koridor mereka ditatap penuh cibiran dan juga penasaran.

"Mawar lo mau kemana njir"

"Ikutlah!"

"Terus kita bolos gitu"

"Iyalah sekalian aja bolos"

"Okedeh" bella setuju "Vik lo ikut atau disini aja?"

"Sorry ya gaes gue gak bisa ikut. Kalo orang tua gue tau gue bolos bisa bisa nanti gue diomelin"

"Yaudah lo tetap disini. Jadi anak baik. Gue sama mawar pergi dulu"

Seseorang tersenyum miring melihat keadaan alya "Ini baru awal buat lo alya riani"

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang