12 | Seranjang?

19.9K 693 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Diperjalanan pulang kerumah. Alya tertidur nyenyak mungkin akibat terlalu banyak makan.

Tadi direstoran. Alya memesan banyak menu, dengan niat ingin memoroti uang levin.

Levin mengemudi mobilnya pelan agar tidur alya tidak terganggu. Sebelah tangannya mencari kontak astrid diponselnya.

"Assalamualaikum tante"

"Waalaikumsalam. Kenapa nak levin? astaga apa jangan jangan alya berbuat ulah lagi! tolong maafkan anak tante"

Levin tersenyum tipis. Ternyata astrid sangat over tingking pada alya, levin maklum karena alya memang sangat nakal baginya juga.

"Enggak kok tante"

"Lalu alya nya mana?"

"Tidur. Tante apa boleh saya membawa alya kerumah? saya cuma tidak ingin alya terlalu lama dimobil nanti tubuhnya sakit ketika bangun"

"Bawa saja nak levin! tante izinin kok gak dipulangin juga nggak papa"

Levin menatap alya lalu meminta izin pada astrid untuk mematikan telepon karena masih dalam perjalanan.

***
Levin menggendong alya memasuki rumahnya yang tampak sepi.

Menaiki tangga menuju kamarnya. Perlahan levin meletakan tubuh alya diatas kasur dengan sangat pelan.

"Tidur yang nyenyak nyonya andreyan" levin tersenyum sendiri mendengar ucapannya.

Mata alya mengerjab. Pertama kali yang dilihatnya adalah kamar yang luas dan berwarna hitam dan putih.

Jelas ini bukan kamarnya "Gue dimana sih?" ceklek. Alya menatap pintu yang terbuka dan keluarlah levin yang sepertinya baru selesai mandi.

"Sudah bangun?"

"Ini kamar siapa?"

"Kamar saya"

"Lo bener bener cowok mesum ya! ngapain bawa gue kekamar lo"

Levin melepaskan handuk ditangannya dan mendekati alya yang sudah berancang ancang kabur.

"Kamu dari kemarin selalu mengatai saya mesum. Memang kapan saya pernah mesumin kamu hah"

Mata alya berkedip kedip lucu "Eungh adalah pokoknya! lo banyak nanya deh"

Levin menahan tawanya "Saya sudah meminta izin pada tante astrid. Malam ini kamu tidur disini"

"Mama ngizinin lo?" tanya alya kaget, benar benar mamanya itu tega sekali mempercayakan anak gadisnya pada cowok spesies om om.

"Hem. Sekarang sudah dini hari, jadi sebaiknya kita tidur"

"Kita? maksud lo kita seranjang gitu, big no! lo pasti mau cari kesempatan dalam kesempitan kan"

"Enggak. Saya cuma pengen tidur"

Levin merebahkan tubuhnya disamping alya.

"Ini pembatas gak boleh dilewatin" alya meletakan guling ditengah tengah mereka "Awas aja"

Levin hanya mengangguk. Jarum jam terus bergerak dan levin tidak bisa tidur karena alya tidak bisa diam.

Guling itu sudah tergeletak dibawah kasur dan pelakunya alya, dia yang membuat batasannya tetapi ia juga yang melewati.

"Kenapa kamu bisa tidur senyenyak ini alya, apa kamu tidak takut saya sentuh" gumam levin pada alya yang tidur dengan kakinya berada dipaha levin.

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang