54 | Cucu

10.1K 378 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Alya memakan baksonya dengan khidmat sesekali melirik sekitar kantin mencari cari keberadaan tiga temannya yang entah ada dimana.

"Uhuk! "

"Bwahaha anjay alya keselek"

"Minum"

Mawar segera memberikan minum pada alya dengan tampang kasian.

"Bella! sini lo anjir"

Bella segera menghindar dari amukan alya sambil tertawa "Mawar tolongin gue dari kucing garong"

"Gak usah berlindung dibelakang mawar. Sini gak lo bel"

Mawar dan vika menghela nafas, kumat lagi tingkah gila kedua temannya itu "Guys udah dong, diliatin nih kita"

"Mawar vika uhuk tolongin gue dari nih cunguk satu, keknya alya punya bakat bunuh orang deh"

Mawar melepas tangan alya dari leher bella "Kalian udah deh cosplay jadi anak kecil"

"Kalian udah pada tau belum kelas 12 bentar lagi bakal ngadain liburan kepuncak"

"What!gak tau gue vik, kapan rencananya?"

"Belum tau sih, tapi pasti bakal diumumin sama ketua kelas"

"Lo ikut kan al?"

"Pasti lah! "

"Mantep"

Alya duduk dihalte dengan bosan, karena sudah 10 menit taksi pesanannya belum juga datang.

Ervan yang melihat alya duduk sendiri dihalte pun mendatanginya.

"Belum pulang?"

"Iya nih"

"Mau pulang bareng gue?"

Alya berpikir keras, antara ingin menolak atau..

"Sayang"

Mendengar suara yang dikenalnya alya langsung menoleh, senyumannya mengembang "Mas vin"

Levin melangkah mendekati alya tak lupa memberikan tatapan tajam pada cowok yang berani mengajak istrinya pulang bareng.

"Ngapain masih disini? ayo pulang"

Alya mengangguk "Van gue balik duluan ya"

"Iya"

Mobil levin pun melaju melewati ervan yang masih setia berdiri dihalte.

"Mas vin kok tau aku belum pulang sih?"

"Aku tadi abis nganterin brian kebengkel dia mau ngambil mobilnya dan kebetulan lewat depan sekolah kamu eh taunya kamu belum pulang"

"Oh" alya mengangguk ngangguk.

"Oh ya, kita kerumah dulu. Mom sama dad pengen ketemu"

Mobil levin pun sudah sampai didepan rumah besar yang seperti istana itu. Levin turun dan segera membukakan pintu mobil untuk alya.

Ririn yang berada diteras sangat senang melihat kehadiran putra dan menantu cantiknya "Alya mommy kangen banget sama kamu"

Ririn memeluk dan mencium alya dan membawanya masuk kedalam rumah dan meninggalkan levin yang mendengus malas karena dirinya terlupakan.

"Mommy tadi masak banyak banget, alya harus cobain"

Alya terlihat senang menatap banyaknya makanan diatas meja, kebetulan perutnya juga sedang lapar.

"Makasih mommy, makanan mommy enak banget"

"Levin kenapa kamu sangat jarang pulang kerumah? jangan jangan kamu gila kerja ya, ingat kamu sudah punya istri kurangi kurangi aktivitas kerja kamu duit kita banyak kok"

Kunyahan alya memelan mendengar ucapan daddy james, sultan mah bebas.

"Iya dad"

Kini james menatap menantunya "Alya apa levin sering ninggalin kamu dirumah?"

"Ya gitu dad resiko punya suami dokter alya mah maklumin"

James tertawa "Ternyata pilihan dad tidak pernah salah menjadikan kamu sebagai istri levin"

"Haha iya dad" alya kembali makan, porsinya banyak sekali membuat ririn tersenyum tipis.

"Kamu banyak makan gini apa karena udah ngisi?"

"Ngisi apa mom?" alya tidak mengerti.

"Masa kamu gak ngerti sih sayang, maksud mom anak"

Ucapan terus terang dari ririn sukses membuat alya tersedak sampai batuk batuk. Levin menatap tajam mom nya tanda tidak suka.

"Mom jangan bahas itu dimeja makan" peringat levin dan membantu alya minum.

Ririn merasa bersalah "Maafin mom ya alya kamu jadi tersedak"

"Gpp mom"

Mereka sudah selesai makan dan kini duduk diruang keluarga.

"Dad sama mom mau bicarain apa? levin sama alya udah capek pengen cepat pulang"

Ririn mendengus sebal "Gak usah pulang, nginep disini aja. Lagipula pembicaraan kita mungkin akan memakan waktu cukup lama"

"Betul yang mom kamu katakan vin, kalian nginep aja malam ini"

"To the point aja. Istri levin udah ngantuk"

"Oke. Sebenarnya maksud mom nyuruh kalian kesini cuma pengen menanyakan sesuatu, alya apa udah hamil soalnya mom sama dad pengen punya cucu"

Alya syok parah, CUCU? dirinya saja masih berstatus sma bagaimana mau punya anak.

"Mom tolong bersabar dulu, alya masih sekolah, levin gak bakal bikin alya hamil sebelum dia benar benar siap"

Ririn menunduk sedih "Tapi rencananya kapan?"

James mengusap bahu istrinya "Benar sayang kata levin, alya masih muda, kita tidak bisa memaksanya untuk memberikan kita cucu"

Alya jadi tidak enak pada mertuanya, memang sih sudah kewajibannya untuk memberikan cucu tapi masalahnya alya tidak ingin putus sekolah.

"Sayang jangan terlalu dipikirin"

Alya menggenggam tangan ririn "maafin alya karena belum bisa ngasih mom sama dad cucu"

"Gak sayang, mommy yang terlalu maksa. Jangan terlalu dipikirin ya ucapan mommy tadi, kamu sekolah aja dulu yang rajin".

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang