LET'S FIX THE MESS

480 34 0
                                    

Selama perjalanan jaemin cuma diem doang, bahkan aku tertinggal jauh dengan kayuhan sepedanya jaemin, dia tetap diam sampai kita mau masuk ke apart. Bahkan saat aku menggandeng dirinya dia tidak menolak tapi rasanya dingin, bahkan saat pegangan kita terlepas karena jaemin harus mengatur sepeda, dia tidak mencoba menggenggamku lagi. Saat di lift pun kita hanya terdiam, saat sampai apart jaemin langsung masuk ke kamar mandi buat mandi, aku menunggu di luar bergantian mandinya. Aku ambil bir dingin di kulkas dan meminumnya di balkon, padahal niatku cuma bercanda doang, aku juga gak bisa bayangin kalau gak sama jaemin gimana apalagi rasanya udah sejauh ini.

Aku masih melihat kedalam apart apakah jaemin akan keluar dari kamar setelah mandi atau apa. Setelah menunggu 30 menit tidak ada tanda tanda jaemin keluar dari kamar, aku pun memutuskan untuk melihat ke kamar, dan oknumnya sudah tertidur di kasur. Aku pun segera mandi lalu berbaring di sebelahnya, dan lagi-lagi dia sengaja tidur memunggungiku, aku pun memeluknya dari belakang. Fix nih marah besar nih anak, jaemin kalau marah emang gak pernah menolak perlakuanku padanya, tapi dia juga tidak akan membalasnya.

" Bercanda doang baby tadi maaf, mana bisa aku hidup tanpa kamu secara kita udah sejauh ini, buat balik jadi sahabat kayaknya gak mungkin, kamu juga tau kan kalau aku cuma sayang sama kamu walau banyak cowok lain diluar sana mereka gak bisa gantiin posisi kamu di hidup sama hati aku " aku menitihkan air mataku lalu menghapusnya dengan cepat. Jaemin berbalik dan menatapku, dia memelukku membawaku ke dekapannya.

" Lain kali kalau ngomong dipikir dulu, gimana kalau dari omongan kamu itu terjadi beneran ? Aku gak bisa bayangin aku hidup tanpa kamu, ngelihat kamu bersanding sama orang lain aja kalau di bayangin nyakitin banget " jawab jaemin lembut padaku

" Iya iya enggak lagi ngomong kaya gitu deh walau bercanda doang "
Dia mengecup puncak kepalaku.

" Kamu tau ? Aku berasa beruntung kita lahir bareng kenal kamu dari kecil sampai sekarang, gak ada yang aku sesalin dalam hidupku walau semuanya selalu ada resiko yang aku ambil termasuk mencintai kamu "

" Love u baby "

" Love u too baby "
Kami akhirnya berpelukan sampai tertidur, ke esokan paginya aku bangun seperti biasa, hari ini mungkin akan sedikit sangat sibuk dari pada hari hari biasanya karena hari ini aku ikut 3 jadwal operasi sekaligus, aku juga masih harus merapikan rekam medis ku dan hal lainnya. Pagi ini jaemin yang buat sarapan, aku mengatakan padanya bahwa aku hanya ingin makan cereal. Dia selalu menemani ku sarapan jika dia bisa, memang kita secara tidak langsung berkomit bahwa sesibuk apapun kita, jika masih bisa makan bersama kami akan makan bersama.

" Hari ini ada rencana apa jaem ?"

" Nganterin jeno wamil "

" Sedih banget sumpah, aku yang lupa jadi keinget gara gara kamu, bakal gak ketemu sama dia lama deh " aku bernada sedih karena emang sedih banget gak kerasa udah beranjak dewasa banget

" Habis ini aku, kamu jangan sedih banyak-banyak, aku kalau libur juga pulang kok "

" Gak pengen tinggal disini deh kayaknya, kangen kamu rasanya kalau tinggal disini, bakal kangen banget sama kamu deh aku nanti " aku pun semakin sedih memikirkan hal itu

" Udah cepet sarapan, jangan sedih aku bakal cepet pulang kok "  Aku lanjut makan, dengan sesekali melihat jaemin.

" Jaem, pokoknya kita gak boleh banyak-banyak marahan, kalau marahan moment berharga kita jadi banyak kurangnya "


" Iya iya, kamu jangan bikin kesel juga "

" Iya iya, kamu banyak sabarnya ya ?" tanyaku dengan polos

" Selama ini aku juga sabar kalik "

" Iyain deh "
Sebelum aku pergi aku memeluk jaemin cukup lama.

My Bestfriend and My Boyfriend is an idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang