Setelah menunggu lama di depan ruang operasi, aku seperti lupa bahwa aku adalah residen disini. Yang kudengar adalah ini adalah kecelakaan karena ada orang yang mabuk mengendarai mobil, dan orang itu sudah meninggal di tempat. Setelah menunggu 2 jam akhirnya dokter keluar, dan mengatakan bahwa daddyku dalam kondisi kritis. Sekarang akan di pindahkan di ICU. Jam 4 pagi jaemin datang karena di telfon kakakku, jaemin memelukku dan menenangkanku walau aku seperti kosong pandanganku. Aku sedikit menyesal karena minggu lalu aku bertelfonan dengannya sebentar dan tidak ada percakapan lain, bahkan hadiah dari aku liburan akan kuberikan saat libur nanti.
Seharusnya dulu aku bisa bertelfonan cukup lama. Aku mengambil ijin lagi selama 2 hari, dan selama 2 hari itu juga ayahku masih dalam keadaan kritis, teman-temanku silih berganti berdatangan menyemangati ku dan mengajakku makan, bahkan jaemin 24 jam selalu di sisiku, senior ku juga silih berganti datang untuk sekedar mengecekku, orang terdekat di keluarga aslinya adalah daddyku dan aku tidak ingin kehilangannya, dia belum menggandengku ke altar, aku masih mempunyai mimpi bahwa dia yang akan menggandengku di altar. Setiap malam aku selalu menangis saat ingin tidur, dan jaemin selalu memelukku agar aku bisa tidur dengan tenang, esoknya aku kembali menjaga daddyku, aku sadar bahwa aku tidak bisa lama-lama seperti ini masa residenku dipertaruhkan, sejak aku memutuskan untuk kuliah disini aku sudah berjanji kepada daddyku akan menyelesaikan kuliahku sampai lulus menjadi spesialis dengan nilai bagus dan paham tentang ilmunya agar berguna untuk orang lain yang membutuhkan, hari ke 2 shift pagiku, aku berangkat seperti biasa, aku masih dalam mode diam tidak banyak bicara, aku hanya berbicara pada diriku sendiri dan dalam otakku terlalu banyak kata yang sulit untuk dikeluarkan. Jaemin mempersiapkan makanan, aku sarapan dengannya, dan hari ini juga aku diantar olehnya.
" Kalau mau cerita, cerita aja baby, jangan disimpan sendiri ya ?" Jaemin menatapku dengan lembut dan tersenyum, lalu dia mencium keningku.
Aku hanya mengangguk dan keluar dari mobil, saat sampai aku seperti orang yang berbeda aku lebih berwajah datar, dan tidak ada senyum ramah di wajahku seperti biasa. Bahkan aku sempat terbawa emosi karena salah satu pasien yang sepertinya kecanduan obat tapi memaksa minta obat lagi, untung ada perawat senior disana yang menenangkanku. Lalu setelahnya ada dok seung gi disana yang menyelesaikan masalah. Aku keluar dengan kesal, dok seung gi memanggilku ke ruangnnya.
" Lee min ji, tolong fokus, aku tau kau masih syok tapi kau harus sadar ke duniamu, tidak sekali ini hari ini kau tidak fokus dan seperti ingin marah, kau tidak boleh menjadi asistenku dan dokter lain selama emosimu belum kau jaga dan stabil " aku sedikit terkejut dan pasrah
" Ya "
" Aku tau kamu bisa melewatinya, dan aku yakin ayahmu akan sedih jika melihatmu seperti ini, kita masih ada harapan kau ingat itu ? Aku juga selalu cek ayahmu dan perkembangan nya stabil kita hanya butuh keajaiban "
" Ya dok " aku hanya menunduk.
" Sudah makan ?" Aku hanya menggeleng, dok seung gi memberiku kartunya.
" Pergi sana makan dengan temanmu, jangan lupa makan manis, kau bisa beli apapun di kantin pakai kartuku. " Aku hanya menerimanya
" Terimakasih dok, permisi " Saat aku keluar ruangan, ada min ki yang menunggu ku diluar. Dia berjalan tersenyum ke arahku lalu merangkulku.
" Yang lain udah nungguin nih, senyum dong, gue yakin kok dad lee tuh kuat pasti bentar lagi siuman " aku hanya menunduk dan seketika meneteskan air mata, min ki terlihat terkejut lalu menyeretku ke tangga darurat. Dia memelukku disana dan menepuk punggungku pelan.
" Semua akan baik-baik saja aideen "
" Aku takut min ki, aku takut kalau ternyata minggu lalu adalah percakapan terakhirku dengannya, minggu lalu aku terlalu cepat menutup telfon darinya, aku menyesal tidak meluangkan waktu yang lama untuknya minggu lalu "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestfriend and My Boyfriend is an idol
RomanceLahir di tanggal dan tahun yang sama membuat Na Jaemin dan Lee Aideen nama inggris atau nama korenya Lee Minji menjadi bersahabat. kedua orang tua mereka yang sudah bersahabat lama dan di dukung oleh rumah mereka yang bersebrangan dan lahir di hari...