Saat aku pulang aku sudah mendengar suasana ricuh mereka bermain game, saat aku masuk aku menyapa mereka." Aku pulang "
" Oh kau sudah datang " jawab jaemin tanpa melihatku
Aku menghembuskan nafas perlahan udah deh kalau kaya gini udah sibuk sendiri. Ya aku sadar sih mungkin ini salah satu healing buat dia juga. Aku langsung ke kamarku mandi dan belajar. Saat aku belajar tidak sengaja aku membuka beberapa tempat yang healing. Aku sudah lama ingin healing berlibur dengan mobil camp di sekitar gunung dan ada danaunya, membayangkan sedang camping lalu pagi-pagi hujan kita bisa melihat hijaunya pepohonan dan gunung tidak lupa suasana yang sejuk pula. Membayangkannya membuatku sudah berimajinasi kemana-mana.
Tiba-tiba juga aku berfikir bahwa aku ingin tinggal di rumahnya orang tua jaemin, di lain sisi aku sedikit sedih dengan jaemin karena dulu dia sangat jarang bertemu keluarganya karena sibuk karirnya. Bahkan hampir setahun dia tidak pulang hanya pulang di hari raya saja, terlalu banyak yang dia pikirkan di masa mudanya membuatku tidak ingin menambah beban padanya saat sekarang. Dan jujur saja aku ingin dia sering dekat di keluarganya aku juga tidak masalah jika tinggal dengan keluarganya. Tidak terasa aku menghabiskan waktuku untuk berfikir bukan untuk belajar. Aku melihat jam sudah jam 4 sore, aku memutuskan untuk tidur sebentar dan set alarm jam setengah 6 mungkin saat aku bangun nanti aku bisa berbicara padanya.
Pas jam set 6 aku terbangun, masih tidak ada jaemin dikamarku. Aku memutuskan untuk turun kebawah dan mereka masih sibuk game. Aku menghampiri mereka duduk di sela-sela mereka." Apaan sih dek, masih ada tempat yang lebih luas " ucap kakaku
" Kalian tau gak sih kalian udah main berlebihan, jaem udah besok lagi, dari aku pulang sampai aku belajar dan tidur dan bangun lagi kamu masih main ? Itu mata mau lagi di operasi ha ?"
Jaemin menatapku ngeri " terakhir match baby habis itu udah kok "
" Ok aku tungguin "
Aku benar-benar menunggui mereka sampai benar-benar selesai, dan ya mereka mengakhirinya. Aku pergi ke dapur untuk membuat makan malam karena kedua orang tuaku sedang pergi. Saat aku mulai ingin masak kakakku mengambil alih pisau ku.
" Udah kamu istirahat aja biar kakak yang masak "
" Gak papa aku bantuin kok "
" Nanti dibantu sama jaemin "
Dan akhirnya mereka ber 2 masak untuk makan malam." Jaem, kak, mau sepeda malam gak ?" Ajakku
" Boleh tapi jangan malem-malem ya nanti kamu mandinya juga kemaleman " ucap jaemin
" Ok "Jam setengah 8 kita ber 3 berangkat dari rumah bersepeda ke sungai han, kami bersepeda dengan santai hari ini, bahkan kita duduk di taman sambil melihat sungai dan beberapa orang yang juga berolahraga atau hanya refreshing keluar. " Kok aku jadi laper lagi ya ?" Ucapku
" Kamu mau makan apa ?" Tanya jaemin
" Apa ya, kalau di sungai han biasanya bir sama sosis, tapi karena kondisi pengen makan kimbab sama sosis "
" Bang mau apaan ? Gue beliin "
" Bir aja deh "
" Ok, aku tinggal dulu ya " aku hanya mengangguk
" Kak " panggilku
" Hm?"
" Aku bisa kan ya nglewatin ini semua ?"
" Yes you are girl, kenapa ? Ada yang mau di ceritaiin ?"
" Jujur aku bahagia sama kehamilan aku apalagi kembar kan, gak bisa di ungkapin sama kata-kata lah, tapi aku sampai sekarang masih kepikiran jaemin, di luar dia kelihatan gak papa tapi kadang hati sama pikirannya kacau, dulu aku udah pernah bilang kalau kita sembunyiin aja dari media dan kita pisah, aku masih sanggup dan kuat untuk biaya anak-anakku nanti tapi jaemin malah marah sama aku "
" Ya jelaslah marah, kalian kenal satu sama lain tuh enggak cuma setahun dua tahun tapi hampir seluruh hidup kamu, dan masalah karirnya dia dan anaknya dia kakak yakin jaemin juga bakal milih anaknya apalgi anak yang dikandung sama wanita yang dia sayangi "
Aku menundukkan kepalaku" Aku gak mau dia semakin terpuruk atau banyak pikiran gara-gara ada aku di sisinya aku gak mau jadi beban yang menghambat dia "
" Hey, jangan ngomong kaya gitu " kakaku mengusap pelan rambutku
" Kakak tau jaemin cinta sama kamu, kakak tau jaemin menginginkan anak dari kamu juga, semua pasti ada kerikil yang menghadang diantara kalian tapi kalian harus kuat buat support satu sama lain, misal jaemin punya pikiran kaya gitu kakak yakin hidup dia gak tenang walau dia punya banyak uang dan kakak tau jaemin orangnya bertanggung jawab "
" Aku sedih kak kalau lihat perjuangannya jaemin terdahulu dan sekarang dia juga sedang sibuk promosi film dan sub unitnya aku takut gara-gara berita ini jadi efek ke banyak hal "
" Dampak yang disebabkan oleh suatu berita ke agensi emang besar tapi semua nya akan normal kembali kok, pasti ada yang gak suka gak mungkin suka semua jadi kakak harap kamu jangan mikir kaya gitu lagi karena semuanya itu waktu yang memutuskan baik buruknya kamu tinggal jalanin aja sekuat dan semampunya " aku akhirnya meneteskan air mataku dan kakakku memelukku.
" Udah gak papa, jaemin kalau kamu tinggalin malah makin gila tuh anak, jaemin juga cerita kok pas main game tadi kalau kamu gak ngasih tau dia, dia yang tau sendiri, kakak cuma nunggu kamu cerita ke kakak aja " aku tetap nangis
" Aku masih takut dan cemas sendiri kak, gimana jaemin yang mengalami semuanya selama ini "
" Jaemin orang yang kuat dan salah satu sistem kuatnya ada di kamu, keluarga, dan sahabatnya, semua akan ada di fase itu " Aku hanya mengangguk di dalam pelukannya.
" Adek kakak udah gede aja ternyata padahal dulu masih kecil banget masih kakak cubitin dan jahilin sekarang mau jadi calon ibu "
Kami masih berpelukan dengan aku yang tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Kakakku menepuk pelan pundakku.
" Tuh jaemin udah jalan kesini " aku melepaskan pelukannya dan mengusap air mataku dengan cepat.
" Jangan mikir yang aneh-aneh kasihan calon anak kamu dinikmati aja berdua "
Aku lagi-lagi mengangguk, saat jaemin datang aku tidak ingin menatpnya karena akan ketahuan kalau habis nangis ya walaupun usahaku sia-sia dia akan tau juga.
" Kamu habis nangis ?" Tanya nya dengan wajah serius
" Enggak "
" Enggak apaan jangan bohong deh, orang bohong pantatnya kelap kelip "
" Ih apaan sih jaem gak jelas banget candanya "
" Udah jaem gak papa " lerai kakakku
Jaemin tiba-tiba menggenggam tanganku dan menatapku dengan dalam " Maaf ya sering bikin kamu nangis " jaemin membelai pelan pipiku aku menatapnya dengan tatapan sendu
" Enggak kok kamu gak perlu minta maaf seharusnya aku "
" Enggak kamu gak salah aku yang salah " dia memelukku
" Udah ya jangan nangis lagi jelek banget sumpah "
Aku memekul pelan punggungnya saat dia masih memelukku. Kami ber 3 makan disana dengan damai berbicara satu sama lain dan bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestfriend and My Boyfriend is an idol
RomanceLahir di tanggal dan tahun yang sama membuat Na Jaemin dan Lee Aideen nama inggris atau nama korenya Lee Minji menjadi bersahabat. kedua orang tua mereka yang sudah bersahabat lama dan di dukung oleh rumah mereka yang bersebrangan dan lahir di hari...