MY DAILY LIFE (3)

360 30 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku karena aku merasakan dingin di pipiku. Saat aku membuka mataku aku terkejut disana ada dok seung gi

" Aku membangunkanmu ?" Tanya nya
Aku masih diam

" Apakah sakit ?" Dia memegang pipiku yang lebam tadi, aku masih bingung dan belum sadar sepenuhnya aku masih bisa merasakan bagaimana hangatnya tangannya.

" Maaf dok " dia lalu melepaskan tangannya dari pipiku

" Sudah sarapan ?" Aku hanya menggeleng kan kepala saat dia bertanya

" Ayo makan, saya traktir "

" Gak usah dok saya bisa makan sendiri "

" Kali ini aku mohon jangan menolakku lee min ji, aku benar-benar berniat ingin mentraktir juniorku yang sudah bekerja keras selama ini " aku tidak kuasa menolak ajakannya yang terlihat tulus, akhirnya aku makan di kantin para dokter yang tingkatnya sudah tinggi, aku gelap mata melihat makanan yang berjejer nikmat, beda dengan kantin lain. Aku mengambil makan banyak karena ya kapan lagi makan di kantin para dokter dan di traktir.

" Sudah berapa lama saya tidur dok ?"

" 2 jam mungkin "

" Dok seung gi ada di kamar tadi udah lama ?"

" 30 menit mungkin "

" Kenapa lama sekali dia disana " batinku
Aku mengacuhkannya dan makan terlebih dahulu, aku makan dengan lahap sampai ada sedikit kotor di sudut bibirku dan dok seung gi tanpa aba-aba mengelap sudut bibirku dengan tisu aku terdiam sebentar lalu mengambil tisu ditangannya tadi dan mengelapnya sendiri.

" Makasih dok " selama makan hanya ada keheningan yang tercipta, aku fokus dengan makananku dok seung gi fokus dengan handphone nya

" Nanti saat pulang mau aku antar ?" Tawarnya

" Gak usah dok lagi pula saya pakai sepeda dan setelah tidur udah enakan badan nya "

" Lagi-lagi kamu menolakku "
Aku terdiam tidak bisa menjawab. Setelah selesai makan aku kembali lebih segar sedikit, aku mencuci mukaku terlebih dahulu lalu mulai bekerja hari ini juga ada jadwalku untuk pulang akhirnya.

Saat sampai di apart jaemin aku akhirnya merebahkan tubuhku di sofa. Setelah memejamkan mata beberapa saat aku langsung mandi agar segar dan langsung tidur, rasanya cuma pengen nempel ke kasur. Aku terbangun dengan sendirinya jam 8 malam, aku memilih untuk makan di luar sendirian. Aku sudah terbiasa dengan makan di luar sendiri saat aku malas memasak. Setelah makan aku bertelfonan dengan jaemin, aku duduk di taman sambil meminum minuman yang aku beli tadi.
" Lagi dimana ? " Tanya nya

" Taman "

" Kamu sibuk ya akhir-akhir ini jarang banget ngabarin "

" Iya maaf banget, tidur aja gak sempet, aku baru pulang hari ini, kamu gimana ?"

" Ya seperti biasa aku baik-baik aja, aku kemarin juga bertemu singkat dengan minki dan eun gi "

" Ahh gimana mereka ?"

" Baik-baik aja kok, mereka bisa ngikutin "

" Baby ?" Nadaku sendu

" Kamu kenapa ? "

" Gak papa capek aja, maaf ya aku sibuk banget "

" Iya gak papa, asal jangan lupa makan nanti sakit lagi ngrepotin " aku hanya tersenyum

" Iya tadi udah makan barusan "

" Oh ya kamu bakal ikut acara pertemuan keluarga ? ". Jadi ada suatu acara di wamilnya jaemin dimana bertemu dengan keluar dan kerabat terdekat

" Aku gak tau, minggu depan sibuk banget aku gak janji "

" Yaudah deh kalau gitu, cepet pulang terus cuci muka sama kaki terus tidur, cepetan pulang aku temenin telfonannya " aku pun menurutinya, aku berjalan ke apartemen dengan telfon masih on.

" Gimana kabar tuh senior ?"

" Masih berjuang "

" Gak capek apa ? "

" Mana aku tau, tanyain gih sana " aku tersenyum

" Nanti aja kalau ketemu langsung langsung aku omongin aja buat gak ganggu kamu, masih kesel banget aku sama dia "

" Iya iya sabar, aku gak akan kemana - mana "

" Siapa tau kamu nyaman sama perlakuan dia "

" Ya iya sih dikit habisnya soft banget sama aku, aku ada shift malam dia beliin aku makan, di tungguin, kek pacar banget lah, di beliin minuman kesukaan ku juga, terus tadi pas aku ditampar sama pasien dia yang ngompresin pipi aku pas aku lagi tidur, romantis banget gak sih jaem"

" Tunggu dulu, kamu ditampar ? "

" Iya "

" Gimana pipi kamu sekarang ?"

" Udah gak papa kok "

" Kok bisa-bisanya ditampar sih, aku kesel banget gak bisa lihat langsung pipi kamu, dah di kompres ? Oh iya di kompres sama tuh senior ya "

" Iya "

" Dah lah aku males banget kalau gini " aku hanya tertawa di sebrang

" Cemburuan banget sih aku awalnya kaget aku kebangun gara-gara dingin, eh ternyata dia "

" Bisa bisanya dia ngelihat kamu pas tidur, padahal kamu kelihatan kalem sama polos pas tidur, gak bisa di biarin emang "

" Sabar baby aku biasa aja walau kaget sama bengong "

" Tunggu aja 3 bulan lagi aku pulang " katanya

" Iya sayang kuuuu "

" Aku percaya sama kamu "

" Iya, harus dong, oh ya ini udah masuk nih aku, tutup ya, kamu kan habis ini mau tidur kan ?"

" Iya, yaudah, good night sleep well baby "

" You too "

" Love u baby "

" Love u too baby "
Panggilan kami berakhir, aku menuruti perkataan jaemin, saat menyentuh kasur aku langsung tertidur dengan sendirinya.

Minggu depannya aku tidak bilang ke jarmin kalau aku bakal ikut ke acaranya, untung saja waktu acaranya adalah hari liburku jadi aku bisa mengikutinya. Aku bingung ingin memakai apa karena aku tidak ingin terjepret kamera dengan mudahnya aku yakin pasti akan ada yang mengambil foto diam-diam. Aku berangkat dengan ibu nya jaemin dan neneknya karena ayahnya ada kerjaan yang tidak bisa ditinggal. Aku yang menyetir mobil kali ini dan aku memilih untuk memakai baju hitam lengan pendek, skinny jeans, sepatu warna maroon dan jaket kulit lalu tidak lupa topi dan masker, mungkin pakaianku kali ini terlihat seperti pakaian bermain, tapi aku bodo amat aku tidak ingin pakai rok atau dress ku.


My Bestfriend and My Boyfriend is an idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang