34

376 30 0
                                    


Tidak terasa aku tertidur sungguh nyenyak sampai tidak sadar sudah jam 6 malam. Aku langsung bergegas mandi lalu makan, jam 8 aku harus sampai di rumah sakit. Bisa-bisanya aku terlambat tidak sadar alarmku sudah berdering cukup lama. Aku keluar hanya makan roti dan minum susu, saat memakai sepatuku jaemin baru saja masuk ke dalam rumah." Kamu udah pulang ? " Tanyaku

" Iya nih, kamu kenapa buru-buru ?"

" Aku ketiduran belum belajar apa-apa, udah ya aku duluan " aku langsung pergi tanpa memeluknya atau menciumnya saking aku terburu-burunya, bahkan mungkin ada beberapa pakaian yang belum ku rapikan dan beberapa alat makan yang belum ku cuci. Sebelum masuk aku membeli kopi terlebih dahulu. Hari ini sepertinya akan ada tes dadakan juga dari dok jung jadi aku harus bersiap siap pula, dan paginya juga ada seminar jadi kemungkinan pulang jam 11 lagi deh walau besoknya aku libur karena sudah 2 kali shift malam. Sampai sana kita bertukar tugas, aku melanjutkan merapikan rekam medisku lalu membantubsedikit perawat disana, aku juga makan malam bersama perawat disana.

Aku menjalankan jadwalku seperti biasa, dan pagi ini aku bisa meluangkan waktuku untuk bertemu dengan eun gi, dia sudah berjanji padaku dan aku juga sudah berjanji padanya. Aku sarapan berdua dengannya.

" Gue udah bilang sama seung hwa, bener kata lo dia juga suka sama gue, thanks banget, dan tadi malem gue udah ketemu sama bokapnya, bokapnya minta gue tanam saham atas nama dia di tempatnya, gue iyain aja karena masih ada dana cadangan yang bokap gue gak tau, gue iyain hari itu juga dan pertunangan dibatalkan, jadinya gue sama seung hwa yang tunangan undangan nyusul "

" Sumpah gue ikut seneng dengernya, lo kalau butuh apa apa bilang aja sama gue gak usah sungkan "

" Kayaknya gue bakal kembali irit lagi deh "

" Good luck gue yakin lo gak miskin banget, wkwwkwkwk"

" Ya iya sih tapi ya tetep aja dana cadangan gue gak ada "

" Milih deh dana cadangan gak ada apa seung hwa gak ada "

" Ya dana cadangan lah, seung hwa gak ada gimana nasib gue kedepan "

" Habis ini gue traktir deh sekalian lo ikut seminar kan ? " Tawarku

" Ya gue ikut, nah gitu dong dibantu dikit-dikit temennya"

" Btw seung hwa dah tau ?"

" Belum gue kasih tau masalah saham itu, dia pasti sungkan banget, gue rencana sih gak mau bilang "

" Tinggal min ki doang nih yang masih jomblo "

" Elo sih nolak dia dulu waktu masih maba "

" Lah gue kan emang dulu enggak fokus pacaran kalik, gue nganggep nya dia sahabat gue, emang dia masih ada rasa ?"

" Kayaknya sih udah gak ada "

" Gue sih gak gimana-gimana sahabatan sama siapa aja ya asal dia gak bikin gue jadi gimana-gimana aja sih walau dia confess, gue juga dulu nganggep confes dia cuma sekedar tertarik sama gue gak suka beneran "

" Gue juga mau bilang makasih sama lo karena lo gue jadi bisa ngungkapin setelah sekian lama "

" Ya sama-sama lo juga udah sering bantuin gue kok jadi ya impas lah, gunanya sahabat kan saling membantu "

Percakapan kita berakhir dengan kita berkumpul di ruang rapat seminar, semua dokter, residen, intern, mahasiswa praktikan yang ingin ikut bisa langsung datang, dan disana seung hwa sudah menjaga kursi untuk kita. Mereka berpelukan saat bertemu dan aku bahagia melihat mereka.

My Bestfriend and My Boyfriend is an idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang