6. MEMORIES

52 5 0
                                    

"Ehmmm.. nyam nyam.. pentol Pak Oke memang oke!!" gumam Cacha sembari menunjukkan ibu jarinya pada kelima sahabatnya.

Yups, saat ini Rilis, Hana, Fina, Mila dan Wulan berada di rumah Cacha.

Akhir pekan ini mereka manfaatkan untuk menginap di rumah Cacha.

Itu memang kebiasaan mereka untuk menginap jika rumah mereka tidak ada siapapun dan hari ini giliran rumah Cacha.

Tenang aja, mereka telah mendapat izin dari orang tua masing masing.

"Iya nih untung gue bawain buat loe!" sahut Rilis lalu memasukkan pentol ke dalam mulutnya.

"Lagian loe ngapain sih pake nitip ke kita kan loe bisa sendiri?!" tanya Mila lalu meminum jus jambu yang disediakan oleh Cacha.

Saat Cacha pulang ke rumah, Cacha baru ingat jika belum membeli pentol Pak Oke dan mengirimkan pesan pada sahabatnya untuk membelikannya.

"Iya gue enggak kepikiran itu toh gue buru buru pulang kan gue sendirian!" balas Cacha yang teringat insiden dengan Adit.

"Heleh semelekete loe! Loe tadi ada acara pedekate sama tuh kutilang kan!" timpal Rilis yang membuat keempat sahabatnya saling menatap Cacha tak percaya.

"Hah?! Loe sekarang udah move on?!"

Mila adalah yang paling kaget dari sahabat Cacha, untung saja Mila tak tersedak pentol.

"Cie cie.. Cacha dah mupon!!"

Sedangkan Wulan pasti semangat kayak gini, me-makcomblang-kan.

"Iya nih! Siapa pengganti si Serangga di hati loe?!"

Hana menyenggol lengan Cacha yang tengah menatap tajam pada Rilis.

Ingatkan pada Cacha bahwa Rilis adalah biang ember bocor.

"Loh bukannya mantan Cacha itu Angga, kok jadi si Serangga?! Oh pasti mantan Cacha ada dua ya?!" tanya Fina sambil mengetuk dagunya.

Kelima perempuan itu menghela napas kasar sambil menggelengkan kepalanya menghadapi kepolosan Fina.

Cacha menarik napas perlahan dan membuangnya lalu menceritakan dari awal kejadian dengan Adit.

Jika mereka berkumpul seperti ini, virus bar bar dari Rilis menular pada sahabatnya.

Rilis, Hana, Fina, Mila dan Wulan menertawakan nasib Cacha yang buruk.

"Terus kena siapa lemparannya?!"

"Kena tuh Kutilang terus gue kabur deh, gue denger loh dia teriakin nama gue sama teriak kayak gini. Ehem, awas ya loe! Dasar cewek bar bar!" jelas Cacha sambil menirukan teriakan Adit.

Rilis, Hana dan Fina saling tertawa terbahak bahak sedangkan Mila dan Wulan tertawa lepas sambil memukul Cacha.

"Eh eh sakit! Anjir!"

Mila dan Wulan berhenti memukul Cacha dan menghapus sisa air mata saking lepasnya tawa mereka.

"Lagipula loh kebetulan banget sih bisa ketemu cowok kayak gitu?! Apa jangan jangan kalian jodoh ya?!"

Tuh kan Wulan semangat dah yang begini begini.

"Sembarangan loe kalo ngomong! Seorang Cacha Aleidita tidak akan jatuh cinta dengan tiang listrik macam si Kutilang tuh!" sahut Cacha sambil mengibaskan rambutnya.

"Ceileh si brondong! Yuhu berondong yuhu!"

Cacha lama lama kesel sama Rilis yang selalu ngatain dia pake embel embel 'brondong' pun doain Rilis supaya suka sama brondong.

Brondong Love Story✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang