Waalaikumsalam,
akhirnya istriku
telpon juga!
Suamimu dan
anakmu ini sedari tadi
menunggu kabar kamu!
- Aditya Dirgantara -~ BLS ~
Postingan yang telah terhapus itu menjadi awal hubungan antara Cacha dan Adit.
Memang hubungan mereka tidak terbilang romantis tapi cukup membuat siapapun ingin memiliki pasangan.
Adit tetap sama memanggil Cacha tanpa embel embel dan dengan panggilan non formal.
Cacha sama sekali tak menuntut Adit untuk menjadi seperti apa yang ia inginkan karena Adit hanyalah Adit.
Adit tidak cuek saja itu mampu membuat Cacha bersyukur.
Saat ini mereka berdua berada di rumah makan pangsit dan mie ayam.
Sejak tadi mereka berdebat tentang sesuatu yang membahayakan.
"Gue enggak nafsu makan Cha! Plis!" ungkap Adit yang membuat Cacha bosan mendengarnya.
"Aditya Dirgantara. Kalo loe enggak makan nanti loe sakit. Ayo dong makan ya. Apa perlu gue suapin?!" tanya Cacha dengan mengedipkan matanya pada Adit.
Ayolah, Cacha terlihat mengemaskan dan siapapun tak akan mampu menolaknya, termasuk Adit.
"Boleh deh." jawab Adit yang masih mempertahankan senyumnya.
"Dasar manja! Tapi gak papa deh!" umpat Cacha yang sedetik kemudian memaklumkan tingkah Adit.
Adit tidak semanja itu, mana mungkin Adit membiarkan Cacha menyuapinya sedangkan Cacha sendiri tidak memakan makanan.
"Enggak usah kok, kalo loe nyuapin gue nanti loe makannya gimana?!"
Cacha menatap Adit lekat dan menjawab kebingungan Adit. "Gue enggak papa kok, sayang. Anjir!"
Cacha langsung kaget dengan kalimat yang spontan ia ucapkan itu.
Cacha sampai mengalihkan pandangannya ke arah lain. Cacha terlalu gugup setelah mengucapkan kata yang tidak melalui proses penyaringan tersebut.
"Ternyata loe bisa alay juga." balas Adit menekankan kata alay.
Adit ya Adit.
Cacha pikir Adit akan mengeluarkan seribu satu kata manisnya eh malah kata laknat yang keluar.
Adit tertawa lepas dan membuat Cacha mendengus kesal.
"Dasar cuek!"
Adit juga tak mau mengalah dan membalas Cacha. Acara saling menghina diantara Adit dan Cacha tak terelakkan.
"Alay!"
"Cuek!"
"Alay!"
"Cuek!"
"Alay!"
"Cuek!"
"Alay!"
"Mas, Mbak ini makanannya."
Ucapan pelayan itu membuat Adit dan Cacha berhenti berdebat.
Mereka berdua saling menatap tajam lalu saling mengalihkan pandangan pada makanan mereka.
Akhirnya mereka pun makan dengan lahap. Perlu diingat, mereka yakni Cacha dan Adit.
Cacha bersyukur bahwa Adit bisa makan tanpa harus dibujuk dan ternyata membuat Adit makan hanya dengan memancing kekesalan seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Love Story✔️
Humor[Karya pernah di unpub di akun yang berbeda, lalu di publish kembali di akun ini] Semua ini cuma gegara karma doang! Gue enggak suka sama tuh adek kelas! ~ Rilis Cininta Eh, loe kalo mau ngambil buku tuh ngeliat dulu dong! ~ Sasha Aleidita Aduh...