43. TAPAK TILAS

36 4 6
                                    

Rilis itu cewek baik-baik,
gue enggak pantes sama dia.
- Farel Octavian -

~ BLS ~



Jarum pendek menuju angka dua pertanda saatnya Apel Pembukaan Tapak Tilas dimulai dilanjut menunaikan ibadah Ashar.

Lalu peserta diarahkan untuk proses pemberangkatan, seperti persiapan perlengkapan pribadi, berdoa bersama, dan menaiki truk.

Kalian semua tidak salah baca, baik panitia maupun peserta menggunakan truk. Truk berjumlah tiga, truk untuk perlengkapan barang, truk untuk  panitia dan truk untuk peserta. Sedangkan, Pembina Pramuka mengikuti truk tersebut dari belakang.

Mereka berhenti di sebuah Masjid dan menghentikan perjalanan karena telah memasuki waktu Maghrib hingga Isya.

Setelah menunaikan ibadah, mereka melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki dan kegiatan Tapak Tilas dimulai.

Peserta membentuk barisan berbanjar sedangkan panitia berpencar menjadi bagian depan, tengah dan belakang. Tak lupa mereka semua memakai jas hujan karena rintik hujan mulai turun.

Rintik hujan dan suasana dingin tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap melanjutkan Tapak Tilas.

Saat hari semakin gelap, awan mulai terang dan tak lagi menurunkan air hujan yang membuat jas hujan terlepas dari panitia dan peserta.

Tepat jam dua belas malam dan bertempat di lapangan, panitia memberhentikan langkah peserta untuk membangun tenda dan dibantu oleh panitia lainnya.

Setelah beristirahat dengan waktu yang sangat singkat, mereka kembali melanjutkan perjalanan tapak tilas saat matahari mulai menampakkan sinarnya.

Fina dan Wulan berada pada bagian depan sedangkan Rilis, Mila dan Hana berada pada bagian belakang.

Sebagai antisipasi, Zidan dan Galang ikut berada pada bagian depan. Untuk Zidan, pasti karena dirinya sangat khawatir pada keselamatan Fina terutama pada Cahyo. Untuk Galang, bisa dipastikan karena takut Wulan akan direbut oleh laki laki lain. Memang Bucin!

Mila dan Hana memilih bagian belakang, jelas karena brondong mereka berada di bagian belakang. Begitu pula dengan Rilis, karena ada Farel.

Farel yang memang sudah hafal seluk beluk Tapak Tilas ini menyadari bahwa Restu sudah tak kuat berjalan lagi.

Langkah kakinya berat membuat ia jauh berada di ujung belakang barisan membuatnya tak dapat menopang tubuh bongsornya. Raut wajahnya sayu ditambah keringat dingin yang terus mengalir di dahinya membuat rambut depannya basah.

Tadi Farel sempat mengingatkan Restu untuk tidak lupa sarapan karena sibuk membantu sangga lainnya yang padahal itu sama sekali bukan tanggung jawabnya.

Sudah menjadi fakta bahwa Restu terlihat tengil karena sering bermain-main atau bercanda tidak pada waktunya, tapi ia selalu membantu teman seangkatannya terutama saat membangun tenda kemarin dini hari dan membereskan keperluan tenda saat subuh tadi.

"Sie kesehatan! Saya butuh bantuan satu orang sie kesehatan!" pekiknya yang pasti membuat satu perempuan dari sie kesehatan semangat empat lima dan bergegas menuju ke arah paling belakang barisan.

Mila dan Hana yang melihat sahabatnya itu hanya saling berpandangan lalu dengan kompak menyerukan, "Dasar bucin!"

Semuanya masih tetap berjalan meneruskan perjalanan, kecuali Farel dan Rilis menemani Restu yang tengah menyelonjorkan kedua kakinya.

Sialan!

Itulah yang berada dalam pikiran Rilis.

Kenapa juga harus menolong adik kelasnya yang sering membuat kesal ini?

Brondong Love Story✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang