14. CUMA GOMBAL

31 1 0
                                    


Loh mana bidadarinya dek?!
- Safina Vunintya -

~ BLS ~

Hanya mengingatkan aja, sebenarnya geng Macan itu kalo di sekolah selalu memanggil dengan panggilan formal (aku, kamu, saya, dll) karena mereka kan termasuk anak organisasi jadi harus menekankan sopan santun. Tapi kalo udah sama orang yang enggak mereka sukai, mereka memanggil dengan panggilan enggak formal (loe, gue, dll).

Setelah menghabiskan bakso beserta mangkoknya eh maksudnya beserta minumannya, mereka menuju perpustakaan.

Mereka saling mengambil buku yang pastinya berbeda satu sama lain.

Hana, Fina dan Wulan mengambil buku lalu duduk di bangku panjang untuk pembaca perpustakaan.

Rilis awalnya juga ingin bergabung dengan sahabat laknatnya namun niatnya urung karena dari pintu masuk perpustakaan melihat sosok Farel. Iya, Farel yang selama ini mengisi hati Rilis.

"Mas Farel!" sapa Rilis.

"Eh ada Ilis!" balas Farel dengan senyuman khasnya.

Ilis adalah panggilan dari Farel untuk Rilis. Entah kenapa Rilis sangat menyukai Farel memanggilnya dengan panggilan itu.

Farel termasuk jajaran cowok Most Wanted di Center High School. Gengnya yang bernama Geng Kapan alias Kakak Tampan. Iya, Farel mempunyai geng yang sangat terkenal di sekolah ini yang berisi Jodi, Bayu, Adam dan Rifki.

Iya, siapa perempuan yang tak ingin dekat dengan Farel dan dekat dengannya bukanlah sesuatu yang mudah dan membutuhkan perjuangan.

Sampai suatu saat Farel menceritakan semuanya. Farel dan dunianya.

Farel mengerti bahwa Rilis mencintainya bahkan sangat mencintainya. Namun Farel mencintai Rilis sebagai kakak laki laki pada adik perempuannya bukan sebagai laki laki pada perempuan.

Dari situ hati Rilis hancur bahkan sampai ia tak masuk sekolah.

Perlahan tapi pasti Rilis memahami keadaan hatinya dan mulai melupakan Farel.

Hubungannya pun tak sedekat seperti dulu lagi. Farel yang sibuk dengan masa ujian dan Rilis yang sibuk dengan dunianya.

"Mau baca novel Mas?" tanya Rilis penasaran.

"Ah, enggak. Mau cari buku referensi untuk tugas." jawab Farel memandang Rilis lalu mengalihkan pandangan ke arah rak buku.

Memandang Farel yang sepertinya kesulitan mencari buku tersebut, Rilis menawarkan bantuan pada Farel.

"Mau aku bantu?"

Farel berpikir sejenak dan tak ada salahnya Rilis membantunya toh mungkin kali ini saja.

"Boleh."

Untuk menghindari kecanggungan, Rilis membuka obrolan tentang hal lain sembari mencari buku yang Farel maksud.

"Oh iya Mas, untuk Ketua Jurnalistik. Siapa yang jadi kandidatnya?!"

"Enggak usah pake kandidat! Kamu aja yang jadi Ketua."

"Loh kok gitu sih Mas?! Enggak ah!"

Rilis berhenti menatap rak buku dan mengalihkan pandangan ke arah Farel.

"Ilis, kamu itu udah nolak jadi Ketos masak kamu enggak mau jadi Ketua Jurnal?!"

Benar, Farel pernah menginginkan Rilis menjadi kandidat Ketua Osis tapi sayangnya Rilis tidak mendapatkan izin dari orang tuanya dan memilih untuk keluar dari organisasi tersebut.

Brondong Love Story✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang