55. RAIN SEASON

18 3 1
                                    

For what?
- Rilis Cininta -

~ BLS ~

Setelah Geng Macan menyelesaikan tugas, Fina mendahului mereka untuk keluar dari Ruang Laboratorium Komputer.

Namun kali ini, dirinya menangkap pemandangan yang berbeda.

Yups, Geng Degan kali ini tengah bermain sepak bola dan ditambah anak kecil yang entah datang dari mana.

Mereka bermain begitu asyik dan ceria membuat Fina perlahan menyunggingkan senyuman.

Fina memandang Zidan yang menjadi kiper dan sesekali menangkap bola lalu memperhatikan pergerakan bola sembari menikmati hujan yang membasahi lapangan.

Memandang Zidan membuatnya teringat saat Zidan meminta restu pada Vita.

Flashback On

Setelah Vita menidurkan anaknya, dia menuju ruang keluarga untuk menonton televisi dan memulihkan tubuhnya sejenak.

Knock knock

Belum genap semenit dirinya duduk dan ketukan pintu itu membuat Vita terbangun dan membuka pintu.

"Iya, sebentar."

Setelah pintu terbuka, pandangan Vita jatuh pada laki-laki di samping adiknya.

Tubuhnya tinggi semampai, rambutnya panjang dan rapi hingga aura ketampanan terpancar dari senyum simpulnya.

"Dia siapa, Fina?"

Vita bertanya dengan nada datar dan tatapan mengintimidasi Zidan.

Bukan tanpa alasan Vita seperti ini. Adiknya selalu mengalami kisah cinta yang menyakitkan dan Vita tidak ingin terulang lagi pada adiknya. Adiknya juga mudah memberikan rasa percaya dan mudah terbawa perasaan.

Suasana ceria dan menyenangkan sebelum ini pun menghilang, tergantikan dengan suasana tegang dan mendebarkan.

Keberanian yang terkumpul dari dalam diri Zidan hilang sudah karena tatapan Vita yang menyiratkan kemarahan, keraguan, dan ketidaksukaan.

Padahal sebelumnya, Zidan selalu disambut baik keluarga dari perempuan yang dikencaninya.

Vita memang termasuk spesies yang berbeda.

"Ih Kak Vita, ada tamu bukannya disuruh masuk malah sesi wawancara, emang kita artis?" sewot Fina.

Fina berharap agar Vita bisa mengizinkannya dan Zidan masuk.

"Ya udah masuk," balas Vita lalu masuk dalam rumah mendahului Fina dan Zidan.

Fina langsung memandang Zidan yang tengah mengelus dada dan menghela napas lega.

"Maaf ya, Dan, Kak Vita emang sensi tapi sebenarnya baik kok," terang Fina yang dibalas senyuman lebar Zidan, seolah-olah menyiratkan bahwa dirinya baik-baik saja.

Mereka berdua memasuki rumah Fina dan duduk di sofa ruang tamu.

"Aku tinggal bentar ya, Dan."

Sebenarnya Zidan ingin menarik Fina kembali dan menemaninya untuk menghadapi kakaknya, tapi Zidan tak ingin membuat Fina terlalu khawatir padanya dan akhirnya Zidan menganggukkan kepalanya dengan hati yang terpaksa.

Vita datang dengan membawa nampan yang berisi tiga jus tomat dan beberapa camilan lalu dia duduk di sebelah Zidan namun di sofa yang berbeda.

"Kamu Zidan Al Farizi 'kan? Adik kelas Fina 'kan?"

Brondong Love Story✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang