18. (PRANK) NEMBAK

51 2 0
                                    

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

- Alm. Sapardi Djoko Damono -

~ BLS ~

Mila membantu Cacha untuk merapikan pakaiannya yang sama sekali tak kusut.

Cacha mendengus kesal karena berkali kali sahabat laknatnya ini melakukan hal yang tak ada gunanya tersebut.

"Mila! Sekali lagi loe coba ngerapiin baju gue, gue tampol pipi loe!"

Mila dan yang lainnya pun hanya bisa tertawa lepas melihat penderitaan seorang Sasha Aleidita.

Memang real sahabat laknat!

Dari ujung taman, mereka dapat memandang pemandangan enam laki laki yang tampan.

"Cha, jan gugup ye!" seru Rilis menggoda Cacha.

"Gagap gugup! Ngapain gue gugup?! Malah gue bosen tau!"

Cacha dari awal tadi emang suasana hatinya rusak banget ditambah disini dia harus nunggu kedatangan Adit dan godaan dari sahabat laknatnya.

Cacha pokoknya kesel!

"Terserah loe aja! Yang penting loe udah nembak si Adit!"

Cacha mendengus kesal dan mendorong sahabat laknatnya.

"Iye iye cepetan sana jalanin rencana loe!"

Sesuai dengan rencana, geng Macan mengalihkan geng Degan hingga tersisa Cacha dan Adit.

Geng Macan pun berusaha untuk mendorong Adit untuk mendekati Cacha.

"SEMANGAT CHAA!!"

"SEMANGAT!!"

Adit yang depannya terdapat Cacha pun meminta maaf karena terlalu lama menunggunya.

Dalam pikiran Adit pasti Cacha akan memarahinya dan Adit bersedia untuk menerima amarah Cacha toh ini juga kesalahannya.

Entah kenapa suasana hati Cacha yang buruk tiba tiba mencair setelah memandang sosok Adit.

Hatinya sekarang diselimuti kecanggungan dan debaran debaran yang mengalir begitu saja.

Cacha menarik napas perlahan untuk menghilangkan kecanggungan yang dimilikinya.

"Ayo Cha! Loe pasti bisa!" batin Cacha memotivasi dirinya sendiri.

Cacha mengingat kembali rentetan kata yang ia akan lontarkan pada Adit.

Cacha melangkah menuju Adit sembari mengucapkan semua yang ada dipikirannya.

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api

Yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan

Yang menjadikannya tiada

Memang pada awalnya aku terlalu membencimu hingga aku tak menyadari bahwa benih cinta perlahan tumbuh dihatiku.

Mencintaimu bukan sebuah keinginanku tapi sebuah takdir yang telah digariskan Tuhan untukku.

Senyuman indah dibalik bibirmu dan perhatian manismu selalu terbayang bayang dibenakku.

Aku, Sasha Aleidita mencintaimu dengan setulus hatiku.

Aditya Dirgantara, maukah kamu menerima cinta dari seorang perempuan yang mempunyai banyak kekurangan ini?"

Cacha baru menyadari bahwa pemandangan di depannya lebih dari kata indah.

Dari dekat, Cacha menikmati ketampanan Adit. Alis tebalnya, bola mata yang menyimpan keteduhan, hidungnya yang tegas dan bibir merahnya.

Ayolah Cacha ingat bernapas!

Cacha mengakui bahwa pemandangan di depannya ini jauh lebih indah daripada Angga, ralat sangat jauh berbeda.

Jarak Cacha dan Adit saat ini hampir berdekatan bahkan ujung sneakers Cacha bersentuhan dengan ujung sneakers Adit sehingga acara tatap menatap tidak terelakkan.

Setelah Cacha menyatakan itu, Cacha merasakan hatinya yang berdebar tak karuan.

Jangan tanya bagaimana Adit, sudah pasti ia kaget setengah mati.

Ini terlalu cepat untuk Cacha mengungkapkan pernyataan cinta pada dirinya.

Apa selama ini Cacha mempunyai perasaan pada dirinya?

Kenapa Cacha mengungkapkan cinta di depan semua temannya?

Bukankah pernyataan cinta itu seharusnya hanya antara Cacha dan dirinya?

Apa karena Cacha sangat mencintai dirinya?

Pernyataan Adit memang membutuhkan jawaban tapi pertanyaan Cacha lebih membutuhkan jawaban dan kepastian.

Jangankan Adit, sahabat Cacha sendiri yakni geng Macan agak kaget dengan pernyataan Cacha yang lebih panjang daripada rencana awal tadi. Memang rencana mereka adalah Cacha mengungkapkan dengan puisi karangan Bapak Sapardi Djoko Damono dan menyatakan cinta

Mereka sebenarnya ingin menanyakan hal itu, tapi mereka tidak ingin merusak suasana antara Cacha dan Adit.

Geng Degan juga terkejut dengan pernyataan Cacha. Mereka masih mencerna perkataan Cacha dalam pikiran mereka.

"Tapi Cha, ehm-"

Cacha langsung memotong perkataan Adit.

"Kalo loe pikir gue malu, gue lebih malu sama diri gue yang enggak mau ngungkapin cinta sama orang yang gue cintai."

Cacha awalnya tidak menyadari tapi perlahan Cacha menyadari rona strawberry menyebar di pipinya.

Untuk pernyataan itu Cacha memang menyiapkannya untuk kejutan pada sahabatnya tapi entah kenapa setelah mengungkapkan pernyataan itu, Cacha bersemangat untuk mendapat cinta dari Adit.

"Seharusnya, gue yang ngomong kayak gini Cha. Gue yang seharusnya ngungkapin kalo gue juga sayang sama loe dan gue mau jadi pendamping loe Cha."

Atau kemungkinannya cuma satu, Sasha Aleidita telah jatuh cinta pada Aditya Dirgantara.

Iya, mungkin.

~ BLS ~

Brondong Love Story✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang